Asyeik
Halaman ini sedang dipersiapkan dan dikembangkan sehingga mungkin terjadi perubahan besar. Anda dapat membantu dalam penyuntingan halaman ini. Halaman ini terakhir disunting oleh Ardzun (Kontrib • Log) 1596 hari 820 menit lalu. Jika Anda melihat halaman ini tidak disunting dalam beberapa hari, mohon hapus templat ini. |
Asyeik, Asyek, atau Tarei Asyeik adalah suatu ritual adat untuk berkomunikasi dengan arwah lelehur pada etnis Kerinci, Jambi. Ritual ini terdiri dari banyak rangkaian yang berlangsung berhari-hari, bahkan hingga tujuh minggu. Pada rangkaian inti dari ritual ini, ditampilkan tari-tarian yang diiringi syair dan instrumen tradisional hingga salah seorang penari kerasukan arwah leluhur.
Ritual Asyeik dapat dilakukan kapanpun tergantung tujuan mengadakannya. Asyeik dapat dilakukan untuk berbagai tujuan, seperti penolak bala, penyembuhan, bahkan sebagai ungkapan rasa syukur hasil panen.[1] Pada tahun 2016, Ritual Asyeik ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda Indonesia.
Referensi
- ^ Ajawaila, Gerzon; Minawati, Rosta; Syafriadi, Syafriandi (2017-07-27). "RITUAL ASYEIK SEBUAH FENOMENA BUDAYA MENJADI ESTETIK PENCIPTAAN FILM DOKUMENTER". Bercadik : Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni (dalam bahasa Inggris). 2 (1). ISSN 2355-5149.