Kelt

kelompok etnolinguistik masyarakat suku Indo-Eropa di Eropa Zaman Besi
Revisi sejak 25 Juli 2020 05.19 oleh SalmdePalm (bicara | kontrib) (Penulisan nama)

Bangsa Kelt (/ kɛlts, sɛlts /, lihat pengucapan Celt untuk penggunaan yang berbeda) adalah [1] sebutan untuk kelompok orang-orang Indo-Eropa [2] dari wilayah Eropa yang diidentifikasi dari penggunaan bahasa Celtic dan kesamaan budaya lainnya. [3] [ 4] [5] [6] Sejarah pra-Keltik di Eropa dan hubungan yang jelas antara etnis, bahasa dan faktor budaya di dunia Keltik masih kontroversial dan belum pasti. [7] Penyebaran secara geografis yang tepat dari Keltik kuno masih dipertanyakan; khususnya cara mengkategorikan penduduk Britania Raya dan Irlandia di Zaman Besi sebagai Kelt menjadi subjek kontroversi. [6] [7] [8] [9] Menurut satu teori, akar umum bahasa Celtic, bahasa Proto-Celtic, muncul dalam budaya Urnfield Zaman Perunggu Akhir di Eropa Tengah, yang berkembang dari sekitar 1200 SM. [10]

Distribusi diakronik bangsa Kelt:
  Daerah inti kebudayaan Halstatt, pada abad ke-6 SM
  Ekspansi maksimal kaum Kelt, dari abad ke-3 SM
  Daerah Lusitania di Iberia: keberadaan bangsa Kelt tak pasti
  "Enam negeri Kelt" yang masih menuturkan bahasa Keltik hingga masa modern awal
  Daerah penuturan bahasa-bahasa Keltik sekarang

Menurut teori lain yang diusulkan pada abad ke-19, orang pertama yang mengadopsi karakteristik budaya yang dianggap sebagai Keltik adalah orang-orang dari budaya Zaman Besi Hallstatt di Eropa Tengah (sekitar 800–450 SM), dinamai berdasarkan makam kaya yang ditemukan di Hallstatt, Austria. [10] [11] Dengan demikian, daerah ini terkadang disebut "tanah air Celtic". Pada atau selama periode kemudian La Tène (dinamai menurut situs La Tène di Swiss), budaya Keltik ini semestinya telah menyebar dikarenakan penyebaran lintas budaya atau migrasi sampai ke Kepulauan Inggris (Insular Celts), Perancis dan Negara-negara Rendah (Galia), Bohemia, Polandia dan sebagian besar Eropa Tengah, Semenanjung Iberia (Celtiberia, Celtici, Lusitanians dan Gallaeci) dan Italia utara (budaya Golasecca dan Cisalpine Gaul) [12] dan, setelah bermukimnya Keltik di Eropa Timur mulai 279 SM, di timur yang jauh di pusat Anatolia (Galatia) (Turki modern). [13]

Contoh langsung paling awal dari bahasa Celtic yang pasti adalah prasasti Lepontik yang dimulai pada abad ke-6 SM. [14]  Bahasa Continental Celtic dibuktikan hampir secara eksklusif melalui prasasti dan nama-nama tempat.  Juga sudah dibuktikan adanya bahasa-bahasa Celtic bagian dalam yang dimulai dari sekitar abad ke-4 dalam prasasti Ogham, meskipun bahasa-bahasa itu jelas digunakan sebelum itu.  Tradisi sastra Celtic dimulai dengan teks-teks Irlandia Kuno di sekitar abad ke-8 Masehi.  Teks koheren sastra Irlandia Awal, seperti Táin Bó Cúailnge ("Cattle Raid of Cooley"), tetap bertahan di dalam resensi abad ke-12.
Pada pertengahan milenium pertama, dengan ekspansi Kekaisaran Romawi dan migrasi suku-suku Jerman, budaya Celtic dan bahasa-bahasa Celtic Insular hanya terbatas di Irlandia, bagian barat dan utara Britania Raya (Wales, Skotlandia, dan Cornwall), Isle of Man, dan Brittany.  Antara abad ke-5 dan ke-8, komunitas berbahasa Celtic di wilayah Atlantik ini muncul sebagai entitas budaya yang cukup kohesif.  Mereka memiliki warisan linguistik, agama, dan artistik yang sama yang membedakan mereka dari budaya negara-negara di sekitarnya. [15]  Namun, pada abad ke-6, bahasa-bahasa Continental Celtic tidak lagi digunakan secara luas.

Budaya Insular Celtic terdiversifikasi (dilainkan) ke dalam Gaels (Irlandia, Skotlandia, dan Manx) dan orang Inggris Celtic (Welsh, Cornish, dan Bretons) dari periode abad pertengahan dan modern. [3] [16] [17] Identitas Celtic modern dibangun sebagai bagian dari Kebangkitan Celtic Romantisis di Britania Raya, Irlandia, dan wilayah Eropa lainnya, seperti Portugal dan Spanyol Galicia. [18] Saat ini, di sebagian wilayah mereka yang bersejarah, bahasa Irlandia, Gaelik Skotlandia, Welsh dan Breton masih digunakan, sedangkan bahasa Cornish dan Manx mulai digunakan kembali.


Ciri

 
Figur seorang pemimpin Kelt dengan ragam ukir khas Kelt.

Istilah 'Kelt' (dari Celt dalam bahasa Inggris) berasal dari sebutan orang Yunani Kuno. Dalam Referensi tertulis mengenai orang Kelt, Hekataeus dari Yunani pada tahun 517 SM menyebut mereka sebagai keltoi. Namun, literatur sejarah Eropa sebelum abad ke-19 sama sekali tidak pernah menyebut "Kelt" atau "Keltik".

Penyebutan masa kini berasal dari temuan-temuan arkeologi yang menunjukkan adanya migrasi kaum Kelt dari wilayah Galia dan Belgia menuju Kepulauan Britania, seperti Atrebates, Menapii, dan Parisi, dan berperan pada pembentukan penduduk Kelt.

Penciri kaum Kelt yang jelas adalah mereka bertutur atau keturunan dari penutur salah satu dari bahasa-bahasa Keltik. Wilayah Wales, Pulau Irlandia, Skotlandia, Cornwall, Pulau Man dan Bretagne disebut sebagai "tanah Keltik" karena penduduknya menuturkan bahasa-bahasa yang termasuk dalam bahasa Keltik. Kawasan Eropa lain yang dikaitkan sebagai Keltik adalah Galicia di Spanyol, dan Devon, Cumbria dan Northumbria di Inggris. Penciri lainnya, khususnya untuk kajian arkeologi, adalah orang Eropa prasejarah yang mengusung kebudayaan yang dianggap berasal dari budaya Hallstatt dan budaya La Tene.

Kajian DNA modern menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Inggris (England) masa kini adalah keturunan Kelt/Britania Kuno, meskipun tak terdapat lagi anggota bahasa-bahasa Keltik yang selamat di wilayah Inggris. Begitu juga di Skotlandia, bahasa Gaelik terbatas di bagian utara dan barat.

Pranala luar

Pustaka

  • Cunliffe, Barry. The Ancient Celts. Oxford: Oxford University Press, 1997. ISBN 0-19-815010-5.
  • James, Simon. The Atlantic Celts - Ancient People Or Modern Invention? University of Wisconsin Press: Madison, August 1999. ISBN 0-299-16674-0.
  • Kruta,V., O. Frey, Barry Raftery and M. Szabo. eds. The Celts. Thames & Hudson: New York, 1991. ISBN 0-8478-2193-5.
  • Laing, Lloyd. The Archaeology of Late Celtic Britain and Ireland c. 400--1200 AD. 1975.
  • Powell, T. G. E. The Celts. Thames and Hudson: New York, 1980. third ed. 1997. ISBN 0-500-27275-1.
  • Ward-perkins, Bryan. "Why Did The Anglo-Saxons Not Become More British?" English Historical Review, June 2000.
  • Weale, M. Y Chromosome Evidence For Anglo-Saxon Mass Migration. Society For Molecular Biology And Evolution. 2002