Laskar Pelangi (film)

salah satu film Indonesia

Laskar Pelangi (2008) adalah sebuah film garapan sutradara Riri Riza yang dirilis pada 25 September 2008, pada saat libur Lebaran.Film Laskar Pelangi merupakan adaptasi dari buku Laskar Pelangi yang ditulis oleh Andrea Hirata. Skenarionya ditulis oleh Salman Aristo yang juga menulis naskah film Ayat-Ayat Cinta dibantu oleh Riri Riza dan MIra Lesmana.

Laskar Pelangi
SutradaraRiri Riza
ProduserMira Lesmana
Ditulis olehSalman Aristo
Riri Riza
Mira Lesmana
PemeranLukman Sardi
Cut Mini Theo
Slamet Rahardjo Djarot
Mathias Muchus
Teuku Rifnu Wikana
Ario Bayu
Alex Komang
Jajang C Noer
Tora Sudiro
Robby Tumewu
Ikranegara
Rieke Diah Pitaloka
Zulfanny
Verrys Yamarno
Ferdian
Yogi Nugraha
M. Syukur Ramadan
Suhendri
Febriansyah
Jeffry Yanuar
Suharyadi Syah Ramadhan
Dewi Ratih Ayu Safitri
Marcella El Jolia Kondo
Levina
Penata musikTiti Syuman
Aksan Syuman
DistributorMiles Production dan Mizan Sinema
Tanggal rilis
2008

Untuk mencari pemeran tokoh-tokoh anggota Laskar Pelangi, Riri Riza melakukan casting di daerah Belitung dengan menggunakan pemeran-pemeran lokal dalam pembuatan film. Film ini juga diambil di lokasi yang sama, Pulau Belitung. Film ini memadukan 12 aktor Indonesia yang dikenal dengan kemampuan akting mereka dengan 12 anak-anak Belitung asli yang bertalenta akting.

Sinopsis

Hari pertama pembukaan kelas baru di sekolah SD Muhammadyah menjadi sangat menegangkan bagi dua guru luar biasa, Muslimah (Cut Mini) dan Pak Harfan (Ikranagara), serta 9 orang murid yang menunggu di sekolah yang terletak di desa Gantong, Belitong. Sebab kalau tidak mencapai 10 murid yang mendaftar, sekolah akan ditutup.

Hari itu, Harun, seorang murid istimewa menyelamatkan mereka. Ke 10 murid yang kemudian diberi nama Laskar Pelangi oleh Bu Muslimah, menjalin kisah yang tak terlupakan.

5 tahun bersama, Bu Mus, Pak Harfan dan ke 10 murid dengan keunikan dan keistimewaannya masing masing, berjuang untuk terus bisa sekolah. Di antara berbagai tantangan berat dan tekanan untuk menyerah, Ikal (Zulfani), Lintang (Ferdian) dan Mahar (Veris Yamarno) dengan bakat dan kecerdasannya muncul sebagai pendorong semangat sekolah mereka.

Di tengah upaya untuk tetap mempertahankan sekolah, mereka kehilangan sosok yang mereka cintai. Sanggupkah mereka bertahan menghadapi cobaan demi cobaan?

Film ini dipenuhi kisah tentang tantangan kalangan pinggiran, dan kisah penuh haru tentang perjuangan hidup menggapai mimpi, serta keindahan persahabatan yang menyelamatkan hidup manusia, dengan latar belakang sebuah pulau indah yang pernah menjadi salah satu pulau terkaya di Indonesia.


Pranala luar