Kabupaten Sidoarjo

kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia
Revisi sejak 22 Agustus 2020 13.13 oleh 202.67.42.11 (bicara)


Kabupaten Sidoarjo adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya adalah kota Sidoarjo. Kabupaten ini berbatasan dengan Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik di utara, Selat Madura di timur, Kabupaten Pasuruan di selatan, serta Kabupaten Mojokerto di barat. Bersama dengan Gresik, Sidoarjo merupakan salah satu penyangga utama Kota Surabaya, dan termasuk dalam kawasan Gerbangkertosusila. Penduduk kabupaten ini berjumlah 2.266.533 jiwa pada tahun 2019.[1]

Kabupaten Sidoarjo
Daerah tingkat II
Lambang Kabupaten Sidoarjo
Motto: 
Sidoarjo Bersih Hatinya
Peta
Peta
Kabupaten Sidoarjo di Jawa
Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo
Peta
Kabupaten Sidoarjo di Indonesia
Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo (Indonesia)
Koordinat: 7°27′11″S 112°43′02″E / 7.45303°S 112.71733°E / -7.45303; 112.71733
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
Tanggal berdiri31 Januari 1859
Dasar hukum-
Ibu kotaSidoarjo
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 18
  • Kelurahan: 353
Pemerintahan
 • BupatiAchmad Zaini (Plt.)
Luas
 • Total714,24 km2 (27,577 sq mi)
Populasi
 ((2019)[1])
 • Total2.266.533
Demografi
 • AgamaIslam 95,11%
Kristen 4,44%
- Protestan 3,11%
- Katolik 1,33%
Buddha 0,25%
Hindu 0,18%
Konghucu 0,02%[1]
 • BahasaIndonesia, Jawa
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3515 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon[[Daftar kode telepon di Indonesia|+62 31]]
Pelat kendaraanW (N-Z)
Kode Kemendagri35.15 Edit nilai pada Wikidata
DAURp1.104.580.340.000.-
Flora resmi-
Fauna resmiTrenggiling
Situs webwww.sidoarjokab.go.id

Sejarah

Sidoarjo dulu dikenal sebagai pusat Kerajaan Janggala. Pada masa kolonialisme Hindia Belanda, daerah Sidoarjo bernama Sidokare, yang merupakan bagian dari Kabupaten Surabaya. Daerah Sidokare dipimpin oleh seorang patih bernama R. Ng. Djojohardjo, bertempat tinggal di kampung Pucang Anom yang dibantu oleh seorang wedana yaitu Bagus Ranuwiryo yang berdiam di kampung Pangabahan. Pada 1859, berdasarkan Keputusan Pemerintah Hindia Belanda No. 9/1859 tanggal 31 Januari 1859 Staatsblad No. 6, daerah Kabupaten Surabaya dibagi menjadi dua bagian yaitu Kabupaten Surabaya dan Kabupaten Sidokare. Sidokare dipimpin R. Notopuro (kemudian bergelar R.T.P. Tjokronegoro) yang berasal dari Kasepuhan. Ia adalah putra dari R.A.P. Tjokronegoro, Bupati Surabaya. Pada tanggal 28 Mei 1859, nama Kabupaten Sidokare yang memiliki konotasi kurang bagus diubah namanya menjadi Kabupaten Sidoarjo.[butuh rujukan]

Setelah R. Notopuro wafat tahun 1862, maka kakak almarhum pada tahun 1863 diangkat sebagai bupati, yaitu Bupati R.T.A.A. Tjokronegoro II yang merupakan pindahan dari Lamongan. Pada tahun 1883 Bupati Tjokronegoro pensiun, sebagai gantinya diangkat R.P. Sumodiredjo pindahan dari Tulungagung tetapi hanya 3 bulan saja menjabat sebagai Bupati karena wafat pada tahun itu juga, dan R.A.A.T. Tjondronegoro I diangkat sebagai gantinya.

Pada masa Pedudukan Jepang (8 Maret 1942 - 15 Agustus 1945), daerah delta Sungai Brantas termasuk Sidoarjo juga berada di bawah kekuasaan Pemerintahan Militer Jepang (yaitu oleh Kaigun, tentara Laut Jepang). Pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah pada Sekutu. Permulaan bulan Maret 1946 Belanda mulai aktif dalam usaha-usahanya untuk menduduki kembali daerah ini. Ketika Belanda menduduki Gedangan, pemerintah Indonesia memindahkan pusat pemerintahan Sidoarjo ke Porong. Daerah Dungus (Kecamatan Sukodono) menjadi daerah rebutan dengan Belanda. Tanggal 24 Desember 1946, Belanda mulai menyerang kota Sidoarjo dengan serangan dari jurusan Tulangan. Sidoarjo jatuh ke tangan Belanda hari itu juga. Pusat pemerintahan Sidoarjo lalu dipindahkan lagi ke daerah Jombang.

Pemerintahan pendudukan Belanda (dikenal dengan nama Recomba) berusaha membentuk kembali pemerintahan seperti pada masa kolonial dulu. Pada November 1948, dibentuklah Negara Jawa Timur salah satu negara bagian dalam Republik Indonesia Serikat. Sidoarjo berada di bawah pemerintahan Recomba hingga tahun 1949.

Pada 27 Desember 1949, sebagai hasil kesepakatan Konferensi Meja Bundar, Belanda menyerahkan kembali Negara Jawa Timur kepada Republik Indonesia, sehingga daerah delta Brantas dengan sendirinya menjadi daerah Republik Indonesia.

Geografi

Kabupaten Sidoarjo sebagai salah satu penyangga Ibu kota Provinsi Jawa Timur merupakan daerah yang mengalami perkembangan pesat. Keberhasilan ini dicapai karena berbagai potensi yang ada di wilayahnya seperti industri dan perdagangan, pariwisata, serta usaha kecil dan menengah dapat dikemas dengan baik dan terarah. Dengan adanya berbagai potensi daerah serta dukungan sumber daya manusia yang memadai, maka dalam perkembangannya Kabupaten Sidoarjo mampu menjadi salah satu daerah strategis bagi pengembangan perekonomian regional. Kabupaten Sidoarjo terletak antara 112o5’ dan 112o9’ Bujur Timur dan antara 7o3’ dan 7o5’ Lintang Selatan.[1]

Batas Wilayah

Utara Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik
Timur Selat Madura
Selatan Kabupaten Pasuruan
Barat Kabupaten Mojokerto

Topografi

Dataran Delta dengan ketinggian antar 0 s/d 25 m, ketinggian 0-3m dengan luas 19.006 Ha, meliputi 29,99%, merupakan daerah pertambakkan yang berada di wilayah bagian timur Wilayah Bagian Tengah yang berair tawar dengan ketinggian 3-10 meter dari permukaan laut merupakan daerah pemukiman, perdagangan dan pemerintahan. Meliputi 40,81 %. Wilayah Bagian Barat dengan ketinggian 10-25 meter dari permukaan laut merupakan daerah pertanian. Meliputi 29,20%

Hidrogeologi

Daerah air tanah, payau, dan air asin mencapai luas 16.312.69 Ha. Kedalaman air tanah rata-rata 0–5 m dari permukaan tanah.

Hidrologi

Kabupaten Sidoarjo terletak di antara dua aliran sungai yaitu Kali Surabaya dan Kali Porong yang merupakan cabang dari Kali Brantas yang berhulu di kabupaten Malang.

Klimatologi

Beriklim topis dengan dua musim, musim kemarau pada bulan Juni sampai Bulan Oktober dan musim hujan pada bulan Nopember sampai bulan Mei.

Struktur Tanah

Alluvial kelabu seluas 6.236,37 Ha Assosiasi Alluvial kelabu dan Alluvial Coklat seluas 4.970,23 Ha Alluvial Hidromart seluas 29.346,95 Ha Gromosal kelabu Tua Seluas 870,70 Ha

Pemerintahan

Daftar Bupati

No Potret Bupati Mulai menjabat Akhir menjabat Prd. Ket. Wakil Bupati
1   Soejadi 1933 1949 1 Tidak ada
2   R. Suriadi Kertosuprojo 1950 1958 2
3   H.
A. Chudori Amir
1958 1959 3
4   R.H. Samadikoen 1959 1964 4
5   Kol. (Pol.) H.
R. Soedarsono
1965 1975 5
6
6   Kol. (Pol.) H.
Soewandi
1975 1985 7
8
7   Kol. (Art.)
Soegondo
1985 1990 9
8   Kol. (Inf.)
Edhi Sanyoto
1990 1995 10
9   Kol. (Inf.) H.
Soedjito
1995 2000 11
10   Drs.
Win Hendarso
, M.Si.
2000 2010 12
13 H.
Saiful Ilah
, S.H., M.Hum.
11   H.
Saiful Ilah
, S.H., M.Hum.
2010 2015 14 H.
MG. Hadi Sutjipto
, S.H., M.M.
Drs.Ec.
Jonathan Judianto
, M.M.T.
(penjabat)
2015 2016
(11)   H.
Saiful Ilah
, S.H., M.Hum.
17 Februari 2016 15 Januari 2020 15 H.
Nur Ahmad Syaifuddin
, S.H.
H.
Nur Ahmad Syaifuddin
, S.H.

(pelaksana tugas)
15 Januari 2020 22 Agustus 2020[2]
Drs.
Achmad Zaini
, M.M.

(pelaksana harian)
22 Agustus 2020 1 Oktober 2020
Dr.
Hudiyono
, M.Si.

(penjabat)
1 Oktober 2020 26 Februari 2021
12   K.H.
Ahmad Muhdlor Ali
, S.I.P
26 Februari 2021 7 Mei 2024[3] 16 H.
Subandi
S.H.
  H.
Subandi
S.H.

(pelaksana tugas)
9 Mei 2024[4] Petahana


Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo dalam lima periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2004–2009 [5] 2009–2014 [6] 2014–2019[7] 2019–2024[8] 2024–2029
PKB 16   10   13   16   15
Gerindra (baru) 2   7   7   9
PDI-P 8   7   8   9   9
Golkar 6   4   5   4   5
NasDem (baru) 1   2   2
PKS 2   3   3   4   3
Hanura (baru) 3   0   0   0
PAN 6   8   7   5   4
PBB 0   0   1   0   0
Demokrat 6   11   4   2   2
PPP 0   0   1   1   1
PDS (baru) 1   0
PKNU (baru) 2
Jumlah Anggota 45   50   50   50   50
Jumlah Partai 7   9   10   9   9

Kecamatan

Kabupaten Sidoarjo terdiri atas 18 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Kota kecamatan lain yang cukup besar di Kabupaten Sidoarjo di antaranya Taman, Krian, Wonoayu, Candi, Porong, Gedangan, Tarik, Sidoarjo dan Waru. Kecamatan yang ada di Kabupaten Sidoarjo adalah:

Lambang Daerah

Lambang Daerah Kabupaten Sidoarjo terdiri dari 5 bagian:

  1. Sebuah segilima beraturan yang sisi-sisinya berbentuk kurung kurawal melambangkan : Falsafah Pancasila yang juga mengandung arti bahwa rakyat Daerah Kabupaten Sidoarjo telah mentrapkan ajaran Pancasila dengan tertib dan pasti,
  2. Sebuah bintang bersudut lima melambangkan : KeTuahanan Yang Maha Esa yang menggambarkan kehidupan ber-KeTuhanan / beragama dari rakyat Daerah Kabupaten Sidoarjo
  3. Setangkai padi, depalan belas butir dan sebatang tebu lima ruas dengan bentuk bulat melambangkan : Hasil bumi yang paling penting dalam daerah Kabupaten Sidoarjo. Sedangkan bentuk yang membulat dari padi dan tebu tersebut menggambarkan kebulatan tekad untuk membangun masyarakat yang adil dan makmur. 18 (delapan belas) butir padi menunjukkan banyaknya Kecamatan dalam daerah Kabupaten Sidoarjo.
  4. Ikan bandeng dan ikan udang membentuk hurus " S " melambangkan : Hasil tambak dalam daerah Kabupaten Sidoarjo. Bentuk hurus " S " dari ikan bandeng dan ikan udang tersebut menunjukkan huruf pertama dari Sidoarjo

Arti Warna

  1. Warna Biru Laut pada lambang berarti air yang menggambarkan bahwa Daerah Kabupaten Sidoarjo yang terkenal dengan nama: "DELTA BRANTAS" dikelilingi air yaitu sungai dan laut. Warna biru laut yang terlepas dalam lingkaran padi dan tebu berarti air yang menggambarkan bahwa daerah Kabupaten Sidoarjo adalah daerah tambak yang banyak menghasilkan ikan bandeng dan ikan udang.
  2. Warna dasar Hijau menggambarkan kesuburan daerah Kabupaten Sidoarjo (Delta Brantas)
  3. Warna Kuning pada bintang, padi, tebu dan pita menggambarkan kesejahteraan rakyat Kabupaten Sidoarjo
  4. Warna Hitam pada tebu, ikan bandeng, ikan udang dan tulisa Kabupaten Sidoarjo menggambarkan keteguhan Iman rakyat daerah Kabupaten Sidoarjo.
  5. Warna Abu-abu ikan bandeng dan ikan udang adalah warna pelengkap.

Slogan

(Pertanian Maju, Andalan Industri, Bersih, Rapi, Serasi, Hijau, Sehat, Indah dan Nyaman) Artinya Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah pertanian yang subur sebagai lumbung pangan, mempertahankan pertanian yang maju agar bisa swasembada pangan dengan cara identifikasi pertanian dan menggunakan mekanisasi teknologi tepat guna, di samping itu mendorong perkembangan industri yang semakin meningkat, maka kedua hal ini harus berkembang secara serasi. Selain itu masyarakat Kabupaten Sidoarjo berbudaya hidup dengan lingkungan yang bersih, rapi, serasi, hijau, sehat, indah dan nyaman.

Ekonomi

Perikanan, industri dan jasa merupakan sektor perekonomian utama Sidoarjo. Selat Madura di sebelah Timur merupakan daerah penghasil perikanan, di antaranya Ikan, Udang, dan Kepiting. Logo Kabupaten menunjukkan bahwa Udang dan Bandeng merupakan komoditas perikanan yang utama kota ini. Sidoarjo dikenal pula dengan sebutan "Kota Petis". Sektor industri di Sidoarjo berkembang cukup pesat karena lokasi yang berdekatan dengan pusat bisnis Jawa Timur (Surabaya), dekat dengan Pelabuhan Tanjung Perak maupun Bandara Juanda, memiliki sumber daya manusia yang produktif serta kondisi sosial politik dan keamanan yang relatif stabil menarik minat investor untuk menanamkan modalnya di Sidoarjo. Sektor industri kecil juga berkembang cukup baik, di antaranya sentra industri kerajinan tas dan koper di Tanggulangin, sentra industri sandal dan sepatu di Wedoro - Waru dan Tebel - Gedangan, sentra industri kerupuk di Telasih - Tulangan.

Transportasi

Bandara Internasional Juanda dan Terminal Bus Purabaya yang dianggap sebagai "milik" Surabaya, berada di wilayah kabupaten ini. Terminal Purabaya merupakan gerbang utama Surabaya dari arah selatan, dan salah satu terminal bus terbesar di Asia Tenggara. Kereta komuter Surabaya Gubeng-Sidoarjo-Porong menghubungkan kawasan Sidoarjo dengan Surabaya. Sidoarjo juga segera memiliki sistem transportasi massal BRT (Bus Rapid Transit) yaitu Trans Sidoarjo yang menjadi kebanggaan warga Sidoarjo. Sistem ini menggunakan shelter tetapi tanpa jalur khusus seperti halnya Transjakarta. Rute bus Trans Sidoarjo adalah Terminal Porong-Terminal Purabaya.

'Transsurabaya Koridor 1 (Semut-Golf Lingkar Dalam)'
Koridor Halte Yang Terintergrasi Angkutan Umum Tempat
K1.001 Semut KPTB 04: Semut-Sepanjang, AKTB 01: Monumen Jayamahe-Tugu Pahlawan, Jaya Utama AC: U53 KRD Grebangkertosusila di Stasiun Surabaya Kota, Padi Mas: B108, U50, Indonesia: B108, B51, B52, Jaya Utama: AC 49 (Kebomas), AC 49 (Romokalisari), AC55, Angkot: S30, S34, S35, S37, S37A, S47, S61, S63, Bemo: B02, B06, U10 Pasar Atum Mall, ITC Surabaya, Indosurya Jaya, Stasiun Surabaya Kota
K1.002 Bank Mandiri KPTB 04: Semut-Sepanjang, AKTB 01: Monumen Jayamahe-Tugu Pahlawan, Padi Mas AC: S624 Jaya Utama: AC55, Angkot: S34 PT. Pelni, Bank Mandiri, Bank Indonesia
K1.003 Aneka Baru KPTB 04: Semut-Sepanjang, Padi Mas AC: S624 Jaya Utama: AC55, Mandala: P181, Angkot: S34 Hainan Rumah Makan, Aneka Baru, Rumah Makan Kapin
K1.004 Baliwerti Mamer KPTB 04: Semut-Sepanjang, Padi Mas AC: S624 Jaya Utama: AC55, Mandala: P181, Angkot: S34 Museum Tugu Pahlawan
K1.005 BCA KPTB 04: Semut-Sepanjang, Padi Mas AC: S624 Jaya Utama: AC55, Mandala: P181, Angkot: S34 BCA Gemblongan
K1.006 Praban Wetan Gang 5 KPTB 04: Semut-Sepanjang, Padi Mas AC: S624 Jaya Utama: P34, AC55, Angkot, S34 Perumahan Praban Wetan
K1.007 Samsat Paymen Point KPTB 04: Semut-Sepanjang, Padi Mas AC: S624 Restu: PG24, Jaya Utama: P29, Robana: AC79 Dinas Pendidikan & Kebudayaan, Taman Budaya Genteng Cak Durasim
K1.008 Soto Banjar Surabaya KPTB 04: Semut-Sepanjang, Padi Mas AC: S624 Mandala: P147, Robana: AC66, AC79, DAMRI: Monumen Tugu Pahlawan-Lanud Juanda Coto Makassar Sop Saudara
K1.009 PT. Mercugraha Gempol Permai KPTB 04: Semut-Sepanjang, Padi Mas AC: S624 Mandala: P147, Robana: AC66, AC79, DAMRI: Monumen Tugu Pahlawan-Lanud Juanda Felia Tour & Travel, Ambengan Plaza
K1.010 Notaris Albert KPTB 07: Gresik-Pasar Turi, KPTB 11: Mojokerto/Curahmalang-Pasar Turi, KPTB 04: Semut-Sepanjang, Padi Mas AC: S624 Indonesia: S662, Padi Mas: P41, Jaya Utama: AC74, AC74A, AC92, AC92A, AC92B, Mandala: P147, Robana: AC66, AC79, DAMRI: Ambengan Plaza-Bandara, Monumen Tugu Pahlawan-Lanud Juanda Hotel Royal
K1.011 Balai Kota '(TAHAP KONSTRUKSI)' KPTB 07: Gresik-Pasar Turi, KPTB 11: Mojokerto/Curahmalang-Pasar Turi, KPTB 04: Semut-Sepanjang
K1.012 Grand City KPTB 07: Gresik-Pasar Turi, KPTB 11: Mojokerto/Curahmalang-Pasar Turi, KPTB 04: Semut-Sepanjang, KPTB 08: Semen Gresik-Grand City Mall Indonesia: P37, S662, Padi Mas: P41, Restu: AC33, AC38, 235, Jaya Utama: AC74, AC74A, AC84, AC92, AC92A, AC92B, Mandala: P147, Robana: AC66, AC79, AC98, DAMRI: Ambengan Plaza-Bandara, Monumen Tugu Pahlawan-Lanud Juanda Bussa Auto Finance
K1.013 Flyover Dr Mustopo 1 KPTB 07: Gresik-Pasar Turi, KPTB 11: Mojokerto/Curahmalang-Pasar Turi, KPTB 04: Semut-Sepanjang, KPTB 08: Semen Gresik-Grand City Mall KRD Grebangkertosusila di Stasiun Surabaya Gubeng, Indonesia: S662, P37, Padi Mas: P41, Restu: AC32, AC33, AC38, AC39, 235, Jaya Utama: AC74, AC74A, AC84, AC92, AC92A, AC92B, Mandala: P147, Robana: AC66, AC79, AC98, DAMRI, Ambengan Plaza-Bandara, Monumen Tugu Pahlawan-Lanud Juanda Hesti Cell
K1.014 Candi Bentar '(TAHAP KONSTRUKSI)' KPTB 07: Gresik-Pasar Turi, KPTB 11: Mojokerto/Curahmalang-Pasar Turi, KPTB 04: Semut-Sepanjang, KPTB 08: Semen Gresik-Grand City Mall
K1.015 Rumah Cantik Citra KPTB 07: Gresik-Pasar Turi, KPTB 11: Mojokerto/Curahmalang-Pasar Turi, KPTB 04: Semut-Sepanjang, KPTB 08: Semen Gresik-Grand City Mall Indonesia: S662, P37,

Olahraga

Di Sidoarjo terdapat beberapa klub sepak bola terkenal yaitu Deltras FC dengan suporter setia bernama Delta Mania dan klub sepak bola lainnya di Sidoarjo bernama Persida Sidoarjo.

Kuliner Khas

Pariwisata

Tempat Wisata

Referensi

  1. ^ a b c d "Kabupaten Sidoarjo Dalam Angka 2020". BPS Kabupaten Sidoarjo. Diakses tanggal 8 Juni 2020. 
  2. ^ Fitria Madia (22 Agustus 2020). "[BREAKING] Plt Bupati Sidoarjo Meninggal Dunia Akibat COVID-19". IDNTimes.com. Diakses tanggal 22 Agustus 2020. 
  3. ^ Fianda Sjofjan Rassat (7 Mei 2024). "KPK tahan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali". antaranews.com. Diakses tanggal 9 Mei 2024. 
  4. ^ Helmi Isnaya (9 Mei 2024). "Subandi Jadi Plt Bupati Sidoarjo Gantikan Gus Muhdlor, Prihatin dengan Kasus Korupsi di Pemkab". Kompas.tv. Diakses tanggal 9 Mei 2024. 
  5. ^ Sidoarjo Melantik 50 Anggota DPRD[pranala nonaktif permanen]
  6. ^ KPU, KPU. "REKAPITULASI JUMLAH PEROLEHAN KURSI PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2009 UNTUK KURSI DPRD KABUPATEN DI KABUPATEN SIDOARJO" (PDF). kab-sidoarjo.kpi.go.id. Diakses tanggal 2021-04-17.  line feed character di |title= pada posisi 65 (bantuan)
  7. ^ Bangsa Online. "50 Anggota DPRD Sidoarjo 2014-2019 Resmi Huni Gedung Dewan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat". BANGSAONLINE.com. Diakses tanggal 2023-06-09. 
  8. ^ medcom id developer (2019-07-23). "KPU Tetapkan 50 Caleg Terpilih Kabupaten Sidoarjo". medcom.id. Diakses tanggal 2023-06-09. 

Pranala luar