Indeks Pembangunan Manusia

statistik dari harapan hidup, pendidikan, dan pendapatan

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara di seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup.[1]

Peta dunia berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia (data 2018, dipublikasikan pada 2019).
  0.800–1.000 (sangat tinggi)
  0.700–0.799 (tinggi)
  0.550–0.699 (sedang)
  0.350–0.549 (rendah)
  Data tidak tersedia

Sejarah

Indeks ini pada 1990 dikembangkan oleh pemenang nobel India Amartya Sen dan seorang ekonom Pakistan Mahbub ul Haq, serta dibantu oleh Gustav Ranis dari Universitas Yale dan Lord Meghnad Desai dari London School of Economics. Sejak itu, indeks ini dipakai oleh Program pembangunan PBB pada laporan IPM tahunannya.

Amartya Sen menggambarkan indeks ini sebagai "pengukuran vulgar" oleh karena batasannya. Indeks ini lebih berfokus pada hal-hal yang lebih sensitif dan berguna daripada hanya sekadar pendapatan perkapita yang selama ini digunakan. Indeks ini juga berguna sebagai jembatan bagi peneliti yang serius untuk mengetahui hal-hal yang lebih terinci dalam membuat laporan pembangunan manusianya.

Dimensi dasar IPM[2]

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) memiliki tiga dimensi yang digunakan sebagai dasar perhitungannya:

  1. Umur panjang dan hidup sehat yang diukur dengan angka harapan hidup saat kelahiran
  2. Pengetahuan yang dihitung dari angka harapan sekolah dan angka rata-rata lama sekolah
  3. Standar hidup layak yang dihitung dari Produk Domestik Bruto/PDB (keseimbangan kemampuan berbelanja) per kapita

Manfaat IPM[2]

Menurut Badan Pusat Statisitik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) memiliki beberapa manfaat:

  • IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk)
  • IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara
  • Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU)

Cara menghitung indeks komponen[2]

Setiap komponen IPM distandardisasi dengan nilai minimum dan maksimum sebelum digunakan untuk menghitung IPM. Rumus yang digunakan sebagai berikut.

Dimensi Kesehatan

 

Keterangan:

I: indeks komponen

AHH: angka harapan hidup

AHHmin: angka harapan hidup terendah

AHHmaks: angka harapan hidup tertinggi

Dimensi Pendidikan

 

Keterangan:

I: indeks komponen

HLS: harapan lama sekolah

HLSmin: harapan lama sekolah terendah

HLSmaks: harapan lama sekolah tertinggi

 

Keterangan:

I: indeks komponen

RLS: rata-rata lama sekolah

RLSmin: rata-rata lama sekolah terendah

RLSmaks: rata-rata lama sekolah tertinggi

 

I: indeks komponen

HLS: harapan lama sekolah

RLS: rata-rata lama sekolah

Dimensi Pengeluaran

 

Keterangan:

I: indeks komponen

In: indeks komponen

pengeluaranmin: pengeluaran terendah

pengeluaranmaks: pengeluaran tertinggi

Cara menghitung Indeks Pembangunan Manusia

 

Keterangan:

IPM: indeks pembangunan manusia

I: indeks komponen

Indonesia

Tabel IPM Indonesia[3]
Tahun IPM Perubahan IPM
1990 0,532  
1991 0,541   0,009
1992 0,548   0,007
1993 0,560   0,012
1994 0,569   0,009
1995 0,582   0,013
1996 0,595   0,013
1997 0,601   0,006
1998 0,593   0,008
1999 0,597   0,004
2000 0,603   0,006
2001 0,608   0,005
2002 0,612   0,004
2003 0,617   0,005
2004 0,623   0,006
2005 0,625   0,002
2006 0,635   0,010
2007 0,642   0,007
2008 0,647   0,005
2009 0,658   0,011
2010 0,664   0,006
2011 0,671   0,007
2012 0,679   0,008
2013 0,685   0,006
2014 0,689   0,004
2015 0,691   0,002
2016 0,694   0,003
2017 0,698   0,004
2018 0,707   0,009

Catatan:

  Krisis Moneter dan krisis ekonomi lainnya
  Krisis Moneter dan kelabilan politik Indonesia (menyebabkan jatuhnya pendapatan per kapita)
  Proses pemulihan dari Krisis Moneter
  Pulih dari Krisis Moneter (pendapatan per kapita sama dengan sebelum krisis moneter) [4]
  Peningkatan IPM terendah
  Peningkatan IPM tertinggi
  Peningkatan IPM kurang dari rata-rata
  Peningkatan IPM lebih dari sama dengan rata-rata

Laporan 2016

Laporan ini diumumkan di Stockholm, Swedia pada 21 Maret 2017.[5]

  •   = meningkat
  •   = tetap
  •   = menurun

Pembangunan manusia sangat tinggi

Pembangunan manusia tinggi

Pembangunan manusia sedang

Pembangunan manusia rendah

Laporan 2010

Laporan ini diluncurkan pada 4 November 2010.[7][8]

  •   = meningkat
  •   = tetap
  •   = menurun

Pembangunan manusia sangat tinggi

Pembangunan manusia tinggi

Pembangunan manusia sedang

Pembangunan manusia rendah

Negara yang IPM-nya tidak dihitung

Referensi

  1. ^ Davies, A. and G. Quinlivan (2006), A Panel Data Analysis of the Impact of Trade on Human Development, Journal of Socioeconomics
  2. ^ a b c "Badan Pusat Statistik". www.bps.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-04-24. 
  3. ^ "United Nations Development Programme" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 09-08-2020. 
  4. ^ "The World Bank" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 03-07-2017. 
  5. ^ "Human Development Report 2016 'Human Development for Everyone' to Launch 21 March 2017 in Stockholm, Sweden | Human Development Reports". hdr.undp.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-07-09. 
  6. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac ad ae af Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama UNDP2016
  7. ^ "2010 Human Development Report: 40-year trends analysis shows many countries making gains but some losing ground | UNAIDS". www.unaids.org. Diakses tanggal 2017-07-22. 
  8. ^ Human Development Report 2010 Complete English http://hdr.undp.org/sites/default/files/reports/270/hdr_2010_en_complete_reprint.pdf

wikipedia ensiklopedia bebas

Lihat pula

Pranala luar