Sistem inovasi
Sistem inovasi adalah sistem (suatu kesatuan) yang terdiri dari sehimpunan aktor, kelembagaan, jaringan, kemitraan, hubungan interaksi dan proses produktif yang memengaruhi arah perkembangan dan kecepatan inovasi dan difusinya (termasuk teknologi dan praktik baik/terbaik) serta proses pembelajaran. Dengan demikian sistem inovasi sebenarnya mencakup basis ilmu pengetahuan dan teknologi (termasuk di dalamnya aktivitas pendidikan, aktivitas penelitian dan pengembangan, dan rekayasa), basis produksi (meliputi aktivitas-aktivitas nilai tambah bagi pemenuhan kebutuhan bisnis dan non bisnis serta masyarakat umum), dan pemanfaatan dan difusinya dalam masyarakat serta proses pembelajaran yang berkembang.
Sistem inovasi semakin sering dibahas, terutama dalam dua dekade terakhir ini. Banyak bukti empiris menunjukkan bahwa perusahaan, daerah atau negara yang berhasil di bidang sosial ekonomi ternyata didukung oleh sistem inovasi yang berkembang dan kuat.
Memang tidak (setidaknya belum) ada “kesepakatan yang diterima luas” tentang pengertian istilah sistem inovasi. Setiap pakar atau pihak yang menggunakan istilah ini mendefinisikan pengertian masing-masing tentang sistem inovasi. Tetapi jika dicermati, sebagian besar dalam literatur menggunakannya untuk maksud yang sama /serupa dan menunjukkan pengertian cara pandang (pendekatan) sistem (system approach). Pendekatan sistem ini dimaksudkan baik dalam memahami konstruksi dari objek-objek yang dimaksud, maupun dalam mengkaji isu dan implikasi kebijakannya (yang biasanya disebut dengan istilah kebijakan inovasi).
Pada tataran nasional, sistem inovasi disebut sistem inovasi nasional. Sementara pada tataran teritori yang lebih sempit (daerah/lokal), sistem inovasi sering disebut sistem inovasi daerah/lokal. Selain itu, dalam konteks-konteks khusus seperti sektor atau industri tertentu, maka pendekatan sistem inovasi sering menggunakan istilah sistem inovasi sektoral/industrial.
Beberapa Contoh Definisi Sistem Inovasi
- Freeman (1987): sistem inovasi adalah jaringan lembaga di sektor publik dan swasta yang interaksinya memprakarsai, mengimpor (mendatangkan), memodifikasi dan mendifusikan teknologi-teknologi baru (Freeman dalam Technology and Economic Performance: Lessons from Japan; Metcalfe dalam Stoneman P. (ed), “Handbook of the Economics of Innovation and Technological Change.” Lihat http://www.sussex.ac.uk/Users/sylvank/index.php).
- Lundvall (1992): sistem inovasi merupakan elemen dan hubungan-hubungan yang berinteraksi dalam menghasilkan, mendifusikan dan menggunakan pengetahuan yang baru dan bermanfaat secara ekonomi . . . . suatu sistem nasional yang mencakup elemen-elemen dan hubungan-hubungan bertempat atau berakar di dalam suatu batas negara. Pada bagian lain ia juga menyampaikan bahwa sistem inovasi merupakan suatu sistem sosial di mana pembelajaran (learning), pencarian (searching), dan penggalian/eksplorasi (exploring) merupakan aktivitas sentral, yang melibatkan interaksi antara orang/masyarakat dan reproduksi dari pengetahuan individual ataupun kolektif melalui pengingatan (remembering).
- Nelson dan Rosenberg (1993): Sistem inovasi merupakan sehimpunan aktor yang secara bersama memainkan peran penting dalam memengaruhi kinerja inovatif (innovative performance).
- Metcalfe (1995): Sistem inovasi merupakan sistem yang menghimpun institusi-institusi berbeda yang berkontribusi, secara bersama maupun individu, dalam pengembangan dan difusi teknologi-teknologi baru dan menyediakan kerangka kerja (framework) di mana pemerintah membentuk dan mengimplementasikan kebijakan-kebijakan untuk memengaruhi proses inovasi. Dengan demikian, sistem inovasi merupakan suatu sistem dari lembaga-lembaga yang saling berkaitan untuk menciptakan, menyimpan, dan mengalihkan (mentransfer) pengetahuan, keterampilan dan artifacts yang menentukan teknologi baru.
- OECD (1999): sistem inovasi merupakan himpunan lembaga-lembaga pasar dan non-pasar di suatu negara yang memengaruhi arah dan kecepatan inovasi dan difusi teknologi.
- Edquist (2001): Sistem inovasi merupakan keseluruhan faktor ekonomi, sosial, politik, organisasional dan faktor lainnya yang memengaruhi pengembangan, difusi dan penggunaan inovasi. . . Jadi, sistem inovasi pada dasarnya menyangkut determinan dari inovasi.
- Arnold, et al. (2001) dan Arnold, et al. (2003) menggunakan istilah ”sistem riset dan inovasi nasional” (national research and innovation system), yaitu keseluruhan aktor dan aktivitas dalam ekonomi yang diperlukan bagi terjadinya inovasi industri dan komersial dan membawa kepada pembangunan ekonomi.
Referensi
- Arnold, Erik, dan Patries Boekholt, dengan Enrico Deiaco, Shonie McKibbin, John de la Mothe, Paul Simmonds, James Stroya, dan Rapela Zaman. (2003). Research and Innovation Governance in Eight Countries: A Meta-Analysis. Work Funded by EZ (Netherlands) and RCN (Norway). Technopolis. January 2003.
- Arnold, Erik, Stefan Kuhlman, dan Barend van der Meulen. (2001). A Singular Council: Evaluation of the Research Council of Norway. Technopolis. December 2001.
- Edquist, Charles. (2001). The Systems of Innovation Approach and Innovation Policy: An Account of the State of the Art. Lead paper presented at the DRUID Conference, Aalborg, June 12-15, 2001, under theme F: ‘National Systems of Innovation, Institutions and Public Policies’.
- Lundvall, Bengt-Åke (ed.). (1992). National Innovation Systems: Towards a Theory of Innovation and Interactive Learning. London. Pinter Publishers.
- Nelson, R., (ed). (1993). National Innovation Systems: A Comparative Analysis. New York (NY): Oxford University Press.
- OECD. (1999). Managing National Innovation Systems. Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). 1999.
- OECD. (1997). ’’National Innovation System.’’ Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD)
- Taufik, Tatang A. (2007). Kebijakan Inovasi di Indonesia: Bagaimana Sebaiknya? Jurnal Dinamika Masyarakat Vol. VI, No. 2, Agustus 2007.
- T. A. (2005). Pengembangan Sistem Inovasi Daerah: Perspektif Kebijakan. P2KTPUDPKM-BPPT dan KNRT.