Mangaraja Hezekiel Manullang
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus pada 1 Agustus 2020. |
Artikel ini tidak memiliki referensi atau pranala luar ke sumber-sumber tepercaya yang dapat menyatakan kelayakan dari subyek yang dibahas. (ajukan diskusi keberatan penghapusan) Artikel ini akan dihapus pada 1 Agustus 2020 jika tidak diperbaiki.Untuk pemulai artikel ini, jika Anda mempertentangkan nominasi penghapusan ini, jangan menghapus peringatan ini. Silakan hubungi sang pengusul, hubungi seorang pengurus, atau pasang tag {{tunggu dulu}} |
Tuan Manullang (20 Desember 1887 – 20 April 1979) adalah seorang pendeta Indonesia. Ayahnya berasal dari Bakkara dan menjadi pengikut Singamangaraja.[1] Pada tahun 1918 dalam kongres HKB (Hatopan Kristen Batak), Tuan Manullang terpilih menjadi Ketua dan Polin Siahaan sebagai Wakil Ketua.[2] Pendeta Mangihut Mangaradja Hezekiel Manullang (gelar: Tuan Manullang) merupakan pahlawan perintis kemerdekaan bangsa Indonesia dan pelopor semangat kemandirian Gereja di tanah Batak yang berkiprah dari 1887-1979.
Kehidupan
Tuan Manullang yang lahir dari Ayah yang bernama Singal Daniel Manullang dan Ibu Chaterine Aratua br. Sihite. Mangihut Mangaradja Hezekiel Manullang pernah mengenyam Pendidikan di Sekolah Raja di Narumonda, Porsea, Tapanuli Utara dan Senior Cambridge School, Singapura, 1907- 1910.
Aktivitas pergerakan
Tuan Manullang menentang pemerintahan kolonial Hindia Belanda, karena penggunaan tanah pribumi kepada perkebunan besar tanpa menghiraukan hak rakyat. Pemerintah kolonial Hindia Belanda memberikan konsesi (hak erfpacht) kepada perkebunan besar tanpa memperhatikan penguasaan marga-marga dalam struktur kepemilikan tanah orang Batak. Tuan Manullang menyadarkan, menghimpun dan menyuarakan tuntutan masyarakatnya dengan menerbitkan surat kabar Soeara Batak pada tahun 1919.
Penghargaan
Pemerintah Republik Indonesia memberikan gelar sebagai Pahlawan Perintis Kemerdekaan Indonesia melalui SK Menteri Sosial RI No. POL. 677/67/PK, 2 Oktober 1967.
Referensi
Bacaan lebih lanjut
- Castles, Lance. Kehidupan Politik Suatu Keresidenan di Sumatra: Tapanuli 1915-1940. Jakarta: KPG, 2001.
- Dr. PTD. Sihombing, M.Sc., S.Pd. "TUAN MANULLANG". N/A: Jakarta, 2008.