Kabupaten Tanah Datar

kabupaten di Indonesia, di pulau Sumatera
Revisi sejak 23 September 2020 00.11 oleh Lusiana anne (bicara | kontrib)


Kabupaten Tanah Datar merupakan salah satu kabupaten yang berada dalam Provinsi Sumatra Barat, Indonesia, dengan ibu kota Batusangkar 0°27′12″S 100°35′38″E / 0.45333°S 100.59389°E / -0.45333; 100.59389. Kabupaten ini merupakan kabupaten terkecil kedua untuk luas wilayahnya di Sumatra Barat, yaitu 133.600 Ha (1.336 km2). Jumlah penduduk di kabupaten ini berdasarkan sensus pada tahun 2006 adalah 345.383 jiwa yang mendiami 14 kecamatan, 75 nagari, dan 395 jorong. Kabupaten Tanah Datar merupakan daerah agraris, lebih 70% penduduknya bekerja pada sektor pertanian, baik pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan, maupun peternakan.

Kabupaten Tanah Datar
كابوڤاتين تانه داتار
Daerah tingkat II
Sawah dan gunung di Tanah Datar
Sawah dan gunung di Tanah Datar
Lambang Kabupaten Tanah Datar
Motto: 
Tuah Sepakat Alur dan Patut
Peta
Kabupaten Tanah Datar كابوڤاتين تانه داتار di Indonesia
Kabupaten Tanah Datar كابوڤاتين تانه داتار
Kabupaten Tanah Datar
كابوڤاتين تانه داتار
Peta
Kabupaten Tanah Datar كابوڤاتين تانه داتار di Indonesia
Kabupaten Tanah Datar كابوڤاتين تانه داتار
Kabupaten Tanah Datar
كابوڤاتين تانه داتار
Kabupaten Tanah Datar
كابوڤاتين تانه داتار (Indonesia)
Koordinat: 0°27′00″S 100°34′59″E / 0.45°S 100.583°E / -0.45; 100.583
Negara Indonesia
ProvinsiSumatra Barat
Ibu kotaBatusangkar
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 14 kecamatan
  • Kelurahan: -
Pemerintahan
 • BupatiZuldafri Darma (Plt.)
Luas
 • Total1.336 km2 (516 sq mi)
Populasi
 ((2017))
 • Total367.754
 • Kepadatan2.513/km2 (6,510/sq mi)
Demografi
Zona waktu[[UTC]]
Kode BPS
1305 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0752
Kode Kemendagri13.04 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. 587.104.249.000.-
Situs webwww.tanahdatar.go.id/

Kabupaten Tanah Datar merupakan Tujuh Kabupaten Terbaik di Indonesia dari 400 kabupaten yang ada. Penghargaan ini diberikan pada tahun 2003 oleh Lembaga International Partnership dan Kedutaan Inggris. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menobatkan Kabupaten Tanah Datar sebagai satu dari empat daerah paling berprestasi dan berhasil melaksanakan otonomi daerah[1].

Luhak Nan Tigo, nama lain dari Kabupaten Tanah Datar, saat ini di Kabupaten Tanah Datar masih banyak terdapat peninggalan sejarah seperti prasasti atau batu bersurat terutama peninggalan zaman Adityawarman.

Geografi

Secara geografis wilayah Kabupaten Tanah Datar terletak di tengah-tengah Provinsi Sumatra Barat, yaitu pada 00º17" LS - 00º39" LS dan 100º19" BT – 100º51" BT[2] . Ketinggian rata-rata 400 sampai 1000 meter di atas permukaan laut[2].

Batas Wilayah

Kabupaten Tanah Datar memiliki perbatasan dengan beberapa kabupaten/kota di Sumatra Barat, yaitu:

Utara Kabupaten Agam dan Kabupaten Lima Puluh Kota
Timur Kabupaten Sijunjung
Selatan Kota Sawah Lunto dan Kabupaten Solok
Barat Kabupaten Padang Pariaman

Topografi

Kabupaten Tanah Datar terletak di antara dua gunung, yaitu Gunung Merapi dan Gunung Singgalang. Kondisi topografi ini didominasi oleh daerah perbukitan, serta memiliki dua pertiga bagian danau Singkarak. Kondisi topografis Kabupaten Tanah Datar adalah sebagai berikut:

  1. Wilayah Datar 0–3% dengan luas 6.189 Ha atau 6.63% dari luar wilayah Kabupaten Tanah Datar
  2. Wilayah Berombak 3–8% dengan luas 3.594 Ha atau 2,67% dari luar wilayah Kabupaten Tanah Datar
  3. Wilayah Bergelombang 8-15% dengan luas 43.922 Ha atau 32.93% dari luas Kabupaten Tanah Datar
  4. Kemiringan di atas 15% dengan luas wilayah 79.895 Ha atau 59.77% dari luas Kabupaten Tanah Datar

Iklim

Secara umum iklim di kawasan Kabupaten Tanah Datar adalah sedang dengan temperatur antara 12 °C–25 °C dengan curah hujan rata-rata lebih dari 3.000 mm per tahun. Hujan kebanyakan turun pada bulan September hingga bulan Februari. Curah hujan yang cukup tinggi ini menyebabkan ketersediaan air cukup, sehingga memungkinkan usaha pertanian secara luas dapat dikembangkan.

Hidrologi

Kabupaten Tanah Datar merupakan daerah yang kaya dengan sumber air. Selain Danau Singkarak, di Kabupaten Tanah Datar terdapat lebih dari 25 buah sungai.

Lambang Kabupaten

Arti Lambang

Lambang daerah Kabupaten Tanah Datar berbentuk perisai segi lima yang di dalamnya terdapat:

  1. Kata-kata Tanah Datar
  2. Balai adat bergonjong lima berjendela empat
  3. Kubah masjid bertingkat
  4. Setangkai padi berbutir 17
  5. Setangkai kapas berbuah delapan
  6. Sebuah keris
  7. Sehelai pita dengan kata-kata sebagai semboyan

Pengertian dari bentuk

Bentuk perisai segi lima, melambangkan bahwa daerah Kabupaten Tanah Datar adalah salah satu Kabupaten di Sumatra Barat, sebagai bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

Pengertian dari sudut gambar/lukisan

Balai adat gonjong lima

Balai adat melambangkan tempat mufakat, tempat melahirkan filsafat alam pikiran khas masyarakat Tanah Datar yang dikenal dengan sistem demokrasi menurut alur dan patut, sebagai lambang konsekuensi dalam melaksanakan demokrasi.

Atap balai adat yang melengkung bagai tanduk kerbau meruncing menjulang ke atas merupakan gaya seni bangunan khas Tanah Datar yang melambangkan sifat masyarakat yang dinamis, bekerja berbuat dan bercita-cita luhur untuk kebahagiaan bersama

Atap balai adat dengan lima gonjong, satu gonjong pada bagian depan dan empat gonjong pada bahagian samping yang melengkung bagai tanduk kerbau meruncing menjulang ke atas merupakan gaya seni bangunan khas Tanah Datar yang melambangkan sifat masyarakat yang dinamis, bekerja berbuat dan bercita-cita luhur untuk kebahagiaan bersama. Masjid bertingkat, berkubah, bergonjong dan lurus ke atas melambangkan agama mayoritas masyarakat Tanah Datar adalah Islam, dalam membentuk jiwa yang suci dan berbudi luhur.

Masjid bergonjong dan berkubah

Masjid bertingkat, berkubah, bergonjong, dan lurus ke atas melambangkan agama mayoritas masyarakat Tanah Datar adalah Islam, dalam membentuk jiwa yang suci dan berbudi luhur.

Padi dan kapas

Padi dan kapas melambangkan cita-cita masyarakat Tanah Datar menuju kehidupan adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT.

Keris pusaka

Keris pusaka melambangkan kesatuan jiwa patriot masyarakat Tanah Datar yang mencintai kerukunan kedamaian dan senantiasa memelihara harga dirinya.

Pengertian warna

Pengertian dari warna yang ada pada lambang,

  1. Putih berarti suci terdapat pada kubah masjid, huruf balok bertuliskan Tanah Datar, kapas, pita tempat moto, dan warna pinggir luar dari perisai.
  2. Kuning berarti kebesaran jiwa masyarakat. Terdapat pada dasar perisai. Warna ini merupakan warna khas Tanah Datar Luhak Nan Tuo.
  3. Kuning emas berarti keagungan, terdapat pada dinding balai adat, kaki balai adat, padi, dan keris.
  4. Hitam berarti tahan uji, terdapat pada atap gonjong, tulisan Tuah Sepakat Alur dan Patut.
  5. Hijau berarti kedamaian jiwa, mengandung harapan masa depan yang lebih baik. Terdapat pada daun kapas dan warna dasar tulisan Tanah Datar.
  6. Merah berarti keberanian menegakkan kebenaran dan keadilan. Warna huruf balok tulisan Tuah Sepakat Alur dan Patut.

Pengertian dan makna semboyan

Selanjutnya juga terdapat sehelai pita yang bertuliskan moto/semboyan Tuah Sepakat Alur dan Patut. Maknanya sepakat dalam mengambil kata mufakat, selalu disandarkan pada alur dan patut. Kepentingan pribadi dihargai dalam batas selama tidak bertentangan dengan kepentingan bersama yang berlandaskan alur dan patut. Demikian pula dalam melaksanakan mufakat/musyawarah selalu kompak dalam arti "Bersatu teguh, bercerai runtuh", kepentingan pribadi dihargai dalam batas selama tidak bertentangan dengan kepentingan bersama yang berlandaskan alur dan patut.

Arti falsafah lambang

Pengertian falsafah dari lambang mencerminkan jiwa pikiran dan kehidupan masyarakat Tanah Datar yang bersendikan adat dan agama, serta senantiasa menaati hukum, musyawarah mufakat, yang berdasarkan alur dan patut. "Elok dek awak, katuju dek urang" serta konsekuen melaksanakan hasil mufakat menuju kebahagiaan hidup bersama yang adil dan makmur dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.

Pemerintahan

Daftar Bupati

Foto Bupati[3] Mulai Jabatan Akhir Jabatan Ket. Wakil Bupati
Palin Soetan Alamsjah 8 Oktober 1945[4] 23 Januari 1946
Ali Akbar 23 Januari 1946 8 Maret 1948
Drs. Sidi Bakarudin, S.H. 8 Maret 1949 14 November 1949 [5][6]
Harun Al-Rasyid 14 November 1949 1 April 1951
Ibrahim Dt. Pamuncak 1951 1958
Amir Rasjad 12 Juni 1958 28 Juli 1958
Amir Hatta 28 Juli 1958 3 Desember 1958
Soetoro Tedjokusumo 3 Desember 1958 1961
  Brigjen TNI (Purn.) H.Mahyudin Algamar 1961 1974 H.

Masri

Letkol. Inf. Sulaiman Zulhudi 1974 1980
H. Mohammad Nalis 1980 1985
  Brigjen TNI (Purn.) H.Ikasuma Hamid Dt. Gadang Batuah 26 September 1985[7] 1990
29 September 1990[7] 1995
  Letkol. Inf. (Purn.) Masdar Saisa 1995 2000
  H. Masriadi Martunus, S.E., Dt. Rajo Penghulu 26 September 2000 26 September 2005 Drs. H.

Masnefi M.S

  Ir. M. Shadiq Pasadigoe, S.H., M.M. 26 September 2005 26 September 2010 Aulizul Syuib
26 September 2010 26 September 2015 Hendri Arnis & Irdinansyah Tarmizi
Drs. H. Hardiman 26 September 2015 12 Oktober 2015 [8]
H.Sudirman Gani,S.H.,M.M 12 Oktober 2015 17 Februari 2016 [9]
  Drs. H. Irdinansyah Tarmizi 17 Februari 2016 19 September 2020 [10] Zuldafri Darma
  H. Zuldafri Darma, S.H. 21 September 2020 13 Januari 2021 [11]
13 Januari 2021 17 Februari 2021 [12][13]
Irwandi, S.I.P., M.Si., Dt. Maruhun Sati 17 Februari 2021 26 Februari 2021 [14]
  Eka Putra, S.E., M.M. 26 Februari 2021 Petahana [15] Richi Aprian

Penjabat Sementara Bupati

Berikut daftar Penjabat Sementara Bupati yang menggantikan Bupati petahana yang sedang cuti kampanye atau dalam masa transisi

Foto Pjs. Bupati Mulai jabatan Akhir jabatan Masa Ket. Bupati Definitif
  Erman Rahman,S.E., M.Si.
(Penjabat Sementara)
26 September 2020 5 Desember 2020 12
(2020)(Penjabat Sementara)
[ket. 1][16] Zuldafri Darma
Arry Yuswandi,S.KM., M.KM.
(Penjabat Sementara)
24 September 2024 27 November 2024 14
(2024)(Penjabat Sementara)
[ket. 2][17] Eka Putra
Catatan
  1. ^ Menggantikan Zuldafri Darma karena cuti kampanye Pemilihan umum Bupati Tanah Datar 2020
  2. ^ Menggantikan Bupati Eka Putra karena cuti kampanye Pemilihan umum Bupati Tanah Datar 2024

Dewan Perwakilan

Kecamatan

Infrastruktur

Kabupaten Tanah Datar merupakan daerah pertanian, hal ini terlihat dari dominasi sektor pertanian dalam perekonomian wilayah, penyerapan tenaga kerja dan pemanfaatan lahan. Lokasi pertanian tersebar merata di seluruh wilayah dan produksinya terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini membutuhkan jaringan jalan sebagai pendukung aktivitas sektor pertanian tersebut mulai dari kegiatan produksi, pascapanen dan pemasaran. Sementara itu kondisi jaringan jalan yang ada belum dapat mendukung sepenuhnya aktivitas pertanian tersebut, hal ini terlihat dari masih banyaknya ruas jalan yang lebarnya belum memenuhi syarat, kondisi permukaan jalan yang rusak dan masih banyak ruas jalan yang melalui lokasi pertanian belum dapat dilalui kendaraan roda dua sekalipun, dengan mengatasi penanganan jaringan jalan ini, maka tentunya aktivitas sektor pertanian akan lebih ekonomis sehingga dengan sendirinya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dan sekaligus akan meningkatkan pengembangan wilayah dari Kabupaten Tanah Datar itu sendiri[18].

Pada saat ini pembangunan jalan di Kabupaten Tanah Datar pada dasarnya hanya berupa memperbaiki kualitas jalan, sementara pembukaan jalan baru dipandang masih belum memungkinkan karena terkendala oleh keterbatasan dana. Selama tahun 2007 jumlah jembatan di Kabupaten Tanah Datar sebanyak 238 buah dengan panjang 2.019,60 km. Jumlah jembatan yang paling banyak terdapat di Kecamatan Tanjung Emas sebanyak 33 buah dengan panjang 383,20 km.

Pendidikan

Untuk data pendidikan tahun 2006/2007, untuk Sekolah Dasar menunjukkan bahwa di Kabupaten Tanah Datar terdapat 309 SD yang terdiri dari 302 sekolah dasar negeri dan 2 sekolah dasar swasta, dengan jumlah siswa seluruhnya 43.506 orang, sedangkan madrasah ibtidaiyah 5 sekolah, 2 di antaranya swasta dengan jumlah siswa seluruhnya 534 orang, dengan demikian jelas terlihat bahwa jumlah sekolah dan jumlah siswa pada sekolah dasar lebih banyak jika dibandingkan dengan madrasah ibtidaiyah yang hanya 1.31% dari sekolah dasar.

Ekonomi

Kabupaten Tanah Datar adalah daerah agraris, lebih 70% penduduknya bekerja pada sektor pertanian, baik pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan, maupun peternakan. Begitu juga dengan usaha masyarakat pada sektor lain juga berbasis pertanian seperti pariwisata dan industri kecil atau agro industri. Masyarakat Tanah Datar juga dikenal gemar menabung dengan total dana tabungan masyarakat sebesar Rp223 miliar tahun 2004.

Potensi ekonomi Kabupaten Tanah Datar dapat dikategorikan atas tiga kategori yaitu: Sangat Potensial, Potensial, dan Tidak Potensial. Untuk sektor pertanian yang sangat potensial untuk dikembangkan adalah ubi kayu, kubis, karet, tebu, peternakan sapi potong, peternakan kuda, peternakan kambing potong, budidaya ayam ras pedaging, ayam bukan ras, budidaya itik, dan budidaya ikan air tawar. Sektor lain yang sangat potensial untuk dikembangkan adalah industri konstruksi bangunan sipil, pedagang eceran makanan olahan hasil bumi, usaha warung telekomunikasi, pedagang cenderamata, dan wisata sejarah. Kabupaten Tanah Datar yang potensial untuk hampir semua sektor pertanian kecuali cengkih, tembakau, bayam, dan merica. Sedangkan untuk sektor pertambangan yang potensial dikembangkan adalah galian kapur dan sirtu.

Pertambangan

Kabupaten Tanah Datar memiliki potensi bahan tambang berupa batu gamping kristalian yang sekarang dikelola oleh PT Inkalko Agung, dolomit, granit, sirtukil, tanah liat, batu setengah permata, trass, fosfat, batubara, besi, emas, belerang, kuarsa, dan slate.

Industri

Industri di Kabupaten Tanah Datar didominasi oleh industri kecil seperti tenunan pandai sikek yang terdapat di Kecamatan Sepuluh Koto, kacang randang/goreng, kopi bubuk, kerupuk ubi, kerupuk kulit, anyaman lidi, gula aren, gula tebu. Sektor industri besar berupa peternakan ulat sutera oleh PT Sutera Krida. Pada tahun 2004 nilai investasi sektor industri kecil di Kabupaten Tanah Datar mencapai Rp7 miliar dengan nilai produksi sebesar Rp60 miliar.

Pariwisata

 
Pacu Jawi, tradisi pascapanen di Tanah Datar yang menjadi atraksi pariwisata.

Luhak Nan Tuo, nama lain dari Kabupaten Tanah Datar. Masyarakat Minangkabau meyakini bahwa asal usul orang Minangkabau dari Kabupaten Tanah Datar, tepatnya dari Dusun Tuo Pariangan, Kecamatan Pariangan.

Banyak bukti yang masih terdapat di Kabupaten Tanah Datar ini seperti Sawah Satampang Baniah, Lurah Nan Indak Barangin, Galundi Nan Baselo, dan Kuburan Panjang Datuk Tantejo Gurhano yang dikenal sebagai arsitek rumah gadang. Kemudian dari Luhak Tanah Datar inilah kemudian orang Minangkabau berkembang dan berpindah ke daerah lain seperti Luhak 50 kota dan Luhak Agam.

Di Kabupaten Tanah Datar saat ini masih banyak terdapat peninggalan sejarah adat Minangkabau tersebut, baik berupa benda maupun tatanan budaya adat Minangkabau. Ikrar “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” ini disebut juga dengan Sumpah Satie yang juga di Tanah Datar dilahirkan, yaitu tempatnya di Bukit Marapalam Puncak Pato, Kecamatan Lintau Buo Utara.

Kabupaten Tanah Datar sebagai tempat asal mula suku Minangkabau banyak sekali memiliki tempat sejarah. Industri wisata di Kabupaten Tanah Datar ini sangat potensial untuk dikembangkan.

Tempat wisata sejarah yang terdapat di Kabupaten Tanah Datar ini antara lain Istana Pagaruyung, Balairuang Sari, Puncak Pato, Prasasti Adityawarman, Batu Angkek-angkek, Rumah Gadang Balimbing, Kincir Air, Batu Basurek, Nagari Tuo Pariangan, Benteng van der Capellen, Batu Batikam, dan Istano Rajo.

Sedangkan untuk wisata alam dan budaya di Kabupaten Tanah Datar adalah Lembah Anai, Panorama Tabek Pateh, Desa Pariangan, Danau Singkarak Bukit Batu Patah, dan Ngalau Pangian.

Referensi

  1. ^ Local Governance Support Program (LGSP). "Buku Pegangan bagi Kepala Daerah dan DPRD". United States Agency for International Development (USAID). Diakses tanggal 20 March 2010.  line feed character di |author= pada posisi 33 (bantuan)
  2. ^ Natsir, M., (2009), Ekstraksi Informasi Penutup Lahan Daerah Kabupaten Tanah Datar, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009), 20 Juni 2009, Yogyakarta, ISSN 1907-5022.
  3. ^ https://tanahdatarkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/39234e0d32325792404a0e7f/kabupaten-tanah-datar-dalam-angka-2021.html
  4. ^ Penerangan, Indonesia Departemen (1953). Propinsi Sumatera Tengah (dalam bahasa Melayu). Kementerian Penerangan. 
  5. ^ "Sidi Bakarudin: Bupati Militer Tanah Datar". Suluah.com. 2021-05-08. Diakses tanggal 2021-09-03. 
  6. ^ Husein, Ahmad, 1925-1998; Badan Pemurnian Sejarah Indonesia-Minangkabau (1991), Sejarah Perjuangan Kemerdekaan R.I. di Minangkabau/Riau 1945-1950, 2, Badan Pemurnian Sejarah Indonesia, hlm. 103, ISBN 9794051284 
  7. ^ a b Profil Tokoh, Aktivis, dan Pemuka Masyarakat Minang. Permo Promotion. 1995. hlm. 226–228. ISBN 978-979-8931-00-0. Diakses tanggal 25 Agustus 2021. 
  8. ^ https://tanahdatar.go.id/berita/1299/m-shadiq-pasadigoe-dan-irdinansyah-tarmizi-sang-pemimpin-rakyat-mohon-pamit.html
  9. ^ https://www.tanahdatar.go.id/berita/1316/sudirman-gani-dilantik-menjadi-pj-bupati-tanah-datar.html
  10. ^ "Keluarga Irdinansyah Minta Jangan Dikirim Karangan Bunga". Padangkita.com. 2020-09-19. Diakses tanggal 2020-09-19. 
  11. ^ https://republika.co.id/berita/qgyh9b380/bupati-tutup-usia-zuldafri-darma-plt-bupati-tanah-datar
  12. ^ https://tanahdatar.go.id/berita/4265/gubernur-sumatera-barat-tugaskan-wabup-zuldafri-darma-selaku-plt-bupati-tanah-datar.html
  13. ^ http://birohumas.sumbarprov.go.id/details/news/75
  14. ^ https://tanahdatar.go.id/berita/4598/sekda-irwandi-jabat-pelaksana-harian-bupati.html
  15. ^ https://padangkita.com/gubernur-sumbar-mahyeldi-lantik-11-kepala-daerah-ingatkan-visi-misi-harus-sesuai-dengan-provinsi/
  16. ^ https://tanahdatar.go.id/berita/4291/gubernur-irwan-prayitno-lantik-erman-rahman-jadi-pjs-bupati-tanah-datar.html
  17. ^ https://infosumbar.net/berita/berita-sumbar/mahyeldi-lantik-9-pjs-bupati-walikota-di-sumbar-berikut-daftar-namanya/
  18. ^ Hutagaol, T., (2003), Kajian Kinerja Jaringan Jalan Berdasarkan Perkembangan Sektor Pertanian dalam Konteks Pengembangan Wilayah Kabupaten Tanah Datar, Tesis S2, ITB, Bandung [1].

Pranala luar