Resimen Tjakrabirawa
Resimen Tjakrabirawa adalah resimen yang merupakan pasukan gabungan dari TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Kepolisian Republik Indonesia yang bertugas khusus menjaga keamanan Presiden RI dengan semboyan "Dirgayu Satyawira" yang artinya, "Prajurit Setia Berumur Panjang". Pada zaman pemerintahan Soekarno. Komandan Resimen Cakrabirawa adalah Brigadir Jenderal TNI Sabur. Pada zaman pemerintahan Soeharto, resimen ini dibubarkan dan anggotanya dipulangkan. Tetapi pasukan ini dibentuk kembali dan diubah namanya menjadi Paspampres (Pasukan Pengaman Presiden).
Cakra adalah senjata salah satu tokoh dalam seni perwayangan yaitu krisna. Birawa sendiri berarti hebat.
Sejarah
Pada masa kemerdekaan Republik Indonesia, sejumlah pemuda Indonesia yang merupakan mantan anggota unit Tokomu Kosaku Tai dari Pasukan Pembela Tanah Air didasari kebutuhan untuk mengamankan Presiden R.I. & Wakil Presiden R.I mengusulkan kepada Presiden Soekarno untuk pembentukan suatu pasukan militer tetap yang berfokus kepada pengamanan Presiden R.I.
Resimen Tjakrabirawa terdiri dari prajurit terbaik (elit) gabungan gabungan dari empat angkatan bersenjata yaitu (Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Kepolisian).
Tjakrabirawa adalah Satuan Tentara Nasional Indonesia yang didirikan khusus untuk mengamankan Presiden Republik Indonesia. Secara keorganisasian Tjakrabirawa di bawah kendali Dinas Rahasia Republik Indonesia (yang sudah dibubarkan).
Tjakrabirawa dan Partai Komunis Indonesia (PKI)
Sejarah berdasarkan mahkamah militer luar biasa mengatakan bahwa salah satu komandan Tjakrabirawa Letnan Kolonel Untung memimpin penangkapan dan pembunuhan terhadap jenderal-jenderal pada peristiwa Gerakan 30 September.
Hubungan Resimen Tjakrabirawa dan Dinas Rahasia Republik Indonesia
Satuan militer ini memilki tugas fungsional sebagai satuan pemukul militer dari Dinas Rahasia Republik Indonesia (DRRI), merupakan Badan Pengamanan Presiden Republik Indonesia.
Anggota-anggota Resimen Tjakrabirawa Bersejarah
[[Berkas:BrigjenSabur.jpg|jmpl|150px|kiri|Komandan Resimen Cakrabirawa , Brigadir Jenderal TNI Sabur
- Brigadir Jenderal TNI Sabur - Komandan Resimen Tjakrabirawa
- Kolonel CPM Maulwi Saelan - Wakil Komandan Resimen Tjakrabirawa
- Letnan Kolonel Untung bin Syamsuri - Komandan Batalyon I Tjakrabirawa - Komandan Gerakan 30 September/G30S
- Letnan Kolonel Ali Ebram - Staf Asisten I Intelijen Resimen Tjakrabirawa
- Letnan Satu Doel Arif - Komandan Resimen Tjakrabirawa - Komandan Regu pada Gerakan 30 September/G30S yang membunuh Jenderal-Jenderal TNI-AD (Pasukan Pasopati Gerakan 30 September/G30S)
- Pembantu Letnan Dua Djahurub - Prajurit Resimen Tjakrabirwa - Bergabung dengan pasukan Letnan Satu Doel Arif, menyerang dan membunuh Jendral A.H. Nasution (lolos)
- Sersan Satu Marinir Hadiwinarto P. Soeradi (NRP. 37265) - Prajurit Resimen Tjakrabirawa