Dudung Abdurachman

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat
Revisi sejak 21 November 2020 14.03 oleh 112.215.153.152 (bicara) (perbaikan kesalahan pengetikan)

Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurachman, S.E., M.M. (lahir 16 November 1965)[1] adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang sejak 27 Juli 2020 mengemban amanat sebagai Panglima Kodam Jaya.

Dudung Abdurachman
Panglima Kodam Jaya ke-34
Mulai menjabat
27 Juli 2020
Sebelum
Pendahulu
Eko Margiyono
Pengganti
Petahana
Sebelum
Gubernur Akmil
Masa jabatan
24 September 2018 – 27 Juli 2020
Wakil Asisten Teritorial Kasad
Masa jabatan
27 Oktober 2017 – 24 September 2018
Informasi pribadi
Lahir16 November 1965 (umur 59)
Indonesia Bandung, Jawa Barat
Orang tua
  • Nasuha (ayah)
  • Nasyati (ibu)
AlmamaterAkademi Militer (1988)
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas1988—sekarang
Pangkat Mayor Jenderal TNI
SatuanInfanteri
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Dudung, lulusan Akmil 1988 ini dari kecabangan Infanteri. Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Gubernur Akmil.[2]

Kehidupan Awal

Dudung Abdurachman dilahirkan di Bandung, 19 November 1965 merupakan putra pasangan Bapak Nasuha dan Ibu Nasyati PNS di lingkungan Bekangdam III/Siliwangi. Mengawali dengan menceritakan pengalamannya dari SMP sampai dengan saat ini. Ia Menyelesaikan sekolah dari SD sampai SMA di Kota Bandung (1972-1985). Lulus SMA tahun 1985 kemudian mendaftar Akabri Darat. Dia melaksanakan pendidikan Akmil sampai 1988 dengan menyandang pangkat Letnan Dua. Dikisahkan, tahun 1981 ketika dia kelas 2 SMP, ayahnya. yang bekerja sebagai PNS di lingkungan Bekangdam III/Siliwangi meninggal dunia. Untuk membantu perekonomian keluarga, akhirnya dia mencari nafkah sebagai loper koran. Pekerjaan itu dilakukan sebelum berangkat sekolah.[3]

Sejak kecil dia sudah membulatkan tekad ingin menjadi tentara. Profesi itu selalu memanggil karena dia hidup dan tinggal di barak. Profesi itu didambakan sebagai upaya meringankan beban ibunya untuk membiayai pendidikan delapan saudara kandungnya. Diceritakan, berbagai pekerjaan pernah dilakukannya untuk membantu ibundanya. Menjual kue tampah di perempatan Jalan Belitung di sekitar Kodam III/Siliwangi juga pernah dilakukan. Menjadi loper koran dia lakukan ketika duduk di bangku SMA Negeri 9 Bandung.

Dalam usia belia, dia sadar hidup itu juga berisi kerja keras, tekad dan upaya yang tanggap untuk mengejar mimpi. Apa yang tampak sebagai keberhasilan saat ini, sebetulnya hasil jatuh-bangun yang lama dan dalam, yang orang lain tak pernah melihatnya. Kepedihan hidupnya di masa kecil dan kepatuhan serta cintanya kepada kedua orang tua, justru menjadi pendorong semangatnya sampai ke titik tertinggi.

Riwayat Pendidikan

  • Akmil (1988)
  • Sesarcabif (1988)
  • Diklapa-I
  • Diklapa-II
  • Seskoad
  • Lemhannas

Riwayat Jabatan

  • Dandim 0406/Musi Rawas
  • Dandim 0418/Palembang
  • Aspers Kasdam VII/Wirabuana (2010—2011)
  • Danrindam II/Sriwijaya (2011)
  • Dandenma Mabes TNI
  • Wagub Akmil (2015—2016)
  • Staf Khusus Kasad (2016—2017)
  • Waaster Kasad[4] (2017—2018)
  • Gubernur Akmil (2018—2020)
  • Pangdam Jaya (2020—)

Referensi

Jabatan militer
Didahului oleh:
Mayjen TNI Eko Margiyono
Panglima Kodam Jaya
2020—Sekarang
Petahana
Didahului oleh:
Mayjen TNI Eka Wiharsa
Gubernur Akmil
2018—2020
Diteruskan oleh:
Brigjen TNI Totok Imam Santoso
Didahului oleh:
Brigjen TNI Budi Sulistijono
Waaster Kasad
2017—2018
Diteruskan oleh:
Kolonel Kav Gathut Setyo Utomo