Maftuchah Yusuf

Revisi sejak 4 Desember 2020 03.01 oleh Animnimus (bicara | kontrib) (mengubah kalimat yang salah ketik)

Prof. Dr. Maftuchah Yusuf adalah Rektor IKIP pada tahun 1966-1967[1], dan satu dari banyak Tokoh Guru Besar yang ada di Provinsi DKI Jakarta, Ia puteri kedua dari enam bersaudara dari pernikahan Bapak Haji Soelaiman dengan Ibu Murtosiyah, ia dilahirkan di Boyolali pada tanggal 10 Juni 1920. Empat dari enam anak Bapak Haji Soelaiman mempunyai gelar pendidikan sarjana.[2]

Pendidikan

Pada tahun 1926 Maftuchah Yusuf memulai pendidikan di sekolah HIS Muhammadiyah, yaitu seperti sekolah dasar yang setingkat dengan Hollandsch Inlandsche School, namun di dalam kurikulumnya terdapat tambahan mata pelajaran agama. Pada tahun 1933 ia menyelesaikan pendidikan di HIS Muhammadiyah dan melanjutkan pendidikan ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di kota Mojokerto sampai tahun 1936. Selama di MULO ia mengambil Ilmu Pasti contoh mata pelajaran favoritenya adalah Fisika dan Matematika. Ia sangat terkesan dengan cara mengajar dari guru-guru bangsa belanda yang ada di MULO cara mengajarnya dengan baik, dan menumbuhkan semangat atau gairah belajar kepada murid-muridnya, ia menyebutnya dengan guru-guru bangsa belanda totok. Setelah menyelesaikan pendidikannya di MULO ia melanjutkan sekolahnya di Kota Solo, ia mengambil Kweekschool, sekolah itu bernama HIK Muhammadiyah sampai tahun 1939, sekolah ini didirikan dan dikelola oleh organisasi Muhammadiyah. Pada tahun 1958 ia melanjutkan kuliahnya di fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Indonesia karena ingin memperdalam pengetahuannya untuk mengajar pada tingkat SMA. Pada tahun 1962 ia berhasil dan meraih gelar Sarjana Pendidikan dengan judul skripsinya : The Teaching of Reading Comprehension at the SMA. Ia mendapat kesempatan untuk belajar ke Amerika Serikat di San Francisco State College untuk mempelajari Metodologi Pengajaran Bahasa Asing, ia belajar bersama dengan satu kelompok dari 16 negara lainnya selama 1 tahun mulai tahun 1959 - 1960. Pada tahun 1979 ia meraih gelar Doktor Pendidikan dari IKIP Jakarta dengan judul disertasi : Mendapatkan Bentuk Program Pendidikan Kependudukan di Pengajian/Pesantren di Jawa Barat dengan promotor Prof. Dr. Setijadi, Prof. Dr. Zanti Arbi, Dr. Haryono Suyono dan Dr. Zakiyah Darajat. [2] 

Karier Kerja

Setelah tamat dari HIK Muhammdiyah ia mengajar di Hollandsch Inlandsche School (HIS) yang berada di Kota Salatiga, Ia menjadi guru wanita satu-satunya di sekolah itu dan mendapatkan pelayanan baik, kepala sekolahnya pada saat itu adalah dari seorang belanda totok atau yang sangat berdisiplin. Selama sekolah di HIK Muhammadiyah ia sangat senang dengan pelajaran Psikologi Anak, suatu cabang pengetahuan yang sangat diperlukan bagi seorang calon guru. Ia sangat terkesan dalam sekolah itu karena dapat menanamkan sikap dan tenggang rasa, harga-menghargai, gotong-royong dan sifat mengendalikan diri yang sangat diperlukan untuk menjadi seorang guru yang baik. Pada waktu jaman Jepang ia meneruskan mengajar di SKP Semarang, Pada tahun 1945 setelah merdeka ia melanjutkan bekerja sebagai guru perbantuan di Kementrian Pendidikan dan Pengajaran di Salatiga/Solo, Pada tahun 1947 ia pindah ke Kota Jakarta dan mengajar di SMP sampai tahun 1956. Dua tahun kemudian ia dilatih secara intensif mengajar Kursus B.I. Bahasa Inggris, ia menjadi dosen di B.I dan Pada tahun 1960 ia menjadi dosen tetap di IKIP Jakarta.

Organisasi

Pada waktu menempuh pendidikan Maftuchah Yusuf aktif dalam berbagai organisasi kepemudaan Muhammadiyah, dan juga aktif di Siswa Praya. Saat setelah bekerja Maftuchah Yusuf aktif membina organisasi pendidikan wanita dan pada akhir pendudukan jepang ia ikut berjuang di Front Mranggen-Ungaran sebagai anggota Palang Merah Indonesia (PMI).[2]

Keluarga

Pada Tahun 1947[3] Maftuchah Yusuf meinkah dan mempunyai anak empat dari hasil pernikahan dengan dokter Teunku Yusuf, yaitu : Ruhul Aftah, Kernala Hayati, Kamaril Wardani, dan T. Harrnas Yazie. Dua dari keempat putra-putrinya mengikuti jejak ayahnya sebagai dokter Ruhul Aftah dan dokter Kernala Hayati. [2]

Hasil Karya

  1. Studying English Grammar Through Exercises. N.V. Harapan Masa, Jakarta, 1956.
  2. English Workbook I dan II. N.V. Harapan Masa, Jakarta 1957.
  3. Population Education in Indonesia, diperbanyak oleh Universitas Chicago, 1970.
  4. Moslem Outlook on the Family in a changing society, dimuat dalam Islam and Family Planning, IPPF, Midle-Eastand Nirth Africa Region, Beirut 1971 .
  5. Reasons for Sex Education in Introducting into Schoocurricular", diperbanyak oleh KNPI dan World Asembly of Youth di Jakarta, 1974.
  6. Peranan Wanita dalam pembangunan, khsuusnya ditinjau dari Pemecahan Masalah Kependudukan di Indonesia. Diperbanyak oleh Komisi Nasional Kependudukan Wanita Indonesia (KNKWI) Jakarta, 1974.
  7. Pengaruh Timbal Balik antara Masalah Kepadatan Penduduk dan Kehidupan Beragama. Diperbanyak oleh PNPK, Dep. Pendidikan dan Kebudayaan, 1976.
  8. Suatu Tinjauan dari segi religius terhadap Beberapa Hambatan Bagi Diterimanya Norma Keluarga Kecil di Jabar. LDFE, UI, Jakarta, .1977.
  9. Pengaruh Timbal Balik Antara Masalah Kepadatan Penduduk Dan Kehidupan Sosial Budaya-Bangsa (Buku Teks).
  10. "Mendapatkan Bentuk Program Pendidikan Kependudukan di Pengajian/Pesantren Jawa Barat'', Analisis Pendidikan, Th. II (1), 1981, halm. 108-116.
  11. Kartini Dan Perjuangan Wanita Indonesia.
  12. Pendidikan Agama Dan Motivasi Belajar.
  13. Education and Religion for Peace.

Referensi

  1. ^ "Mengenal Sekilas Universitas Negeri Jakarta | UNJKita.com" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-03. 
  2. ^ a b c d Zuhadi, Susanto (1985). Biografi guru-guru besar DKI Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional. 
  3. ^ "Maftuchah Yusuf: Ibunya adalah Sebongkah Batu". Jurnal Perempuan (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-01.