Mika
Mika adalah sejenis mineral. Kata "mika" berasal dari kata bahasa Latin micare, "bergemerlapan", sebab mineral satu ini terlihat gemerlap (khususnya saat berskala kecil).
Mika memiliki bentuk lamela berkilap hitam.
Klasifikasi mika
Mika memiliki rumus umum kimia [1]
- X2Y4–6Z8O20(OH,F)4
- dengan X biasanya adalah K, Na, atau Ca, tetapi dapat pula Ba, Rb, atau Cs;
- Y terutama adalah Al, Mg, atau Fe, dan dapat pula Mn, Cr, Ti, Li, dsb.;
- Z terutama sekali adalah Si atau Al, tapi bisa pula mencakup Fe3+ atau Ti.
Secara struktural, mika bisa digolongkan sebagai disoctahedral (Y = 4) dan trisoctahedral (Y = 6). Jika ion X adalah K atau Na, maka mika itu termasuk golongan common. Tapi apabila ion X adalah Ca, maka mika digolongkan sebagai mika rapuh.
Mika dengan antarlapisan yang tidak mencukupi
Mika yang berjaringan sangat halus dengan muatan ion dan air yang biasanya lebih bervariasi secara informal dijuluki mika lempung, diantaranya:
Deposit
Dalam laporan British Geological Survey tahun 2005, India memiliki deposit mika terbesar sedunia. China adalah produsen mika terbesar karena sepertiga mika di dunia ini dihasilkan olehnya, dibayang-bayangi dengan ketat oleh AS, Korea Selatan, dan Kanada. Deposit Lempeng Mika yang banyak pernah ditambang di New England dari abad 19 sampai 1960-an. Tambang mika yang besar berada di Connecticut, New Hampshire, dan Maine.
Mika didistribusikan secara luas dan terdapat di daerah batuan beku, batuan metamorf, dan batuan sedimen. Kristal-kristal mika berukuran besar yang digunakan untuk berbagai aplikasi biasanya ditambang dari pegmatit granit.
Sampai abad ke-19, kristal-kristal mika berukuran besar lumayan langka dan mahal sebagai akibat dari suplai yang terbatas di Eropa. Namun harganya lumayan dramatis saat cadangan mika yang besar ditemukan dan ditambang di Afrika serta Amerika Selatan pada awal 1800-an. Lempengan mika terbesar yang pernah ditambang berasal dari sebuah tambang di Denholm, Quebec, Kanada.[2]
Kikisan dan lempengan tipis (serpihan) mika diproduksi di banyak tempat. Mika serpihan berasal dari beberapa sumber: batu metamorf bernama sekis sebagai sebuah produk sampingan dari pengolahan sumber feldspar dan kaolin, dari endapan letakan, dan dari pegmatit. Deposit mika lempengan lebih sedikit daripada mika serpihan dan kikisan. Mika lempengan terkadang didapatkan dari penambangan mika kikisan dan serpihan. Sumber mika lempengan yang terpenting adalah cadangan pegmatit.
Sifat dan Kegunaan
Karena memiliki kuat dielektrik yang tinggi dan stabilitas kimiawi yang sempurna, mika sering dijadikan bahan pembuatan kondensator untuk penerapan frekwensi radio.
Rujukan
- ^ Deer, W. A., R. A. Howie and J. Zussman (1966) An Introduction to the Rock Forming Minerals, Longman, ISBN 0-582-44210-9
- ^ "Denholm" (dalam bahasa French). MRC de La Vallée-de-la-Gatineau. Diakses tanggal 2008-08-27.