Tabu: Mengusik Gerbang Iblis

film horor Indonesia tahun 2019
Revisi sejak 18 Desember 2020 12.11 oleh Gerald Waldo Luis (bicara | kontrib) (Sinopsis: alur lengkap)

Tabu: Mengusik Gerbang Iblis adalah film horor Indonesia yang dirilis pada 24 Januari 2019 disutradarai oleh Angling Sagaran. Film ini dibintangi oleh Angga Aldi Yunanda, Nadya Fricella, Bastian Steel, Agatha Chelsea, dan Rayn Wijaya sebagai pemeran utama.

Tabu: Mengusik Gerbang Iblis
SutradaraAngling Sagaran
ProduserChand Parwez Servia
Fiaz Servia
SkenarioHaqi Achmad
PemeranAngga Aldi Yunanda
Nadya Fricella
Bastian Bintang Simbolon
Agatha Chelsea
Rayn Wijaya
Elina Magdalena Joerg
Alfie Alfandy
Mona Ratuliu
Radja Nasution
Penata musikAndhika Triyadi
SinematograferEnggar Budiono
PenyuntingAline Jusria
Perusahaan
produksi
DistributorStarvision Plus
Disney+ Hotstar
Netflix
Tanggal rilis
Indonesia 24 Januari 2019
Durasi96 menit
NegaraIndonesia Indonesia
BahasaBahasa Indonesia

Alur

Diaz, Keyla, Tio, Adis, Muti, dan Mahir adalah sekelompok sahabat SMA yang memiliki misi memasuki hutan Leuweng Hejo, sebuah hutan terlarang.

Keyla, Muti, dan Adis diganggui sesosok hantu disana. Setelah berkumpul, mereka memutuskan untuk kabur dari Leuweng Hejo. Ketika ingin memasuki mobil, mereka melihat hantu itu didalamnya. Diaz bertekad merekam hantu itu, dan diambilnya. Sambil mencari Diaz, mereka melihat seorang anak tuli yang bersandar di pohon. Ia mengatakan ia melihat Diaz, dan mengarahkan semuanya ke arah yang ditujuinya. Di tempat yang ditujui, Diaz dirasuki, dan kemudian menjadi dingin dan pucat. Merekapun membawa anak itu ke Jakarta. Ketika diberitahu mengenai perjalanan mereka, nenek Diaz menjadi cemas. Di sebuah flashback, ternyata ayah Keyla juga ayah sang anak, Kema; ia diambil sang hantu di Leuweng Hejo dan diletakkan dalam stasis: ia tidak akan berubah secara fisik dan mental sampai dilepaskan. Nenek Diaz diberitahu dukun bahwa "mereka" sudah dekat, sebelum dibuat pusing oleh sang anak.

Ketika dititip pengurus kantin, Kema terlihat memakan tikus berdarah dan matanya putih. Semua yang melihatnya berubah menjadi zombi. Merekapun dirawat di rumah sakit. Tio melakukan pemungutan suara kemajemukan, yang hasilnya adalah adanya Kema di Jakarta disesali. Suatu malam, Diaz terlihat menuju atap tempat kumuh; Mahir mengejarnya, lalu Diaz yang dirasuki hantu selama ini membuat Mahir syok dan jatuh, lalu mati. Ketika melihat Diaz berjalan di malam hari, Muti mengejarnya tapi ditabrak kendaraan.

Ayah Keyla disuruh melepaskan arwah yang telah menggangui mereka. Eksperimen itu dilakukan di rumah Diaz. Rumahnya sudah kumuh dan dipenuhi batang-batang pohon. Diaz ditemukan tidak sadar secara berdiri, dan neneknya ditemukan sembunyi di pojok sebuah ruangan, panik. Sang ayah membaca surah Al-Fatitah kepada Kema sambil menangis rindu. Kema pelan-pelan dilepaskan dari arwah yang telah mengganguinya. Diaz kesurupan. Nenek Diaz dan ayah Keyla mengatakan bahwa sejak purbakala, berbagai macam orang, termasuk Kema, dipergunakan oleh ratusan arwah yang dikunci di Leuweng Hejo sebagai perantara untuk keluar.

Kembali di Leuweng Hejo, Diaz mencoba dilepaskan dari sang arwah, namun tiba-tiba mereka diggangui dengan berbagai cara. Ini membuat pikiran Kema tak terkendali, dan ibunya diganggui hantu itu. Melalui keberanian, nenek Diaz, ayah Keyla, dan Keyla berhasil melepaskan Diaz dari sang arwah. Namun, nenek Diaz dilemparkan dan meninggal. Sang hantupun dibunuh dengan membaca kitab syamanis dan sebagai efek terbakar dan gosong. Kema ditinggalkan dihutan; ia tersenyum dan melambaikan tangan.

Keyla tiba-tiba melihat tangan gosong sang hantu di wastafel. Ia berlari, namun tak sengaja memasuki gerbang menuju replika rumah Diaz yang kumuh, sebuah simbolisme penjara semua yang dikunci di Leuweng Hejo. Muti dan Mahir terlihat diganggui hantu-hantu yang dikunci disana, dan Keyla telah memasuki penjara itu.

Pemeran

Utama

Pendukung

Referensi

Pranala luar