Streptomyces
Streptomyces | |
---|---|
Kultur slide dari sebuah spesies Streptomyces | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | Actinobacteria
|
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | Streptomyces Waksman & Henrici 1943
|
Diversitas | |
Sekitar 550 spesies | |
Sinonim | |
Streptoverticillium |
Streptomyces adalah bakteri gram positif yang menghasilkan spora yang dapat ditemukan di tanah.[1] Bakteri ini nonmotil dan berfilamen.[1] Selain ditemukan pada tanah, bakteri ini juga dapat ditemukan pada tumbuhan yang membusuk.[1] Streptomyces dikenal juga karena memproduksi senyawa volatil yaitu Geosmin yang memiliki bau khas pada tanah.[1] Streptomyces termasuk ke dalam golongan Actinomyces yaitu bakteri yang memiliki struktur hifa bercabang menyerupai fungi dan dapat menghasilkan spora.[2]
karakteristik: Karateristik Streptomyces yang lain adalah koloni mereka yang keras, berbulu dan tidak/jarang berpigmen.[3] Streptomyces adalah organisme kemoheteroorganotrof yaitu organisme yang mampu menggunakan materi organik yang kompleks sebagai sumber karbon dan energi.[3] Materi yang mereka dapatkan berasal dari degradasi molekul ini di dalam tanah.[3] Karena sifat ini bakteri ini penting untuk menjaga tekstur dan kesuburan tanah.[3] Bakteri ini memiliki suhu optimal untuk pertumbuhan pada 25oC dan pH 8-9.[3]
Streptomyces jarang bersifat patogen, tetapi beberapa spesies seperti S. somaliensis dan S. sudanensis dapat menyebabkan mycetoma serta dapat menyebabkan penyakit scabies pada tanaman disebabkan oleh S. caviscabies dan S. scabies.[4][5]
Taksonomi
Streptomyces merupakan salah satu genus dari famili Streptomycetaceae [6] hingga saat ini mencakup hampir 576 spesies dengan jumlah yang masih terus meningkat setiap tahun. [7] Strain yang asidofil dan asam-toleran pada awalnya diklasifikasikan di bawah genus ini sebelum akhirnya dipindahkan ke Kitasatospora (1997) [8] dan Streptacidiphilus (2003). [9] Nomenklatur spesies umumnya diberikan berdasarkan pada warna hifa dan spora.
Morfologi
Genus Streptomyces termasuk bakteri aerob, Gram-positif, berfilamen yang menghasilkan hifa vegetatif yang berkembang dengan baik (diameter antara 0,5-2,0 µm) dan bercabang. Bakteri pada genus ini membentuk substrat miselium kompleks yang membantu dalam mengambil senyawa organic dari substrat. Meskipun miselia dan hifa aerial yang muncul bersifat amotil, mobilitas dilakukan dengan penyebaran spora. [10] Permukaan spora memiliki tekstur yang berserabut, berkerut, lembut, dan berduri. [11] Pada beberapa spesies, hifa aerial terdiri dari filament yang panjang dan lurus, mengandung 50 atau lebih spora pada interval yang kurang lebih teratur, tersusun dalam ulir (verticilis). Masing-masing percabangan dari produksi vertical, pada puncaknya, sebuah umbel, yang membawa dua hingga beberapa rantai spherical menjadi ellipsoidal, dengan spora yang lembut atau berkerut.[10] Beberapa galur membentuk rantai pendek dari spora pada hifa substrat. Struktur mirip sclerotia-, pycnidia-, sporangia-, dan synnemata- diproduksi oleh beberapa galur.
Bakteri Patogen Tanaman
Sejauh ini, terdapat 10 spesies dalam genus ini yang ditemukan sebagai patogen tanaman[7]:
- S. scabiei
- S. acidiscabies
- S. europaeiscabiei
- S. luridiscabiei
- S. niveiscabiei
- S. puniciscabiei
- S. reticuliscabiei
- S. stelliscabiei
- S. turgidiscabies
- S. ipomoeae
Manfaat
Diketahui pula bahwa Streptomyces adalah sumber utama senyawa antibiotik dewasa ini.[12] Saat ini, Streptomyces memproduksi lebih dari dua pertiga antibiotik alami yang berguna secara klinis.[12] Streptomycin adalah salah satu contoh antibiotik terkenal yang berasal dari Streptomyces.[12] Antibiotik primer tersebut dapat diaplikasikan pada manusia (sebagai obat antikanker, immunoregulator) atau digunakan sebagai herbisida, agen anti-parasit, dan penghasil beberapa enzim penting untuk industri makanan dan industri lainnya.[12] Streptomyces dikenal karena kemampuannya untuk mensintesis senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain, antara lain Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa, Vibrio cholerae, Salmonella typhi, Staphylococcus aureus, dan Shigella dysenteriae.[13]
Antibiotik yang dihasilkan oleh Streptomyces sangat banyak, antara lain neomisin dan kloramfenikol.[14] Selain itu antibiotik streptomisin juga dinamakan berdasarkan bakteri penghasilnya, yaitu Streptomyces griseus.[15] Antibiotik yang dihasilkan oleh genus ini antara lain nystatin dari S. noursei, amphotericin B dari S. nodosus, natamycin dari S. natalensis, erythromycin dari S. erythreus, neomycin dari S. fradiae, streptomycin dari S. griseus, tetrasiklin dari S. rimosus, vancomycin dari S. orientalis, rifamycin dari S. mediterranei, chloramphenicol dari S. venezuelae, puromycin dari S. alboniger dan lincomycin dari S. lincolnensis.[16]
Senyawa Obat yang Dihasilkan
Streptomyces merupakan genus penghasil antibiotik terbesar, yang dapat memproduksi obat-obatan antibakteri, antijamur, dan antiparasit, dan juga berbagai senyawa bioaktif lainnya, seperti imunosupresan.[16] Hampir semua senyawa bioaktif yang diproduksi oleh Streptomyces dimulai pada waktu yang bertepatan dengan pembentukan hifa aerial dari miselium substrat.[16]
Antifungal
Streptomycetes menghasilkan banyak senyawa antijamur yang penting untuk pengobatan, termasuk nistatin (dari S. noursei), amfoterisin B (dari S. nodosus),[17] dan natamycin (dari S. natalensis).
Antibakteri
Berikut daftar obat antibakteri yang dihasilkan oleh genus Streptomyces
- Kloramfenikol (dari S. venezuelae)
- Daptomycin (dari S. roseosporus)
- Fosfomycin (dari S. fradiae)
- Lincomycin (dari S. lincolnensis)
- Neomisin (dari S. fradiae)
- Puromycin (dari S. alboniger)
- Streptomisin (dari S. griseus)
- Tetracycline (dari S. rimosus dan S. aureofaciens)
- Oleandomycin (dari S. antibioticus)
- Tunicamycin (dari S. torulosus)
- Mycangimycin (dari Streptomyces sp. SPB74 dan S. antibioticus)
- Boromisin (dari S. antibioticus)
- Bambermycin (dari S. bambergiensis dan S. ghanaensis)
Referensi
- ^ a b c d (Inggris) Madigan MT, Martinko JM. 2006. Brock Biology of Microorganisms. Ed ke-11. New Jersey: Pearson Education. Hal. 88-95.
- ^ (Inggris)Srivibool R, Sukchotiratana M. 2006. Bioprespective of actinomycetes isolates from coastal soils: A new source of antimicrobial producers. Songklanakarin J Sci Technol 28(3):493-499.
- ^ a b c d e (Inggris) Paustian T. 2008. Microbiology and bacteriology: The world of microbes. [terhubung berkala]. http://www.bact.wisc.edu/ microtextbook/index.php?module=Book&func=displayarticle&art_id=93 [25 Apr 2009].
- ^ (Inggris) Paredes MGP et al. 2007. Catheter-related bacteremia due to Streptomyces: Clinical significance of Streptomyces isolation in cultures. Rev Clin Esp 1:21-23.
- ^ (Inggris) Hahn D, Amann RI, Ludwig W, Akkermans AD, Schleifer KH. 1992. Detection of micro-organisms in soil after in situ hybridization with rRNA-targeted, fluorescently labelled oligonucleotides. J Gen Microbiol 138:879-887.
- ^ (Inggris) Anderson, AS; Wellington, Elizabeth (2001). "The taxonomy of Streptomyces and related genera". International Journal of Systematic and Evolutionary Microbiology. 51 (3): 797–814. doi:10.1099/00207713-51-3-797. PMID 11411701.
- ^ a b (Inggris) Labeda, D. P. (2010). "Multilocus sequence analysis of phytopathogenic species of the genus Streptomyces". International Journal of Systematic and Evolutionary Microbiology. 61 (10): 2525–31. doi:10.1099/ijs.0.028514-0. PMID 21112986. Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>
tidak sah; nama "lab" didefinisikan berulang dengan isi berbeda - ^ (Inggris) Zhang, Z.; Wang, Y.; Ruan, J. (1997). "A Proposal to Revive the Genus Kitasatospora (Omura, Takahashi, Iwai, and Tanaka 1982)". International Journal of Systematic Bacteriology. 47 (4): 1048–54. doi:10.1099/00207713-47-4-1048. PMID 9336904.
- ^ (Inggris) Kim, Seung Bum; Lonsdale, J; Seong, CN; Goodfellow, M (2003). "Streptacidiphilus gen. Nov., acidophilic actinomycetes with wall chemotype I and emendation of the family Streptomycetaceae (Waksman and Henrici (1943)AL) emend. Rainey et al. 1997". Antonie van Leeuwenhoek. 83 (2): 107–16. doi:10.1023/A:1023397724023. PMID 12785304. S2CID 12901116.
- ^ a b (Inggris) Chater, Keith (1984). "Morphological and physiological differentiation in Streptomyces". In Losick, Richard (ed.). Microbial development. pp. 89–115. doi:10.1101/087969172.16.89 (inactive 2020-09-09). ISBN 978-0-87969-172-1. Retrieved 2012-01-19.
- ^ (Inggris) Dietz, Alma; Mathews, John (1971). "Classification of Streptomyces spore surfaces into five groups". Applied Microbiology. 21 (3): 527–533. doi:10.1128/AEM.21.3.527-533.1971. PMC 377216. PMID 4928607.
- ^ a b c d (Inggris) Okami Y, Hotta K. 1988. Actinomycetes in Biotechnology. London: Academic Pr. Hal. 11-19.
- ^ (Inggris) Dhanasekaran D et al. 2005. Screening of salt pans Actinomycetes for antibacterial agents. The Internet J Microbiol 1:2.
- ^ (Inggris) Kieser T, Bibb MJ, Buttner MJ, Chater KF, Hopwood DA. 2000. Practical Streptomyces Genetics. Norwich: John Innes Foundation. Hal. 15-23.
- ^ (Inggris) Waksman SA. 1969. Success and failure in the search for antibiotics. J Appl Microbiol 2:54-58.
- ^ a b c (Inggris) Watve MG, Tickoo R, Jog MM, Bhole BD. 2001. How many antibiotics are produced by the genus Streptomyces? Arch Microbiol 176(5):386–390. Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>
tidak sah; nama "wat" didefinisikan berulang dengan isi berbeda - ^ (Inggris)Procópio RE, Silva IR, Martins MK, Azevedo JL, Araújo JM (2012). "Antibiotics produced by Streptomyces". The Brazilian Journal of Infectious Diseases. 16 (5): 466–71. doi:10.1016/j.bjid.2012.08.014. PMID 22975171.