Dudung Abdurachman

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat
Revisi sejak 3 Januari 2021 01.43 oleh Aryobimo29 (bicara | kontrib) (penambahan konten dan jabatan)

Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurachman, S.E., M.M. (lahir 16 November 1965)[1] adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang sejak 27 Juli 2020 mengemban amanat sebagai Panglima Kodam Jaya.

Dudung Abdurachman
Panglima Kodam Jaya ke-34
Mulai menjabat
27 Juli 2020
Sebelum
Pendahulu
Eko Margiyono
Pengganti
Petahana
Sebelum
Gubernur Akmil
Masa jabatan
24 September 2018 – 27 Juli 2020
Wakil Asisten Teritorial Kasad
Masa jabatan
27 Oktober 2017 – 24 September 2018
Informasi pribadi
Lahir19 November 1965 (umur 59)
Indonesia Bandung, Jawa Barat
Orang tua
  • Nasuha (ayah)
  • Nasyati (ibu)
AlmamaterAkademi Militer (1988)
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas1988—sekarang
Pangkat Mayor Jenderal TNI
SatuanInfanteri
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Dudung, lulusan Akmil 1988 ini dari kecabangan Infanteri. Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Panglima Kodam Jaya.[2]

Kehidupan Awal

Dudung Abdurachman dilahirkan di Bandung, 19 November 1965 merupakan putra pasangan Bapak Nasuha dan Ibu Nasyati PNS di lingkungan Bekangdam III/Siliwangi. Mengawali dengan menceritakan pengalamannya dari SMP sampai dengan saat ini. Ia Menyelesaikan sekolah dari SD sampai SMA di Kota Bandung (1972-1985). Lulus SMA tahun 1985 kemudian mendaftar Akabri Darat.

Mulai 27 Juli 2020 ia menjabat sebagai Pangdam Jaya. Saat menjabat pangdam jaya banyak kontroversi yang terjadi. Ia dinilai beberapa kalangan terlalu memasuki ranah sipil seperti penurunan baleho ormas, statment pembubaran ormas dan yang terbaru datang pada konferensi pers tewasnya 6 anggota FPI. Dimana itu semua adalah ranah domain sipil. Bahkan Muhammadiyah sampai di Indonesia mengungkap kekecewaan.

Disisi lain banyak yang mengusulkan agar mayjen Dudung dijadikan Mendagri mengingat hal yang dilakukan akan lebih cocok jika bukan sebagai TNI aktif. Hal ini didasarkan pada ketakutan masyarakat pada Dwifungsi ABRI dimasa Orba Presiden Soeharto.

Riwayat Pendidikan

  • Akmil (1988)
  • Sesarcabif (1988)
  • Diklapa-I
  • Diklapa-II
  • Seskoad
  • Lemhannas

Riwayat Jabatan

  • Dandim 0406/Musi Rawas
  • Dandim 0418/Palembang
  • Aspers Kasdam VII/Wirabuana (2010—2011)
  • Danrindam II/Sriwijaya (2011)
  • Dandenma Mabes TNI
  • Wagub Akmil (2015—2016)
  • Staf Khusus Kasad (2016—2017)
  • Waaster Kasad[3] (2017—2018)
  • Gubernur Akmil (2018—2020)
  • Pangdam Jaya (2020—)

Referensi

Jabatan militer
Didahului oleh:
Mayjen TNI Eko Margiyono
Panglima Kodam Jaya
2020—Sekarang
Petahana
Didahului oleh:
Mayjen TNI Eka Wiharsa
Gubernur Akmil
2018—2020
Diteruskan oleh:
Brigjen TNI Totok Imam Santoso
Didahului oleh:
Brigjen TNI Budi Sulistijono
Waaster Kasad
2017—2018
Diteruskan oleh:
Kolonel Kav Gathut Setyo Utomo