Kok Bisa?
Kok Bisa? adalah sebuah platform media yang bergerak pada bidang edukasi pendidikan yang berbasis video animasi.[3][4] Pada awalnya kanal Kok Bisa? dibentuk oleh ketiga mahasiswa semester akhir jurusan komunikasi, yang berinisiatif untuk membentuk sebuah kanal edukasi untuk ditargetkan kepada para remaja di internet, seperti YouTube.[1]
Kok Bisa? | ||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Kerabat |
| |||||||||
Situs web | kokbisa | |||||||||
Informasi YouTube | ||||||||||
Kanal | ||||||||||
Lokasi | Jl. Palmerah Barat No.8, RT.2/RW.7, Palmerah, Kecamatan Palmerah, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Kode Pos 11480 | |||||||||
Tahun aktif | 15 Juni 2015 | - sekarang|||||||||
Genre | Pendidikan | |||||||||
Pelanggan | 2.45 jt[2] (28 Oktober 2020) | |||||||||
Total tayang | 250.427.442[2] (29 September 2020 16.47 WIB) | |||||||||
| ||||||||||
Diperbarui: 28 Okt 2020 |
Awal karier
Awal didirikannya kanal Kok Bisa? berawal dari keresahan terhadap kurangnya tayangan berpendidikan di Indonesia. Dibentuk oleh ketiga mahasiswa semester akhir dari jurusan komunikasi. Mereka berinisiatif untuk membentuk sebuah kanal yang beredukasi dengan mentarget para remaja di YouTube. Konsep video yang mereka usung berupa motion grafis, yang dimana menampilkan deretan animasi yang menarik sehingga tidak membuat bosan para penontonnya.
Dengan fasilitas yang pada saat itu sederhana. Bahkan saat pertama memutuskan untuk memproduksi konten, dan mereka sedang berhadapan dengan tugas akhir kuliah. Namun, mereka tetap memperjuangkannya, dan perjuangan mereka terus dilanjutkan, meski sempat didera dengan perasaan kurang percaya diri terhadap konten yang mereka produksi sendiri. Beragam tantangan yang mereka hadapi, Ketut sempat mendapatkan keraguan dari orangtuanya saat akan serius berurusan sebagai konten kreator di YouTube.
Awalnya subscriber kanal Kok Bisa? tersebut hanya mendapatkan 15 subscriber. Lalu mereka mengawalinya dengan memanfaatkan berbagai forum internet sebagai media untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat. Lalu karena video penjelasan "Mengapa Rupiah (bisa) melemah?". Mereka mampu meroket dengan mendapatkan 40.000 subscribers dan berhasil mencuri perhatian dari para penonton YouTube.[1][4][5][6]
Proses dalam pembuatan video
Dalam proses membuat video, mereka menampung deretan pertanyaan yang hendak mereka akan jawab di video Kok Bisa?. Setelahnya, dibuatlah naskah dan naskah tersebut akan memasuki proses riset. Setelah proses riset, barulah memasuki tahap produksi video. Setelah semua selesai, barulah video tersebut di-publikasikan di kanal YouTube.[1]
Referensi
- ^ a b c d Liputan6.com (2015-09-20). "`Kok Bisa?` Channel YouTube dengan Video Edukatif yang Menghibur". liputan6.com.
- ^ a b "About Kok Bisa?". YouTube.
- ^ Dewangga, Jefry. "Kok Bisa". Kok Bisa.
- ^ a b Sutriyanto, Eko, ed. (2017-02-22). "'Kok Bisa? Channel' Siap Go International - Tribunnews.com". m.tribunnews.com.
- ^ VIVA, PT VIVA MEDIA BARU- (2018-11-28). "Sempat Ragu Bikin Konten, Channel 'Kok Bisa?' Raih Jutaan Subscriber". www.viva.co.id.
- ^ Media, Kompas Cyber. "Kanal YouTube “Kok Bisa?” Lucu dan Menambah Ilmu". KOMPAS.com.
Pranala luar