Uji turunan

Revisi sejak 12 Januari 2021 09.32 oleh Dedhert.Jr (bicara | kontrib) (Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Derivative test")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Dalam kalkulus, uji turunan menggunakan turunan fungsi untuk menemukan titik kritis fungsi dan menentukan apakah stiap titik adalah sebuah maksimum lokal, sebuah minimum lokal, atau sebuah titik pelana. Uji turunan juga dapat memberikan informasi mengenai kecekungan fungsi.

Kegunaan turunan tersebut untuk menemukan ekstrem dibuktikan secara matematis oleh teorema Fermat titik stasioner.

Uji turunan pertama

Uji turunan pertama menguji sifat-sifat sebuah monotonik fungsi (dimana fungsi menaik atau menurun), fokus pada sebuah titik tertentu dalam domainnya. Jika fungsi "menukar" dari menaik ke menurun pada titik tertentu, maka fungsi akan mencapai sebuah nilai tertinggi pada titik itu. Dengan cara yang serupa, jika fungsi "menukar" dari menurun ke menaik pada titik tersebut, maka fungsi akan mencapai sebuah nilai terendah pada titik itu. Jika fungsi gagal "menukar: dan tetap menaik atau menurun, maka tidak ada nilai tertinggi atau terendah yang dicapai.

Salah satunya dapat menentukan sebuah kemonotonan fungsi tanpa kalkulus. Namun, kalkulus biasanya berguna karena terdapat syarat cukup yang menjamin sifat-sifat kemonotonan di atas, dan syarat-syarat ini berlaku untuk sebagian besar fungsi yang akan ditemui.

Pernyataan sifat-sifat kemonotonan yang tepat

Dinyatakan dengan tepat, andaikan bahwa   adalah fungsi bernilai real kontinu dari sebuah variabel real, ditentukan oleh beberapa interval terbuka berisi titik  .

  • Jika terdapat sebuah bilangan positif   sehingga   menaik dengan lemah pada   dan menurun dengan lemah ada  , maka   mempunyai sebuah maksimum lokal pada  . Pernyataan ini juga bekerja sebaliknya. Jika   adalah sebuah maksimum lokal, maka   menaik dengan lemah pada   dan menurun dengan lemah ada  .
  • Jika terdapat sebuah bilangan positif   sehingga   menaik dengan sempurna pada   dan menaik dengan tajam pada  , maka   menaik dengan sempurna pada   dan tidak mempunyai sebuah maksimum atau minimum lokal pada  .

Pernyataan ini merupakan sebuah konsekuensi langsung dari bagiamana ekstrem lokal didefinisikan. Yakni, jika   adalah sebuah titik maksimum lokal, maka terdapat   sehingga   untuk   di  , yang berarti bahwa   harus menaik dari   ke   dan harus turun dari   ke   karena   kontinu.

Perhatikan bahwa dalam dua kasus pertama,   tidak diperlukan menaik atau menurun sempurna ke kiri atau ke kanan  , sedangkan dalam dua kasus terakhir,   diperlukan menaik atau menurun sempurna. Alasannya adalah bahwa dalam definisi maksimum dan minimum lokal, pertidaksamaan tersebut tidak dibutuhkan dengan sempurna: misalnya setiap nilai fungsi konstanta dianggap sebuah maksimum lokal dan minimum lokal.

Pernyataan uji turunan pertama yang tepat

Uji turunan pertama tergantung pada :uji menaik–menurun", yang pada akhirnya merupakan sebuah konsekuensi teorema nilai purata. Ini adalah sebuah konsekuensi langsug dari cara turunan didefinisikan dan hubungannya untuk menurunkan dan menaikkan sebuah fungsi secara lokal, digabungkan dengan bagian sebelumnya.

Andaikan   adalah sebuah fungsi bernilai real dari sebuah variabel real didefinisikan oleh beberapa interval yang berisi titik kritis  . Selanutnya andaikan   kontinu pada   dan diturunkan pada beberapa interval terbuka yang berisi  , kecuali munkgin pada   sendiri.

  • Jika terdapat sebuah bilangan positif  , sehingga untuk setiap   di   kita memiliki  , dan untuk setiap   di   kita memiliki  , maka   mempunyai sebuah maksimum lokal pada  .
  • Jika terdapat sebuah bilangan positif  , sehingga untuk setiap   di   kita memiliki  , maka   menaik dengan sempurna pada   dan tidak mempunyai sebuah maksimum lokal atau sebuah minimum lokal disini.
  • Jika bukan dari salah satu syarat di atas beralku, maka uji tersebut gagal (Syarat seperti itu tidak kosong, terdapat fungsi yang tidak memenuhi dari tiga kondisi pertama, yaitu  ).

Lagi, sesuai dengan ulasan di bagian sifat-sifat kemonotonan, perhatikan bahwa dua kasus pertama, pertidaksamaan tidak diperlukan sempurna, sedangkan dalam dua kasus selanjutnya, pertidaksamaan yang sempurna diperlukan.

Aplikasi

Uji turunan pertama berguna dalam penyelesaian masalah pengoptimuman dalam fisika, ekonomi, dan teknik. Dalam konjungsi dengan teorema nilai ekstrem, ini dapat digunakan untuk mencari maksimum atau minimum mutlak fungsi bernilai real yang didefinisikan pada sbeuah interval terbuka dan terbatas. Dalam konjungsi dengan informasi lainnya seperti kecekungan, titik belok, dan asimtotik, ini dapat digunakan untuk menggambar grafik fungsi.

Uji turunan kedua (variabel tunggal)

Setelah menetapkan titik kritis fungsi, uji turunan kedua menggunakan nilai dari turunan kedua pada titik-titik itu unruk menentukan apakah titiknya adalah sebuah maksimum lokal atau sebuah minimum lokal. Jika fungsi   diturunkan dua kali pada sebuah titik kritis   (yaitu, sebuah titik dimana  ), maka:

  • Jika  , maka   memiliki sebuah maksimum lokal pada  .
  • Jika  , maka   mempunyai sebuah minimum lokal pada  .
  • Jika  , maka uji tersebut tidak meyakinkan.

Dalam kasus terakhir, teorema Taylor dapat digunakan untuk menentukan kelakuan   mendekati   menggunakan turunan tingkat tinggi.

Bukti dari uji turunan kedua

Andaikan kita mempunyai   (bukti untuk   analog). Dengan asumsi,  . Maka

 

Dengan demikian, untuk   yang cukup kecil kita mendapatkan

 ,

yang berarti   jika   (secara intuitif,   menurun karena mendekati   dari kiri), dan bahwa   jika   (secara intuitif,   menurun karena mendekati   dari kanan). Sekarang, dengan uji turunan pertama,   mempunyai sebuah maksimum lokal pada  .

Uji kecekungan

Sebuah penggunaan turunan kedua yang terkait namun berbeda menentukan apakah fungsi cekung ke atas atau cekung ke bawah pada sebuah titk. Ini tidak, namun, menyediakan informasi mengenai titik belok. Khususnya, sebuah fungsi   yang diturunkan dua kali cekung ke atas jika   dan cekung ke bawah jika  . Perhatikan bahwa jika  , maka   memiliki nol turunan kedua, namun bukan sebuah titik belok, jadi turunan kedua sendiri tidak memberikan informasi yang cukup untuk menentukan apakah sebuah titik yang diberikan merupakan sebuah titik belok.

Uji turunan tingkat tinggi

Uji turunan tingkat tinggi atau uji turunan umum dapat menentukan apakah sebuah titik kritis fungsi adalah maksimum, minimum, atau titik belok untuk sebuah fungsi variasi yang lebih luas daripada uji turunan orde-kedua, Seperti yang ditunjukkan di bawah, uji turunan kedua secara matematis identik ke kasus khusus untuk   dalam uji turunan tingkt tinggi.

Misalkan   menjadi sebuah bernilai real, fungsi yang dapat diturunkan cukup pada sebuah interval  , misalkan  , dan misalkan   menjadi sebuah bilangan asli. Juga misalkan semua turunan   pada   menjadi nol dan termasuk turunan ke- , tetapi dengan turunan ke-( ) menjadi taknol.

  dan  .

Terdapat empat kemungkinan, dua kasus pertama dimana   adalah sebuah ekstremum, dua kasus yang kedua dimana   adalah sebuah titik pelana (lokal):

  • Jika   ganjil dan  , maka   adalah sebuah maksimum lokal
  • Jika   ganjil dan  , maka   adalah sebuah minimum lokal
  • Jika   genap dan  , maka   adalah sebuah titik belok yang menurun sempurna.
  • Jika   genap dan  , maka   adalah sebuah titik belok yang menaik sempuna.

Karena   harus berupa ganjil atau genap, uji analitik ini mengelompokkan setiap titik stasioner  , selama sebuah turunan taknol muncul pada akhirnya.

Contoh

Katakan, kita akan mengerjakan uji turunan umum pada fungsi   pada titik  . Untuk melakukan ini, kita menghitung turunan dari fungsi dan kemudian mengevaluasinya pada titik bunga hingga hasilnya taknol.

 

Seperti yang ditunjukkan di atas, pada titik  , fungsi   memiliki semua turunannya pada 0 sama dengan 0, kecuali untuk turunan ke-6, yang hasilnya positif. Dengan demikian,  , dan oleh uji tersebut, terdapat sebuah minimum lokal pada 0.

Kasus multivariabel

Untuk sebuah fungsi yang lebih dari satu variabel, uji turunan kedua memberi pernyataan umum pada sebuah uji berdasarkan eigennilai dari fungsi matriks Hesse pada titik kritis. Khususnya, asumsi bahwa semua turunan parsial orde-kedua   kontinu pada sebuah lingkungan titik kritis  , maka jika eigennilai dari Hesse pada   adalah positif semua, maka   adalah sebuah minimum lokal. Jika eigennilai dari Hesse pada   adalah negatif semua, maka   adalah sebuah maksimum lokal, dan jika beberapanya positif dan beberapanya negtif, maka titik tersebut adalah sebuah titik pelana. Jika matriks Hesse singular, maka uji turunan kedua tidak meyakinkan.

Lihat pula

Bacaan lebih lanjut

Tautan eksternal