Pulai
Pulai | |
---|---|
Indian Devil tree (Alstonia scholaris) | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
(tanpa takson): | |
(tanpa takson): | |
(tanpa takson): | |
Ordo: | |
Famili: | |
Tribus: | |
Subtribus: | |
Genus: | |
Spesies: | A. scholaris
|
Nama binomial | |
Alstonia scholaris L. R. Br.
|
Pulai adalah nama pohon dengan nama botani Alstonia scholaris. pohon ini dari jenis tanaman keras yang hidup di pulau Jawa dan Sumatra. Dikenal juga dengan nama lokal pule, kayu gabus, lame, lamo dan jelutung. kualitas kayunya tidak terlalu keras dan kurang disukai untuk bahan bangunan karena kayunya mudah melengkung jika lembap, tetapi banyak digunakan untuk membuat perkakas rumah tangga dari kayu dan ukiran serta patung. Pohon ini banyak digunakan untuk penghijauan karena daunnya hijau mengkilat, rimbun dan melebar ke samping sehingga memberikan kesejukan. Kulitnya digunakan untuk bahan baku obat. berkhasiat untuk mengobati penyakit radang tenggorokan dan lain-lain.
Deskripsi
Pohon pulai dapat mencapai tiggi 40 m. Daunnya hijau mengkilap dengan bagian bawah daun berwarna lebih pucat.[2] Daunnya menjari dengan jumlah tiga sampai sepuluh daun dan petiole sepanjang 3 cm. Bunganya mekar di bulan Oktober dan memiliki aroma yang harum. Biji dari pulai berbentuk oblong dan berambut.[3] Kulit kayunya tidak memiliki bau namun memiliki rasa yang sangat pahit, dengan getah yang cukup banyak.
Batangnya berwarna hijau gelap. Bunga pule merupakan tipe bunga majemuk, dengan kelopak bulat telur, berwarna putih kekuningan. Buah tanaman ini berbentuk pita, berwarna putih, dengan panjang 20-50 mm. Biji berukuran kecil berwarna putih dengan panjang 1,5 - 2 cm. Akar atau yang disebut dengan jangkar tanaman berbentuk tunggang dan berwarna coklat.
Cakupan
Pulai merupakan tanaman asli di wilayah berikut ini:[4]
Khasiat
Tanaman pule bermanfaat sebagai obat demam dan dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Ekstrak kulit batang mengandung zat bermanfaat, seperti flavonoida, saponire, dan polifenol[5]. Pembuatan obat demam didapatkan melalui pencucian dan perebusan kulit batang sebanyak 10 gr, dengan 1 gelas air selama 15 menit.
Referensi
- ^ World Conservation Monitoring Centre (1998). "Alstonia scholaris". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2013.1. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 19 November 2013.
- ^ http://www.stuartxchange.org/Dita.html Diakses 29 Juni 2007
- ^ http://www.efloras.org/florataxon.aspx?flora_id=2&taxon_id=200018323 diakses 29 Juni 2007
- ^ John H. Wiersema. "Alstonia scholaris (L.) R. Br". Ars-grin.gov. Diakses tanggal 30 Mei 2012.
- ^ Kaushik dan kaushik. 2011. Alstonia scholaris: It's Phytochemistry and pharmacology. Chronicles of Young Scientists. Vol 2 (2): 71-78