Syarif Makkah

Revisi sejak 14 Januari 2021 11.04 oleh Almarko (bicara | kontrib) (Pranala)

Syarif Mekah adalah gelar yang diberikan pada Gubernur yang memerintah tanah suci Mekah, Madinah dan daerah Hijaz di sekitarnya. Nama gelar Syarif ini sebenarnya diambil dari nama gelar kehormatan keturunan Muhammad dari jalur Hasan bin Ali bin Abi Thalib. Ini sesuai dengan tradisi umat Islam, yaitu memberikan gelar Syarif pada keturunan Muhammad yang berasal dari jalur Hasan bin Ali bin Abi Thalib ra, dan memberikan gelar Sayyid atau Habib pada keturunan Muhammad yang berasal dari jalur Hussain bin Ali bin Abi Thalib.

Silsilah keluarga dari dinasti awal Syarifiyah Mekah.
  Sulaymaniyah
  Hasyimiyah
  Ja'fariyah
  Qatadiyah

Sejak zaman Abbasiyah, jabatan Gubernur Mekah ini tidak lagi dipilih oleh Khalifah, tapi menjadi hak turun temurun keturunan Muhammad. Apapun khilafahnya, siapapun khalifahnya, semua sepakat untuk memberikan kehormatan ini pada keturunan Muhammad, dan semua ini berakhir pada tahun 1925 ketika keluarga Saud menganeksasi Hijaz dan mengusir Bani Hasyim dari tanah Hijaz. Sejak saat itu, Bani Saud menguasai Mekah dan Madinah.

Daftar nama Syarif Mekah

Klan Ja'fari

  • Syarif Abu Muhammad Ja'far bin Abu Ja'far Muhammad bin Husain bin Muhammad bin Musa bin Abdullah bin Musa bin Abdullah bin Hasan bin Hasan (967-980)
  • Syarif 'Isa bin Ja'far (980-994)
  • Syarif Abul Futuh Hasan bin Ja'far (994-1010)
  • Syarif Muhammad Syukr bin Hasan bin Ja'far (1010-1012), wafat tanpa punya keturunan.

Klan Sulaimani

  • Syarif Abu Thoyyib Dawud bin Abdurrohman bin Abul Fatik Abdullah bin Dawud bin Sulaiman bin Abdullah bin Musa bin Abdullah bin Hasan bin Hasan (1012-1039)
  • Syarif Muhammad bin Abdurrohman (1039-1048)
  • Syarif Wahhas bin Abu Thoyyib Daud bin Abdurrohman (1048-1058)
  • Syarif Hamzah bin Wahhas (1058-1062), wafat dalam pengasingan di rumahnya setelah dikalahkan Abu Hasyim Muhammad atas bantuan Ali bin Muhammad as-Sulaihi. Ia
  • menurunkan Klan al-Hasyim, al-Isa dan al-Ghanim.

Klan Hawasyim (Hasyimi)

  • Syarif Abu Hasyim Muhammad bin Ja'far bin Muhammad bin Abdullah bin Abu Hasyim Muhammad bin Husain bin Muhammad bin Musa bin Abdullah bin Musa bin Abdullah bin Hasan bin Hasan(1063-1094), bangkit atas bantuan Ali bin Muhammad as-Sulaihi dari Yaman.
  • Syarif Abu Fulaitha Qasim bin Abu Hasyim (1094-1101). Wafat bertepatan dengan wafatnya al-Musta'li dari Dinasti Fatimiyah. Ia digantikan putranya Fulaitha.
  • Syarif Fulaitha bin Qasim (1101-1133), ia digantikan putranya Hasyim.
  • Syarif Hasyim bin Fulaitha (1133-1155), ia digantikan putranya Qasim.
  • Syarif Qasim bin Hasyim (1155-1161), ia digantikan pamannya Isa.
  • Syarif Isa bin Fulaitha (1161-1175), ia digantikan putranya Dawud.
  • Syarif Dawud bin Isa (1175-1176), berseteru dengan saudaranya Muktsir.
  • Syarif Muktsir bin Isa (1176-1177) (-1201), dijatuhkan oleh Qatadah.

Di bawah Ayyubiyah dan Abbasiyah Pertama (Baghdad)

Klan Qatadah

 
Silsilah Banu Qatadah, dua cabangnya: Dhawu Zaid dan Dhawu Awn serta keturunan Syarif Husein.
  • Syarif Qatadah Abu Aziz bin Idris al-Hasani (1201-1220)
  • Syarif Hasan Abu Jammaz bin Qatadah bin Idris al-Hasani (1220-1241)
  • Syarif Hasan Abu Saad bin Ali bin Qatadah (1241-1254)

Di bawah Kekuasaan Mamluk dan Abbasiyah Kedua (Mesir)

  • Syarif Muhammad Abu Numay I (1254-1301)
  • Syarif Rumaitsah Abu Rida (1301-1346)
  • Syarif Ajlan Abu Sarjah (1346-1375)
  • Syarif Hasan II (1394-1425)
  • Syarif Barakat I (1425-1455)
  • Syarif Malikul 'Adil Muhammad bin Barakat (1455-1497)
  • Syarif Barakat II (Barakat bin Muhammad) (1497-1525)
  • Syarif Barakat II (Barakat bin Muhammad) (1497-1525) (tiga belas tahun terakhir kepemimpinannya)
  • Syarif Muhammad Abu Numay II Nazimuddin (1525-1583)
  • Syarif Hasan III[1] bin Muhammad Abu Numay (1583-1601)
  • Syarif Idris II Abu Awn bin Hasan (1601-1610)
  • Syarif Muhsin[2] bin Hasan (1610-1628)
  • Syarif Ahmad bin Abu Tholib bin Hasan (1628-1629)
  • Syarif Mas'ud bin Idris (1629-1630)
  • Syarif Abdullah[3] bin Hasan, leluhur Dhawu Awn al-Abdali (1630-1631)
  • Syarif Zaid[4][5] bin Muhsin[2], leluhur Dhawu Zaid[4] (1631-1666)
  • Syarif Saad[5] bin Zaid[4] (1666-1667)
  • Syarif Muhsin[5] bin Ahmad (1667-1668)
  • Syarif Saad bin Zaid[4] (1668-1670)
  • Syarif Hamud[5] bin Abdullah bin Hasan (1670-1670)
  • Syarif Saad bin Zaid[4] (1670-1671)
  • Syarif Barakat bin Muhammad (1672-1682)
  • Syarif Said bin Barakat (1682-1683)
  • Syarif Ibrahim bin Muhammad (1683-1684)
  • Syarif Ahmad bin Zaid[4] (1684-1688)
  • Syarif Ahmad bin Ghalib (1688-1689)
  • Syarif Muhsin II bin Ahmad (1689-1691)
  • Syarif Said bin Saad (1691-1693)
  • Syarif Saad bin Zaid[4] (1693-1694)
  • Syarif Abdullah bin Hasyim (1694-1694)
  • Syarif Saad bin Zaid[4] (1694-1702)
  • Syarif Said bin Saad (1702-1704)
  • Syarif Abdul Muhsin bin Ahmad (1704-1704)
  • Syarif Abdul Karim bin Muhammad (1704-1705)
  • Syarif Said bin Saad (1705-1705)
  • Syarif Abdul Karim bin Muhammad (1705-1711)
  • Syarif Said bin Saad (1711-1717)
  • Syarif Abdullah bin Said (1717-1718)
  • Syarif Ali bin Said (1718-1718)
  • Syarif Yahya bin Barakat (1718-1719)
  • Syarif Muhammad bin Ahmad (1719-1722)
  • Syarif Barakat bin Yahya (1722-1723)
  • Syarif Mubarok bin Ahmad (1723-1724)
  • Syarif Abdullah bin Said (1724-1731)
  • Syarif Muhammad bin Abdullah (1731-1732)
  • Syarif Mas'ud bin Said (1732-1733)
  • Syarif Muhammad bin Abdullah (1733-1734)
  • Syarif Mas'ud bin Said (1734-1759)
  • Syarif Ja'far bin Said (1759-1760)
  • Syarif Musaid bin Said (1760-1770)
  • Syarif Ahmad bin Said (1770-1770)
  • Syarif Abdullah bin Husain (1770-1773)
  • Syarif Surur[6] bin Musaid (1773-1788)
  • Syarif Abdul Mu'in[6] bin Musaid (1788-1788)
  • Syarif Ghalib bin Musaid (1788-1803)
  • Syarif Yahya bin Surur (1803-1813)
  • Syarif Ghalib bin Musaid (1813-1827)
  • Syarif Abdul Muthollib[6] bin Ghalib (1827-1827)
  • Syarif Muhammad[7][6] bin Abdul Mu'in (1827-1851)
  • Syarif Abdul Muthollib[8] bin Ghalib (1851-1856)
  • Syarif Muhammad[7][6] bin Abdul Mu'in[9] (1856-1858)
  • Syarif Abdulah Kamil Pasha[10][6] (1858-1877)
  • Syarif Husain[11] bin Muhammad[7] (1877-1880)
  • Syarif Abdul Muthollib[8] bin Ghalib (1880-1882)
  • Syarif Ainurrofiq[12][13] bin Muhammad[7] (1882-1905)
  • Syarif Ali Pasha[14] bin Abdullah Kamil Pasha[10][6] (1905-1908)
  • Syarif Husain[15] bin Ali[16] bin Muhammad bin Abdul Mu'in al-Hasyimi (1908-1916)
  • Syarif Ali Haidar Pasha bin Ali Jabir bin Abdul Muthalib bin Ghalib dari Dhawu Zaid (1916-1917)

Pada masa Kerajaan Hijaz

 
Syarif Husein bin Ali bin Muhammad dari Dhawu Awn. Pendiri Kerajaan Hijaz yang mengklaim wilayah semenanjung Arab, Iraq dan Syam serta mengklaim gelar Khalifah Islam.

Masa berakhirnya Syarif Mekah

Pada tahun 1924, Raja Abdul Aziz bin Saud dari Najd menyerang Mekah dan mengambil alih kota Mekkah dengan bantuan kerabat Syarif Husein yakni Khalid bin Luay[18], dan mengambil alih kota Jeddah pada tahun 1925. Ini semua mengakibatkan jatuhnnya kerajaan Hijaz, dengan Husain bin Ali sebagai raja terakhirnya.

Jatuhnya Kerajaan Hijaz sudah bisa diprediksikan, karena Raja Husain bin Ali menolak deklarasi Balfour yang dilakukan oleh Inggris. Pada deklarasi itu, Inggris menyatakan bahwa Palestina adalah tanah yang akan diberikan pada kelompok Zionis. Pihak Inggris menawarkan banyak subsidi pada Raja Husain agar mau menerima deklarasi Balfour itu, tapi Raja Husain tetap menolaknya sampai tahun 1924. Setelah itu, Inggris menghentikan tawaran subsidi itu. Tidak lama kemudian, Raja Abdul Azis bin Saud dari Najd mulai menyerang kerajaan Hijaz dengan bantuan pihak Inggris, dan serangan ini menyebabkan jatuhnya kerajaan Hijaz.

Rujukan

Referensi

  1. ^ "alHassan III syarif muhammad abu numay II". geni_family_tree. Diakses tanggal 2020-12-17. 
  2. ^ a b "Muhsin bin Hassan, (Emir of Mecca)". geni_family_tree. Diakses tanggal 2020-12-17. 
  3. ^ "Abdullah bin Hassan, Ancestor of the Abadillah clan (Emir of Mecca)". geni_family_tree. Diakses tanggal 2020-12-17. 
  4. ^ a b c d e f g h "Zayd (Emir of Mecca)". geni_family_tree. Diakses tanggal 2020-12-17. 
  5. ^ a b c d "mecca3". www.royalark.net. Diakses tanggal 2020-12-17. 
  6. ^ a b c d e f g "mecca4". www.royalark.net. Diakses tanggal 2020-12-17. 
  7. ^ a b c d "Muhammad ibn Abd al-Mu'in, Emir of Mecca". geni_family_tree. Diakses tanggal 2020-12-17. 
  8. ^ a b "mecca5". www.royalark.net. Diakses tanggal 2020-12-17. 
  9. ^ "'Abdul Mu'in bin 'Aun". geni_family_tree. Diakses tanggal 2020-12-17. 
  10. ^ a b "Abdullah Kamil Pasha bin Muhammad". geni_family_tree. Diakses tanggal 2020-12-17. 
  11. ^ "Husayn ibn Muhammad". geni_family_tree. Diakses tanggal 2020-12-17. 
  12. ^ "Awn ar-Rafiq ibn Muhammad". geni_family_tree. Diakses tanggal 2020-12-17. 
  13. ^ "mecca6". www.royalark.net. Diakses tanggal 2020-12-17. 
  14. ^ "mecca6". www.royalark.net. Diakses tanggal 2020-12-17. 
  15. ^ a b "Hussein ibn Ali al-Hashimi, Sharif of Mecca". geni_family_tree. Diakses tanggal 2020-12-17. 
  16. ^ a b "Ali ibn Muhammad". geni_family_tree. Diakses tanggal 2020-12-17. 
  17. ^ "Ali bin Hussein, Hejaz". geni_family_tree. Diakses tanggal 2020-12-17. 
  18. ^ "Rasyid Ridla (6): Tumbangnya Rezim Syarif Husein dan Kembalinya Kekuasaan Muhammad Ibnu Sa'ud". IDN Times.