Penyakit menular seksual

Revisi sejak 17 Januari 2021 17.12 oleh YogiYY (bicara | kontrib)

Penyakit menular seksual adalah penyakit yang menyerang manusia dan binatang melalui transmisi hubungan seksual, seks oral, dan seks anal. Tapi, beberapa penyakit menular seksual juga bisa ditularkan melalui ibu kepada anak melalui kehamilan dan persalinan dan melalui transfusi darah atau pemakaian jarum suntik bersama. Gejala utama penyakit ini adalah luka, ruam, nyeri pada organ intim dan kadang tanpa disadari menularkan kepada orang lain walaupun tidak terdapat gejala yang dirasakan.[1]

Penyakit menular seksual
"Sifilis adalah penyakit berbahaya, tetapi dapat diobati." Poster yang menggalakkan pengobatan memperlihatkan teks dan desain dari sebuah jangkar dan sebuah salib. Diterbitkan antara tahun 1936 dan 1938.
Informasi umum
SpesialisasiPenyakit menular Sunting ini di Wikidata

Penyakit menular seksual yang timbul ditularkan melalui huhungan seksual dengan manifestasi klinis berupa kelainan-kelainan terutama pada alat kelamin. Kegagalan deteksi dini dapat menimbulkan berbagai komplikasi misalnya kehamilan di luar kandungan, kanker anogenital, infeksi pada bayi yang baru lahir atau infeksi pada kehamilan. Pada prakteknya banyak penyakit yang tidak menunjukkan gejala (asimtomatik), sehingga mempersulit pemberantasan dan pengendaliannta. Epidemiologi penyak menular seksual di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun baik infeksi Candidiasis, Bakteri Vaginosis, Gonorrhea, Condyloma Akuminata, Herpes Genetalis, AIDS, Syphilis dan Herpes Simpleks.[2]

Peningkatan insiden penyakit ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti perubahan demografik, fasilitas kesehatan yang tersedia kurang memadai, pendidikan kesehatan dan pendidikan seksual kurang tersebar luas. Pada tahun 2005, WHO memperkirakan penderita enyakit menular seksual diseluruh dunia sebanyak 340 juta orang. Sebagian besar penderita berada di Asia Selatan dan Asia Tenggara yaitu sebanyak 151 juta, diikuti Afrika sekitar 70 juta dan yang terendah adalah Australia dan Selandia Baru sebanyak 1 juta. Semakin lama jumlah penderita penyakir menular seksual semakin meningkat dan penyebarannya semakin merata di seluruh dunia. WHO memperkirakan mobilitasnya di dunia sebesar 250 juta orang setiap tahunnya.[2]        

Gejala umum

Laki-laki

  • Nyeri atau rasa tidak nyaman ketika berhubungan seksual atau berkemih.
  • Luka, benjolan, atau ruam di sekitar penis, buah zakar, bokong, anus, paha, atau mulut.
  • Keluar cairan tidak wajar atau perdarahan dari penis.
  • Testis yang nyeri atau bengkak.

Perempuan

  • Rasa tidak nyaman atau nyeri ketika berhubungan seksual atau berkemih.
  • Luka, benjolan, atau ruam di sekitar vagina, anus, bokong, paha, atau mulut.
  • Keluar cairan tidak wajar atau perdarahan dari vagina
  • Terasa gatal-gatal di vagina dan sekitarnya.[3]

Rujukan

  1. ^ Nurin, Fajarina (2016-09-22). "Penyakit Menular Seksual: Gejala, Obat, dll. • Hello Sehat". Hello Sehat. Diakses tanggal 2021-01-17. 
  2. ^ a b Abrori; Qurbaniah, Mahwar (2017-11-30). Infeksi Menular Seksual: Buku Ajar. Pontianak: UM Pontianak Press. hlm. 36. ISBN 978-602-74221-1-7. 
  3. ^ Felicia, Levina (04 November 2020). "SehatQ | Asisten Kesehatan Keluarga Anda". SehatQ. Diakses tanggal 2021-01-17. 

Pranala luar