Pemberontakan Serban Kuning
Pemberontakan Serban Kuning (Hanzi: 黃巾起義;黃巾之亂, hanyu pinyin: huangjin qiyi, bahasa Inggris: Yellow Turban Rebellion) adalah sebuah pemberontakan besar yang pecah di penghujung Dinasti Han tepatnya pada tahun 184. Peristiwa ini juga menjadi cerita pembuka dari roman sejarah terkenal Kisah Tiga Negara.
Pemberontakan Serban Kuning | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari perang Tiga Negara | |||||||
Ilustrasi dari zaman Dinasti Qing yang menunjukkan Liu Bei, Zhang Fei, dan Guan Yu sewaktu pemberontakan. | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Dinasti Han | pemberontak Serban Kuning | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Kaisar Ling He Jin Huangfu Song Lu Zhi Zhu Jun Dong Zhuo Sun Jian Cao Cao |
Zhang Jue Zhang Bao † Zhang Liang † Guan Yu Liu Bei Zhang Fei |
Pemberontakan ini dipimpin oleh tiga bersaudara, Zhang Jiao (張角), Zhang Liang (張梁) dan Zhang Bao (張寶). Sebelumnya, Zhang Jiao hanya seorang pemimpin aliran keagamaan Taipingdao (太平道), seiring dengan bertambahnya pengikut aliran sampai ratusan ribu umat, ia kemudian menyusun rencana pemberontakan terhadap kekaisaran yang memang telah lemah itu.
Dalam pemberontakan itu, ia memerintahkan pengikutnya untuk mengikatkan serban kuning di kepala mereka dan dari sinilah pemberontakan itu mendapat namanya. Namun, pemberontakan ini ditumpas oleh jenderal-jenderal dan penguasa daerah yang masih setia terhadap Dinasti Han. Setelah pemberontakan berhasil dipadamkan, penguasa daerah dan jenderal tadi menyusun kekuatan sendiri dan dimulailah sebuah rivalitas antar raja-raja perang yang menandai berakhirnya Dinasti Han.