Liu Bei (Hanzi: 劉備 ; Pinyin: Liú Bèi; Han Kuno: *mə-ru *[b]rək-s (Baxter-Sagart); *m·ru *brɯɡs (Zhengzhang Shangfang)) nama kehormatan Xuande (161-223) adalah seorang tokoh terkenal di Zaman Tiga Negara. Ia lahir di Kabupaten Zhuo (sekarang di wilayah provinsi Hebei), merupakan keturunan dari Liu Sheng, Raja Jing di Zhongshan yang merupakan anak dari Kaisar Jing dari Han. Dihitung-hitung, ia masih paman dari Kaisar Xian dari Han yang memerintah waktu itu. Ia juga dikenal di kalangan Tionghoa Indonesia dengan nama Lau Pi yang merupakan lafal dialek Hokkian.

Kaisar Zhaolie dari Han
Portret Liu Bei dari Dinasti Tang oleh Yan Liben
Kaisar Shu Han
Berkuasa15 Mei 221[1]– 10 June 223
PenerusLiu Shan
Raja Hanzhong (漢中王)
(dibawah Dinasti Han)
Masa jabatanJuli atau Agustus 219 – 15 Mei 221
Kelahiran161
Kecamatan Zhuo, Kabupaten Zhuo, Dinasti Han (sekarang Zhuozhou, Baoding, Hebei)
Kematian10 Juni 223 (usia 62)
Baidicheng, Shu Han
Pasangan
Keturunan
Nama lengkap
Marga: Liu()
Nama pemberian: Bei()
Nama kehormatan: Xuande (玄德)
Nama dan tanggal periode
Zhangwu (章武): 221–223
Nama takhta
Kaisar Zhaolie (昭烈皇帝)
Nama kuil
Liezu (烈祖)
WangsaWangsa Liu
DinastiShu Han
AyahLiu Hong
Liu Bei

"Liu Bei" in Traditional (top) and Simplified (bottom) Chinese characters
Hanzi tradisional: 劉備
Hanzi sederhana: 刘备
Xuan De
Hanzi: 玄德
Makna literal: (courtesy name)

Karier politiknya dimulai dengan pemberantasan pemberontak Serban Kuning di akhir zaman Dinasti Han yang mengancam legitimasi dinasti tersebut bersama dengan 2 saudara angkatnya, Guan Yu dan Zhang Fei. Setelah berjasa atas pemadaman pemberontakan tadi, ia diberikan jabatan kecil sebagai penjabat bupati di sebuah kabupaten kecil di daerah Anxi.

Pada awalnya, karier politiknya sangat tidak mulus. Tidak punya wilayah sendiri untuk menyusun kekuatan, ia bahkan sempat mencari perlindungan dan menjadi bawahan daripada kekuatan-kekuatan lainnya pada masa tersebut misalnya Tao Qian, Yuan Shao, Lu Bu, Cao Cao, Liu Biao dan terakhir Liu Zhang yang kemudian menyerahkan Prefektur Yizhou kepadanya sebagai tempat menyusun kekuatan.

Keberhasilannya di kemudian hari adalah karena muncul orang-orang di sekelilingnya yang membantu dalam banyak hal, seperti Zhuge Liang dan Pang Tong di bidang sipil, strategi dan politik; Guan Yu, Zhang Fei, Ma Chao, Huang Zhong dan Zhao Yun di bidang militer.

Setelah menguasai Prefektur Yizhou dan Hanzhong, ia kemudian memaklumatkan diri sebagai Raja Hanzhong. Tahun 221, setahun setelah Cao Pi memaklumatkan diri sebagai kaisar, Liu Bei juga memaklumatkan diri sebagai Kaisar Han Liedi, mendirikan Negara Shu Han yang mengklaim legitimasi sebagai penerus Dinasti Han yang resmi telah tidak ada setelah proklamasi Negara Cao Wei.

Sepeninggalnya, ia digantikan oleh anaknya Liu Shan yang tidak cakap memerintah. Seluruh urusan pemerintahan pada saat itu dibebankan kepada Zhuge Liang sebagai perdana menteri.

Silsilah keluarga

sunting

Menurut kitab sejarah abad ke-3 Catatan Sejarah Tiga Negara, Liu Bei lahir di Kecamatan Zhuo, Kabupaten Zhuo (Zhuozhou, Hebei masa kini). Ia merupakan keturunan dari Liu Sheng, Pangeran Zhongshan, anak kesembilan dari Kaisar Jing dan Raja Zhongshan[a] pertama di Dinasti Han.

Namun, komentar Pei Songzhi pada abad kelima, berdasarkan Dianlüe (典略), mengatakan bahwa Liu Bei adalah keturunan Marquis dari Linyi (臨邑侯). Gelar "Marquis Linyi" dipegang oleh:

  • Liu Fu (劉復; keponakan Kaisar Guangwu) dan kemudian oleh putra Liu Fu, Liu Taotu (劉騊駼), yang merupakan keturunan Liu Fa (劉發), Pangeran Ding dari Changsha – putra Kaisar Jing lainnya.
  • Liu Rang (劉讓), keturunan Liu Shun (劉舜), Pangeran Xian dari Changshan, – putra Kaisar Jing lainnya.

Ada kemungkinan bahwa Liu Bei adalah keturunan salah satu dari dua garis patrilineal tersebut, bukan dari garis keturunan Liu Sheng. Namun, ia tetap merupakan seorang keturunan ningrat dari Kaisar Jing.

Kakek Liu Bei, Liu Xiong (劉雄) dan ayah Liu Hong (劉弘) keduanya bertugas di kantor provinsi dan komando. Kakek Liu Bei, Liu Xiong direkomendasikan sebagai calon pejabat sipil dalam proses xiaolian. Kemudian, dia naik menjadi prefek Fan (范) di Kabupaten Dong.[Sanguozhi 1][Sanguozhi zhu 1]

Kehidupan awal (161–184)

sunting

Ayahnya, Liu Hong, meninggal muda maka Liu Bei hidup dalam kemiskinan karena walaupun Liu Bei bisa membuktikan darah birunya, ia tidak mewarisi banyak harta kekayaan dari leluhurnya karena dekrit Han menyatakan bahwa setiap generasi keluarga kekaisaran akan dibagi harta kekayaannya kepada seluruh pangeran laki-laki dan keluarga Liu Bei sudah terlalu jauh dari cabang utama keluarga tersebut untuk diberikan kekayaan yang bercukupan. Maka Liu Bei tidak beda dari rakyat jelata. Untuk menompang kondisi ekonomi keluarga, Liu Bei dan ibunya menjual sepatu dan tikar jerami kayu. Meski begitu, Liu Bei penuh ambisi sejak kecil. Di sebelah tenggara rumahnya terdapat pohon murbei yang sangat tinggi (tinggi 11,5 meter). Jika dilihat dari jauh, naungan pohon tersebut mirip dengan gerobak kecil sehingga masyarakat sekitar desa menganggap pohon ini unik dan ada yang mengatakan bahwa rumah tersebut akan melahirkan sosok bangsawan.[Sanguozhi 2] Seorang peramal bernama Li Ding melihat rumah Liu Bei dan meramal bahwa "keluarga ini akan menghasilkan pria terhormat".[Sanguozhi zhu 2] Ketika dia masih kecil, Liu Bei akan bermain di bawah pohon bersama anak-anak desa lainnya. Dia sering berkata: "Saya harus menaiki kereta yang ditutupi bulu (kereta kaisar) ini." Paman Liu Bei, Zijing (子敬) menganggap mimpi Liu Bei sebagai hal yang bodoh dan bahwa ia akan membawa kehancuran ke rumahnya.[Sanguozhi 3]

Pada 175, saat umurnya masih 14 tahun, Liu Bei diutus oleh ibunya untuk berguru kepada Lu Zhi, seorang pejabat terhormat dan mantan Bupati Jiujiang. Lu Zhi berasal dari Kabupaten Zhuo, sama seperti Liu Bei. Salah satu teman sekelasnya adalah Gongsun Zan dari Liaodong, yang menjadi teman dekatnya. Karena Gongsun Zan lebih tua, Liu Bei memperlakukannya seperti kakaknya sendiri. Selain itu, ada sepupu jauhnya Liu Deran (劉德然). Ayah Liu Deran, Yuanqi (元起) kerap membantu Liu Bei dengan bantuan materi untuk mendukung kondisi ekonomi keluarga Liu Bei dan memperlakukannya seperti anaknya sendiri. Istri Yuanqi tidak begitu senang mendengar hal tersebut dan berkata, "Tiap orang punya keluarga sendiri, kenapa kamu melakukannya?". Yuanqi menjawab istrinya, "anak ini semarga dengan kita, dan dia adalah orang yang luar biasa".[2][Sanguozhi 4]

Pada masa remaja, Liu Bei dikatakan tidak antusias belajar. Namun dia menyukai anjing dan kuda; dia juga menunjukkan minat dalam berburu, musik, dan berpakaian bagus. Dia senang bergaul dengan para pemberani (haoxia), dan di masa mudanya dia bertarung dan bergaul dengan mereka. Dia tidak akan menunjukkan kemarahan atau kebahagiaannya dan selalu menunjukkan wajah yang menyenangkan di depan orang lain. Liu Bei adalah orang yang karismatik dan semua pemuda heroik terikat dengannya.[Sanguozhi 5][Huayang Guo Zhi 1]

Saat itu, dua orang pedagang kuda dari Zhongshan, Zhang Shiping (張世平)[3] dan Su Shuang (蘇雙),[4] bertemu dengan Liu Bei saat melewati Kabupaten Zhuo untuk menjual kuda. Keduanya terpukau dengan penampilan dan kepribadian Liu Bei sampai keduanya memberikannya hadiah uang yang lumayan besar, membuat Liu Bei bisa mengumpulkan sebuah masa pengikutnya yang besar.[Sanguozhi 6]

Biografi sejarah

sunting

Pada masa Pemberontakan Serban Kuning, dia terpilih menjadi Pegawai Pengadilan di kabupaten Anxi.

Liu Bei memulai karier militernya di bawah komandan utama,He Jin dalam perwalian Gongsun Zan sebagai Komandan Pasukan Cadangan dan bupati Ping Yuan.

Ketika Cao Cao menyerang kota Xu Zhou milik Tao Qian, Liu Bei membawa pasukannya untuk melindungi sang Pelindung Kekaisaran. Pada tahun 196, Liu Bei direkomendasikan untuk menjabat sebagai Jendral Penjaga Wilayah Timur dan diberi gelar Penguasa Yicheng.

Selanjutnya Liu Bei membantu Cao Cao dalam penangkapan Lu Bu dan dipromosikan menjadi Jendral Pasukan Kiri. Saat ini, kaisar Xian mengetahui adanya hubungan keluarga antara Liu Bei dan pangeran Zhongshan sehingga ia menganugerahi Liu Bei gelar "Paman Kaisar".

Antara tahun 198 - 199, Liu Bei tidak disenangi Cao Cao karena mendukung rencana pembunuhannya. Liu Bei pindah ke Xia Pi,dan pada tahun 200, meminta perlindungan Yuan Shao.

Setelah bertemu kembali dengan saudara angkatnya, Zhang Fei dan Guan Yu, Liu Bei meninggalkan Yuan Shao untuk menjumpai Liu Biao di Jingzhou. Cao Cao mengejar Liu Bei yang akhirnya melepas pos pertahanannya di Fancheng dan mengungsi ke Xia Kou. Selanjutnya Liu Bei bersekutu dengan Sun Quan untuk mengalahkan Cao Cao. Setelah kemenangan mutlak di Pertempuran Chibi, Liu Bei sukses menempati daerah selatan Jing saat Zhou Yu menghancurkan angkatan perang Cao Cao.

Setelah wafatnya Liu Biao dan putranya Liu Qi, Liu Bei menempati beberapa kabupaten di provinsi Jing. Ia kemudian menikahi adik Sun Quan dan resmi menjadi Pelindung Jingzhou.

Pada tahun 211, ia berangkat ke Yizhou sambil berpura-pura membantu Liu Zhang mengalahkan Zhang Lu. Saat ini, Liu Bei menerima dua rekomendasi untuk menempati posisi Menhankam dan Panglima Distrik Ibukota. 3 tahun kemudian, Liu Bei berbalik melawan Liu Zhang dan menguasai Cheng Du dan seluruh wilayah barat. Ia menjabat sebagai Pelindung Yizhou dan pada tahun 219, ia mengangkat dirinya sebagai Raja Hanzhong.

Setelah melewati beberapa peperangan dengan Dong Wu dan Cao Wei, atas desakan Zhuge Liang, Liu Bei mengumumkan dirinya sebagai Kaisar pada bulan April tahun 221. Perang terakhirnya adalah melawan negeri Dong Wu sebagai aksi balas dendam setelah ekspedisi Wu yang mengakibatkan terbunuhnya Guan Yu. Liu Bei dikalahkan oleh Lu Xun, jendral dari Sun Quan di Yiling. Liu Bei menetap di Bai Di Cheng pasca kekalahan tersebut.


Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Zizhi Tongjian volume 69
  2. ^ de Crespigny, Rafe (2007). A Biographical Dictionary of Later Han to the Three Kingdoms 23–220 AD. Leiden: Brill. hlm. 478. ISBN 9789004156050. 
  3. ^ de Crespigny, Rafe (2007). A biographical dictionary of Later Han to the Three Kingdoms (23–220 AD). Brill. hlm. 1075. ISBN 978-90-04-15605-0. 
  4. ^ de Crespigny, Rafe (2007). A biographical dictionary of Later Han to the Three Kingdoms (23–220 AD). Brill. hlm. 760. ISBN 978-90-04-15605-0. 
Didahului oleh:
tidak ada
Kaisar Shu Han
221–223
Diteruskan oleh:
Liu Chan


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "Sanguozhi", tapi tidak ditemukan tag <references group="Sanguozhi"/> yang berkaitan
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "Sanguozhi zhu", tapi tidak ditemukan tag <references group="Sanguozhi zhu"/> yang berkaitan
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "Huayang Guo Zhi", tapi tidak ditemukan tag <references group="Huayang Guo Zhi"/> yang berkaitan