Kabaret
Kabaret adalah sebuah pertunjukan atau pementasan seni yang berasal dari Dunia Barat di mana biasanya ada hiburan berupa musik, komedi dan sering kali sandiwara atau tari-tarian. Perbedaan utama antara kabaret dengan pertunjukan lainnya adalah tempat pertunjukannya— restoran atau kelab malam dengan sebuah panggung pertunjukan dan penontonnya yang duduk mengelilingi meja-meja (sering kali sambil makan atau minum) dan menyaksikan pertunjukannya. Tempatnya sendiri sering kali juga disebut "kabaret". Pada peralihan abad ke-20, terjadi perubahan besar dalam budaya kabaret. Para penarinya termasuk Josephine Baker dan penari waria Brasil João Francisco dos Santos (alias Madame Satã). Pertunjukan-pertunjukan kabaret dapat beraneka ragam dari satire politik hingga hiburan ringan, masing-masing diperkenalkan oleh seorang master of ceremonies (MC), atau pembawa acara.
Istilah "kabaret" berasal dari sebuah kata Prancis untuk ruangan bar atau café, tempat lahirnya bentuk hiburan ini, sebagai suatu bentuk yang lebih artistik daripada café-chantant. Kata ini berasal dari kata dalam bahasa Belanda Tengah cabret, melalui bahas Prancis Utara Kuno camberette, dari kata bahasa Latin Akhir camera. Pada intinya kata ini berarti "ruangan kecil."
Kabaret juga merujuk ke bordil gaya Mediterania — bar dengan meja-meja dan wanita-wanita yang berbaur serta mengibur para kliennya. Secara tradisional, tempat-tempat ini juga dapat menampilkan beberapa bentuk hiburan: sering kali dengan penyanyi dan penari — tergantung tempatnya masing-masing, sifatnya dapat liar dan kasar. Kabaret yang lebih canggih dan berkelaslah yang akhirnya melahirkan bentuk tempat hiburan dan seni pertunjukan yang menjadi pokok artikel ini.
Kabaret Prancis
Kabaret pertama dibuka pada 1881 di Montmartre, Paris; Rodolphe Salís' "cabaret artistique." Tak lama kemudian setelah tempat itu dibuka, namanya diganti menjadi Le Chat Noir (Kucing Hitam). Kabaret ini menjaditempat di mana para seniman kabaret pendatang baru dapat mencoba pertunjukan-pertunjukan mereka di depan teman-teman mereka sebelum dibawakan di depan penonton. Tempat ini mengalami sukses besar, dikunjungi oleh orang-orang penting pada masa itu, seperti Alphonse Allais, Jean Richepin, Aristide Bruant, dan orang-orang dari berbagai bidang kehidupan: kaum perempuan dari kelas atas, para wisatawan, bankir, dokter, wartawan, dll. Chat Noir adalah tempat di mana mereka dapat melupakan pekerjaan mereka. Pada 1887, kabaret ditutup karena situasi ekonomi yang buruk yang membuat pertunjukan-pertunjukan seperti ini menjadi vulgar.
Moulin Rouge, yang dibangun pada 1889 di daerah lampu merah Pigalle dekat Montmartre, terkenal karena adanya sebuah kincir angin tiruan yang besar dan merah di atapnya. Para artis terkenal di Moulin Rouge termasuk La Goulue, Yvette Guilbert, Jane Avril, Mistinguett, dan Le Pétomane. Henri de Toulouse-Lautrec membuat sejumlah lukisan dan adegan kehidupan malam di sana.
Folies-Bergère terus menarik sejumlah besar penonton hingga awal abad ke-20, meskipun tempat ini lebih mahal daripada kabaret-kabaret yang lainnya. Orang merasa nyaman berada di kabaret: mereka tidak perlu melepaskan topi, dapat mengobrol, makan dan merokok kapan saja mereka mau, dll. mereka tidak harus mengikuti aturan-aturan yang biasa berlaku di masyarakat.
Di Folies-Bergère, seperti di banyak cafés-concerts, ada banyak jenis pertunjukan: penyanyi, penari, pemain akrobat (juggler), badut, dan sensasi-sensasi seperti keluarga Birmane, yang semuanya berjanggut. Para penontonnya tertarik oleh bahaya pertunjukan-pertunjukan sirkus (kadang-kadang sang penjinak binatangnya dibunuh oleh singa-singa mereka), tetapi apa yang terjadi di panggung bukan hanya hiburan. Seringkali penonton mengamati sesamanya, jalan-jalan, menemui teman-teman atau pelacur. Pada awal abad ke-20, ketika perang hampir meletus, harga-harga melonjak dan kabaret menjadi tempat untuk orang-orang kaya.
Kabaret berbahasa Jerman
Dua puluh tahun kemudian, Ernst von Wolzogen mendirikan kabaret Jerman yang pertama, yang belakangan dikenal sebagai Buntes Theater (teater warna-warni). Namun segala bentuk kritik masyarakat dilarang oleh sensor terhadap teater di Kekaisaran Jerman. Sensor ini dihapuskan pada akhir Perang Dunia I, yang memungkinkan para seniman kabaret membahas tema-tema social dan perkembangan-perkembangan politik pada waktu itu. Ini berarti bahwa kabaret Jerman baru benar-benar berkembang pada tahun 1920-an dan 1930-an, melahirkan segala jenis seniman kabaret yang baru, seperti misalnya Werner Finck di katakomba, Karl Valentin di Wien-München, dan Cläre Waldorf. Sebagian dari teks-teks mereka ditulis oleh tokoh-tokoh sastra besar seperti misalnya Kurt Tucholsky, Erich Kästner, dan Klaus Mann.
Ketika Partai Nazi merebut kekuasaan pada 1933, mereka mulai menindas kritik intelektual ini. Kabaret di Jerman terpukul hebat: Pada 1935 Werner Finck dipenjarakan sebentar dan dikirim ke sebuah kamp konsentrasi; pada akhir tahun itu Kurt Tucholsky bunuh diri; dan hampir semua seniman kabaret berbahasa Jerman melarikan diri ke Swiss, Prancis, Skandinavia, atau Amerika Serikat. Yang tersisa di Jerman adalah kabaret yang dikontrol pemerintah, di mana lelucon-lelucon disampaikan atau orang-orang didorong untuk tetap berpura-pura gembira.
Ketika perang berakhir, pasukan-pasukan pendudukan memastikan bahwa kabaret-kabaret menampilkan kengerian rezim Nazi. Tak lama sesudahnya, berbagai kabaret juga berurusan dengan pemerintah, Perang Dingin dan Wirtschaftswunder: Tol(l)leranten di Mainz, Kom(m)ödchen di Düsseldorf dan Münchner Lach- und Schießgesellschaft di München. Semuanya ini diikuti pada oleh kabaret televisi pada 1950-an.
Di Jerman Timur, kabaret negara yang pertama dibuka pada 1953, yaitu Die Distel di Berlin. Kabaret ini disensor dan tidak mengkritik negara (1954: Die Pfeffermühle di Leipzig).
Kabaret terkenal
- Moulin Rouge dan Lapin Agile di Paris, Prancis
- Cabaret Voltaire di Zürich
- Els Quatre Gats di Barcelona, Spanyol
- Tropicana di Havana, Kuba
- Shadowbox Cabaret di Columbus, Ohio
Lihat pula