Astronomi Babilonia

Revisi sejak 2 Februari 2021 13.04 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8)

Menurut Asger Aaboe, asal mula astronomi Barat dapat ditemukan di Mesopotamia

Tablet Babilonia yang menyatakan tentang komet Halley pada 164 SM.

Ahli astronomi bangsa Babilonia telah lama dikenal unggul di dunia peradaban kuno. Beberapa ribu tahun sebelum Copernicus, mereka telah menyadari bahwa bumi dan planet-planet lain berbentuk bulat dan bahwa mereka berputar mengelilingi matahari. Dengan pengetahuan ini mereka dapat secara akurat memprediksi gerhana matahari dan bulan. Banyak pelajar modern berasumsi bahwa bangsa Babylonia membangun ilmu astronomi mereka sendiri, untuk memenuhi kebutuhan akan perhitungan yang akurat dari ilmu astrologi mereka yang kompleks. Secara mengejutkan, hasil terjemahan teori bangsa Babilonia baru-baru ini mengindikasikan bahwa posisi dan pergerakan dari bintang dan planet dihitung berdasarkan persamaan yang kompleks dari peradaban Bangsa Sumeria. Bangsa babylonia tampaknya tidak memiliki pemahaman tentang teori dasar dari formula ini, hanya mengetahui bagaimana menggunakannya saja.

Bangsa Sumeria bahkan memiliki ilmu pengetahuan yang lebih tepat mengenai sistem solar dan posisinya di semesta daripada mewarisi Bangsa babylonia yang mendahului mereka. Penanggalan mereka direncanakan kurang lebih awal tahun 3000 SM. Apakah model tersebut untuk penanggalan saat ini, dan mereka terbukti mengerti beberapa masalah astronomi yang lebih rahasia.

Misalnya tentang rotasi bumi, perputarannya bergoyang tidak selalu tepat pada porosnya, hal ini menyebabkan pergeseran secara perlahan-lahan -1 derajat setiap 72 tahun- mempengaruhi arah sumbu utara bumi. Fenomena ini dinamakan perputaran gasing. Great Year- atau waktu yang dibutuhkan sumbu utara-selatan bumi sampai ke tempatnya semula - adalah 25.921 tahun, dihitung dengan mengalikan waktu 72 tahun yang dilewati untuk bergeser di masing-masing derajat dengan 360 derajat pada perputaran penuh. Bangsa Sumeria mengerti tentang perputaran gasing ini dan mengetahui seberapa panjang Great Year – pekerjaan yang luar biasa, telah memberikan pengamatan sangat panjang yang rumit

Sumber

Referensi

  • Aaboe, Asger. Episodes from the Early History of Astronomy. New York: Springer, 2001. ISBN 0-387-95136-9
  • Jones, Alexander. "The Adaptation of Babylonian Methods in Greek Numerical Astronomy." Isis, 82(1991): 441-453; reprinted in Michael Shank, ed. The Scientific Enterprise in Antiquity and the Middle Ages. Chicago: Univ. of Chicago Pr., 2000. ISBN 0-226-74951-7
  • Kugler, F. X. Die Babylonische Mondrechnung ("The Babylonian lunar computation.") Freiburg im Breisgau, 1900.
  • Neugebauer, Otto. Astronomical Cuneiform Texts. 3 volumes. London:1956; 2nd edition, New York: Springer, 1983. (Commonly abbreviated as ACT).
  • Toomer, G. J. "Hipparchus and Babylonian Astronomy." In A Scientific Humanist: Studies in Memory of Abraham Sachs, ed. Erle Leichty, Maria deJ. Ellis, and Pamela Gerardi, pp. 353–362. Philadelphia: Occasional Publications of the Samuel Noah Kramer Fund 9, 1988.
  • Watson, Rita; Horowitz, Wayne (2011). Writing Science Before the Greeks: A Naturalistic Analysis of the Babylonian Astronomical Treatise MUL.APIN. Leiden: Brill Academic Pub. ISBN 90-04-20230-7.