Hizbullah
Hizbullah (bahasa Arab: حزب الله Hezbollah, bahasa Indonesia: "Partai Allah / Partai Tuhan") adalah organisasi Politik dan Paramiliter dari kelompok Syiah didirikan pada tahun 1982 yang berbasis di Libanon.[1] Sejak didirikan, organisasi ini telah berkembang menjadi organisasi yang bercampur ke dalam strukur sosial Lebanon melalui pelayanan sosial dan partisipasi aktif dalam politik sambil tetap melancarkan serangan teror internasional dan operasi-operasi militer regional. Kelompok ini secara rutin berselisih dengan Israel dan menentang pengaruh barat di Lebanon, dan yang paling baru adalah terlibat dalam perang saudara di Suriah sebagai pendukung pemerintah Assad.[2][1] Kelompok ini dianggap sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat, Israel, Kanada, dan Australia.[3][4][5][6]
Hizbullah | |
---|---|
Ketua umum | Hassan Nasrallah |
Dibentuk | 1982–1985 (resmi) |
Ideologi | Shia Islamisme Anti-Zionisme |
Agama | Shia |
Warna | Kuning, Hijau |
Parlemen Lebanon | 12 / 128
|
Kabinet Lebanon | 2 / 30
|
Situs web | |
Lihat Daftar situs resmi. | |
Organisasi
Pada awalnya para pemimpin Hizbullah mengatakan bahwa gerakan ini bukanlah sebagai sebuah organisasi, oleh karena itu tidak mempunyai kartu anggota, hiraki kepemimpinan [7] dan struktur organisasi [8] yang jelas
Organ propaganda
Hisbullah mempunyai majalah mingguan Kabdat Alla serta penyiaran satelit, radio Al Nour dan televisi Al-Manar yang pernah melakukan penyiarkan 29 bagian episode mengenai konspirasi Yahudi di seluruh dunia dengan judul Al-Shatat yang diklaim oleh sementara pihak sebagai alat agitasi dan propaganda yang bersifat menyebarkan Antisemitisme [9][10] [11] dan 3 bulan kemudian setelah penyiaran Al-Shafat sebuah lembaga Jerman bernama Friedrich Ebert Stiftung (FES) pusat pemikir yang dekat dengan Partai Sosial Demokrat Jerman (German Social Democratic Party - SPD) bersama-sama dengan Hizbullah "research department" membuat konferensi bersama di Beirut dengan tema "The Islamic World and Europe: From Dialogue to Agreement" [12][13]
Lihat pula
Referensi
- ^ a b Jamail, Dahr (2006-07-20). "Hezbollah's transformation". Asia Times. Diakses tanggal 2009-02-07.
- ^ "Hezbollah (a.k.a. Hizbollah, Hizbu'llah)". Council on Foreign Relations. 2008-09-13. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-09-13. Diakses tanggal 2009-02-07.
- ^ British Home office official listing Diarsipkan 2009-03-18 di Wayback Machine. of Proscribed terrorist groups
- ^ "UK ban on Hezbollah military arm". BBC News. 2008-02-07. Diakses tanggal 2009-02-07.
- ^ "Australian National Security Listing". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-05-19. Diakses tanggal 2009-02-08.
- ^ arabmediawatch.com
- ^ al-Nahar al-Arabi walduwali, 10-16 June 1985; and La Revue du Liban, 27 July-3 August 1985. quoted in Ranstorp, Hizb'allah in Lebanon, (1997), p.41
- ^ Ranstorp, Hizb'allah in Lebanon, (1997), p. 64
- ^ Lihat: Avi Jorisch, "Al-Manar: Hizbollah TV," Middle East Quarterly, Winter 2004. lihat pula Lisbeth Rausing, "Frequenzen des Hasses. Wie die Hisbollah ihre Mordpropaganda nach Europe trdgt," Frankfurter Allgemeine Zeitung (FAZ), Vol. 13, March 2004 (German).
- ^ "In the Israeli-occupied territories," declared the most prominent of the German participants, Christoph Zv bel, "force is used on a daily basis," as a result of which Hizbollah also thinks in terms of "changing the situation through the use of force." See "Die Hisbollah ist eine Kraft unter vielen," interview with Christoph Zv bel in JungleWorld, 25 February 2004 (German). On the relationship between Islamic anti-Semitism and Israeli policy, see Matthias K|ntzel, "The Roots of Delusion," on the website: http://www.matthiaskuentzel.de.
- ^ Leon Poliakov, Vom Antizionismus zum Anti-Semitismus (Freiburg: ca ira- Verlag, 1992), p. 104 (German).
- ^ Along with the FES and the Hizbollah Consultative Centre for Studies and Documentation, the Deutsche Orient-Institut Beirut and the University of Birminham's Centre for the Study of Islam were also involved in organizing the conference, held on 17-19 February 2004. See the FES's press release of 23 February 2004.
- ^ Among the participants in the conference were Social Democratic MP Christoph Zv pel (between 1999 and 2002 a minister of state in the Foreign Office and currently spokesperson for the SPD's Middle East Dialogue Parliamentary Group), Michael L|ders and Helga Baumgarten (Middle East experts), Volker Perthes (from the Stiftung Wissenschaft und Politik think tank), AndrdGdrber (Friedrich-Ebert-Stiftung), Manfred Kropp (Deutsches Orient- Institut Beirut), and Friedemann B|ttner (FU Berlin).