Penyerahan Pangeran Diponegoro kepada Jenderal De Kock
Penyerahan Pangeran Diponegoro kepada Jenderal De Kock (bahasa Belanda: De onderwerping van Diepo Negoro aan luitenant-generaal baron De Kock) adalah sebuah lukisan minyak di atas kanvas yang digambar oleh Nicolaas Pieneman antara 1830 dan 1835. Lukisan itu menggambarkan, dari perspektif kolonial Belanda sebagai pihak yang menang, ditangkapnya Pangeran Diponegoro pada 1830, yang menandai berakhirnya Perang Jawa (1825–1830).
Penyerahan Pangeran Diponegoro kepada Jenderal De Kock | |
---|---|
Belanda: De onderwerping van Diepo Negoro aan luitenant-generaal baron De Kock | |
Seniman | Nicolaas Pieneman |
Tahun | sekitar 1830–35 |
Tipe | Minyak di atas kanvas |
Ukuran | 77 cm × 100 cm (30 in × 39 in) |
Lokasi | Rijksmuseum, Amsterdam, Belanda |
Kode | SK-A-2238 |
Penggambaran
Lukisan itu menggambarkan penangkapan Pangeran Diponegoro, seorang bangsawan Jawa dan pemimpin utama dalam Perang Jawa, oleh Letnan Jenderal Hendrik Merkus de Kock pada 28 Maret 1830. Penangkapan itu digambarkan dari perspektif kolonial Belanda, dengan Diponegoro meninggalkan para pengikutnya dan menyerahkan diri secara damai kepada De Kock yang percaya diri saat bendera Belanda berkibar tinggi di atas rumah letnan jenderal.[1] Diponegoro berdiri selangkah di bawah De Kock, yang sedang menunjuk ke arah kereta yang akan membawa pemimpin gerilya itu ke pengasingan.[2][3]
Prajurit Diponegoro meninggalkan senjatanya di tanah, mengikuti pemimpinnya yang tunduk;[1] ada yang menjatuhkan diri ke tanah di hadapannya.[4] Semua tampak tunduk pada kekuasaan Belanda, dalam apa yang oleh sejarawan seni Werner Krauss gambarkan sebagai pengakuan bahwa "tindakan tegas de Kock adalah untuk yang terbaik bagi orang Jawa, dan Jenderal de Kock yang malang tidak punya pilihan selain mengusir Pangeran Diponegoro, sama seperti seorang ayah yang penuh kasih harus mengirim putranya yang tersesat untuk memberinya pelajaran yang berharga".[2][3]
Lukisan cat minyak di atas kanvas ini berukuran 77 x 100 sentimeter (30 x 39 in).[1]
Kutipan karya
- "Diponegoro". MSN Encarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-10-31. Diakses tanggal 31 October 2009.
- Krauss, Werner (2005). "Raden Saleh's Interpretation of the Arrest of Diponegoro: An Example of Indonesian "proto-nationalist" Modernism". Archipel. 69: 259–94.
- Levie, S.H. (1978). Het Vaderlandsch Gevoel. Amsterdam: Rijksmuseum. OCLC 4384099.
- Protschky, Susie (2011). Images of the Tropics: Environment and Visual Culture in Colonial Indonesia. Verhandelingen van het Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde. 270. Leiden: KITLV Press. ISBN 978-1-299-78406-2.
- Rajaram, Prem Kumar (2014). Ruling the Margins: Colonial Power and Administrative Rule in the Past and Present. Hoboken: Taylor and Francis. ISBN 978-1-317-62107-2.
- "The Arrest of Diepo Negoro by Lieutenant-General Baron De Kock". Rijksmuseum. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-04. Diakses tanggal 10 October 2014.
- ^ a b c Rijksmuseum.
- ^ a b Krauss 2005, hlm. 282.
- ^ a b Rajaram 2014, hlm. 155.
- ^ Levie 1978, hlm. 190.