Said Aqil Siroj

politisi Indonesia
Revisi sejak 4 Maret 2021 00.15 oleh RaFaDa20631 (bicara | kontrib) (Refbio, one source, ganti infobox)

Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, M.A. atau sering dikenal Said Aqil Siroj (lahir 3 Juli 1953) adalah Ketua Umum (Tanfidziyah) Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama periode 2010-2020.[butuh rujukan]

Prof. Dr. K.H.

Said Aqil Siradj

M.A.
Informasi pribadi
Lahir3 Juli 1953 (umur 71)
Cirebon, Indonesia
AgamaIslam
KebangsaanIndonesia
PasanganNur Hayati Abdul Qodir
Anak
  • Muhammad Said Aqil
  • Nisrin Said Aqil
  • Rihab Said Aqil
  • Aqil Said Aqil
Almamater
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
Mulai menjabat
27 Maret 2010
Sebelum
Pendahulu
Hasyim Muzadi
Pengganti
Petahana
Sebelum
Komisaris Utama Kereta Api Indonesia
Mulai menjabat
3 Maret 2021
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum

Pemilihan sebagai Ketua Umum PBNU

Said Aqil Siroj terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama (PBNU) periode 2010-2015 dalam Muktamar ke-32 Nahdlatul 'Ulama (NU) di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan.[butuh rujukan] Said unggul dengan perolehan 294 suara dari rivalnya Slamet Effendi Yusuf yang mendapat 201 suara.[butuh rujukan] Sebelumnya, KH Sahal Mahfudz, terpilih menjadi Rais Aam PBNU.[butuh rujukan] Said Aqil Siradj Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama (PBNU) 2010-2015.[butuh rujukan] Said Aqil Siraj dan Slamet maju ke putaran kedua setelah memperoleh masing-masing 178 suara dan 158 suara.[butuh rujukan] Keduanya dianggap memenuhi syarat untuk maju dalam putaran kedua pemilihan calon ketua umum PBNU.[butuh rujukan] Dalam tata tertib muktamar seorang calon harus mengumpulkan 99 suara untuk ditetapkan sebagai calon ketua umum. Sementara itu, Sholahuddin Wahid (Gus Solah) hanya mendapatkan 83 suara, Ahmad Bagja (34), Ulil Absar Abdala (22), Ali Maschan Moesa (8), Abdul Aziz (7), Masdar Farid Mas’udi (6). Mereka gagal memperoleh angka 99 suara dari muktamirin sehingga tidak bisa mengikuti putaran kedua.[butuh rujukan]

Pada Muktamar NU Ke 33 di Jombang, Said Aqil Siroj kembali terpilih sebagai Ketua Umum PBNU untuk periode kedua (2015-2020).[butuh rujukan] Said Aqil Siroj meraih kemenangan dengan mengumpulkan 287 suara dari 412 suara muktamirin.[butuh rujukan] Kandidat lainnya As'ad Said Ali meraih 107 suara, dan Salahudin Wahid 10 suara.[butuh rujukan] Said Aqil Siroj kembali berjanji untuk konsisten tak akan menggunakan NU untuk kepentingan politik.[butuh rujukan] Said mengatakan, agenda yang menjadi prioritasnya adalah pendidikan, kesehatan dan ekonomi.[butuh rujukan]

Di kalangan Nahdlatul Ulama, Said Aqil Siroj bukanlah orang baru.[butuh rujukan] Ayahnya, Aqil Siroj Kempek adalah seorang kiai di Cirebon dan termasuk dalam jejaring ulama di Karesidenan Cirebon, seperti Benda Kerep, Buntet, Gedongan dan Babakan.[butuh rujukan]

Referensi

Jabatan organisasi Islam
Didahului oleh:
KH. Hasyim Muzadi
Ketua Umum Tanfidziyah PBNU
2010
Petahana