Kota Mataram
Kota Mataram merupakan ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Adat Sasak dan Adat Bali cukup mewarnai masyarakat di kota ini. Jumlah penduduk kota Mataram tahun 2019 berjumlah 495.681 jiwa.[2]
Kota Mataram | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Motto: Kota Mataram Maju, Religius dan Berbudaya | |
Koordinat: 8°35′S 116°07′E / 8.58°S 116.12°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Nusa Tenggara Barat |
Tanggal berdiri | 31 Agustus 1993 |
Jumlah satuan pemerintahan | |
Pemerintahan | |
• Bupati | Mohan Roliskana |
• Wakil Bupati | Mujiburrahman |
Luas | |
• Total | 61,30 km2 (23,67 sq mi) |
Populasi (2019[2]) | |
• Total | 495.681 |
• Kepadatan | 8.086,15/km2 (2,094,300/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 78,29% Hindu 15,77% Kristen 4,17% - Protestan 2,84% - Katolik 1,33% Buddha 1,77%[3] |
• Bahasa | Indonesia |
• IPM | 79,10 Tinggi (2019)[4] |
Zona waktu | UTC+08:00 (WITA) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0370 |
Kode Kemendagri | 52.71 |
APBD | Rp.1.412.049.871.000,-[5] |
PAD | Rp. 350.255.500.000,- |
DAU | Rp. 598.318.257.000,- |
Situs web | http://www.mataramkota.go.id/ |
Etimologi
Nama Mataram, di Lombok disebutkan dengan beragam, ada Mataram, Metaram, Mentaram, atau Mataharam. Beberapa literatur menyebutkan, Mataram berasal dari bahasa Sansekerta dari kata mata yang berarti ibu dan kata aram yang berarti hiburan. Mataram juga berarti persembahan untuk ibu pertiwi. Kata Mataram juga berasal dari kata matta yang berarti gembira atau gairah dan aram berarti hiburan. Sehingga matta-aram atau mataram berarti pembangunan kerajaan atau kota ini adalah sebagai lambang pernyataan kegembiran sebagai hiburan sekaligus lambang kegairahan hidup untuk membangun tanah harapan yang menjanjikan masa depan lebih cerah.[6]
Sejarah
Dalam Babad Lombok, terdapat ekspedisi untuk menaklukkan wilayah Nusa Tenggara. Ekspedisi ini dipimpin Sunan Prapen yang berangkat bersama para mubalig dan armadanya didukung puluhan kapal dengan 10 ribu pasukan berasal dari daerah di Pulau Jawa seperti Mataram, Majalengka, Madura, Sumenep, Surabaya, Semarang, Gresik, Besuki Gembong, Candi, Betawi dan lainnya. Mereka dipimpin pemukanya seperti Arya Majalengka, Ratu Madura dan Sumenep, Adipati Surabaya, Adipati Semarang, Patih Ki Jaya Lengkara, dan Raden Kusuma Betawi.
Dari Mantaram sendiri dipimpin seseorang yang disebut Patih Mentaram. Di Lombok, setelah mengislamkan raja Lombok Prabu Rangkesari, dengan berbasis di kotaraja Lombok di teluk Lombok, ekspedisi dipecah-pecah menjadi rombongan yang dikirim ke seluruh penjuru pulau Lombok. Salah satu peran penting patih Mataram mendapat tugas menaklukkan semua orang di utara gunung dari Samulya (saat ini Sambelia).[6]
literatur lain menyebutkan, di masa itu, pulau Lombok diperintah para raja-raja, Raja Mataram pada 1842 menaklukkan Kerajaan Pagesangan. Setahun kemudian yakni 1843 menaklukkan Kerajaan Kahuripan. Kemudian ibukota Kerajaan dipidahkan ke Cakranegara dengan ukiran Kawi pada nama Istana Raja.
Raja Mataram (Lombok) selain terkenal kaya raya juga adalah raja yang ahli tata ruang kota, melaksanakan sensus penduduk kerajaan dengan meminta semua penduduknya mengumpulkan jarum. Penduduk laki - laki dan perempuan menggunakan jarum untuk menandakan suatu ikatan.
Setelah raja Mataram jatuh oleh pemerintah Hindia Belanda meskipun harus dibayar mahal, yaitu dengan tewasnya Jend. P.P.H. van Ham (monumennya ada di Karang Jangkong), Cakranegara mulai menerapkan sistem pemerintahan dwitunggal berada di bawah Afdeling Bali Lombok yang berpusat di Singaraja, Bali.
Pulau Lombok dalam pemerintahan dwitunggal terbagi menjadi 3 (tiga) onder afdeling, dari pihak kolonial sebagai wakil disebut kontrolir dan dari wilayah disebut Kepala Pemerintahan Setempat (KPS) sampai ke tingkat Kedistrikan. Adapun ketiga wilayah administratif masih disebut West Lombok (Lombok Barat), Middle Lombok (Lombok Tengah) dan East Lombok (Lombok Timur) dipimpin oleh seorang kontrolir dan Kepala Pemerintahan Setempat (KPS).
Untuk wilayah West Lombok (Lombok Barat) membawahi 7 (tujuh) wilayah administratif yang meliputi Kedistrikan Ampenan Barat di Dasan Agung, Kedistrikan Ampenan Tmur di Narmada, Kedistrikan Bayan di Bayan Belek, Asisten Distrik Gondang di Gondang, Kedistrikan Tanjung di Tanjung, Kedistrikan Gerung di Gerung, dan Kepenggawaan Cakranegara di Mayura.
Geografi
Kota Mataram memiliki topografi wilayah berada pada ketinggian kurang dari 50 meter di atas permukaan laut (dpl) dengan rentang ketinggian sejauh 9 km, terletak pada 08° 33’ - 08° 38’ Lintang Selatan dan 116° 04’ - 116° 10’ Bujur Timur. Struktur geologi Kota Mataram sebagian besar adalah jenis tanah liat dan tanah endapan tuff yang merupakan endapan alluvial yang berasal dari kegiatan Gunung Rinjani, secara visual terlihat seperti lempengan batu pecah, sedangkan di bawahnya terdapat lapisan pasir.
Batas Wilayah
Batas-batas wilayah Kota Mataram adalah sebagai berikut:
Utara | Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat |
Timur | Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat |
Selatan | Kecamatan Labu Api, Kabupaten Lombok Barat |
Barat | Selat Lombok |
Iklim
Seperti kota-kota lain di Indonesia, kota Mataram beriklim tropis dengan tipe iklim muson tropis (Am) yang memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Suhu udara di Kota Mataram berkisar antara 20.4 °C sampai dengan 32.10 °C. Kelembapan maksimum 89% terjadi pada bulan Januari–Maret dan Desember, sedangkan kelembapan minimum 67% terjadi pada bulan September–Oktober. Rata-rata penyinaran matahari maksimum pada bulan Oktober. Sementara jumlah hari hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari sebanyak 22 hari, dengan curah hujan rata-rata mencapai 1200–1700 mm per tahun, dan jumlah hari relatif ±110 hari per tahun.[7]
Data iklim Mataram, Nusa Tenggara Barat, Indonesia | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rekor tertinggi °C (°F) | 34 (93) |
34.6 (94.3) |
35.2 (95.4) |
35 (95) |
34.8 (94.6) |
34.6 (94.3) |
33.6 (92.5) |
33.2 (91.8) |
34 (93) |
36.4 (97.5) |
36 (97) |
35.2 (95.4) |
36.4 (97.5) |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 30.6 (87.1) |
30.6 (87.1) |
30.5 (86.9) |
30.6 (87.1) |
30.9 (87.6) |
30.3 (86.5) |
29.5 (85.1) |
29.6 (85.3) |
30.2 (86.4) |
31.1 (88) |
31.6 (88.9) |
30.6 (87.1) |
30.51 (86.93) |
Rata-rata harian °C (°F) | 26.9 (80.4) |
26.8 (80.2) |
26.6 (79.9) |
26.5 (79.7) |
26.6 (79.9) |
25.5 (77.9) |
24.8 (76.6) |
24.9 (76.8) |
25.8 (78.4) |
26.7 (80.1) |
27.1 (80.8) |
26.9 (80.4) |
26.26 (79.26) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 23.2 (73.8) |
23 (73) |
22.7 (72.9) |
22.4 (72.3) |
22.3 (72.1) |
20.7 (69.3) |
20.1 (68.2) |
20.2 (68.4) |
21.4 (70.5) |
22.3 (72.1) |
22.6 (72.7) |
23.3 (73.9) |
22.02 (71.6) |
Rekor terendah °C (°F) | 19.8 (67.6) |
19 (66) |
17.4 (63.3) |
16.9 (62.4) |
15.9 (60.6) |
15.4 (59.7) |
14.9 (58.8) |
14.9 (58.8) |
17.4 (63.3) |
18.4 (65.1) |
20.1 (68.2) |
20.4 (68.7) |
14.9 (58.8) |
Presipitasi mm (inci) | 234 (9.21) |
232 (9.13) |
184 (7.24) |
160 (6.3) |
102 (4.02) |
52 (2.05) |
34 (1.34) |
11 (0.43) |
50 (1.97) |
128 (5.04) |
237 (9.33) |
230 (9.06) |
1.654 (65,12) |
Rata-rata hari hujan | 14 | 12 | 12 | 10 | 6 | 3 | 2 | 1 | 2 | 6 | 13 | 14 | 95 |
% kelembapan | 83 | 83 | 83 | 83 | 82 | 79 | 78 | 77 | 77 | 79 | 81 | 83 | 80.7 |
Rata-rata sinar matahari harian | 7.9 | 8.4 | 8.5 | 8.7 | 9.3 | 9.4 | 9.4 | 9.6 | 10.4 | 10.1 | 9.7 | 8.6 | 9.17 |
Kemungkinan sinar matahari (persen) | 60 | 62 | 68 | 74 | 80 | 82 | 82 | 84 | 82 | 79 | 71 | 62 | 73.8 |
Sumber #1: Weather2travel[8] | |||||||||||||
Sumber #2: BMKG[9] Stasiun Klimatologi Lombok Barat[10][11][12][13] |
Pemerintahan
Secara administratif Kota Mataram memiliki luas daratan 61,30 km dan 56,80 km perairan laut, terbagi atas 6 kecamatan, yaitu Kecamatan Ampenan, Cakranegara, Mataram, Sandubaya, Selaparang dan Sekarbela dengan 50 kelurahan dan 297 lingkungan.
Daftar Wali Kota
Berikut adalah daftar nama Wali Kota Mataram dari masa ke masa.
No. | Wali Kota[14] | Awal menjabat | Akhir menjabat | Wakil Wali Kota | Ket. | Ref | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Drs. H. Lalu Mudjitahid |
1978 | 1989 | |||||
2 | Drs. H. Lalu Mas'ud |
1989 | 1999 | |||||
3 | H. Moh. Ruslan S.H. |
1999 | 2004 | |||||
Drs. H. L. Rifa'i (Penjabat) |
Agustus 2004 | Agustus 2005 | ||||||
(3) | H. Moh. Ruslan S.H. |
2005 | 2010 | H. Ahyar Abduh |
||||
4 | H. Ahyar Abduh |
10 Agustus 2010 | 10 Agustus 2015 | H. Mohan Roliskana S.Sos., M.H. |
||||
— | Dra. Hj. Putu Selly Andayani (Penjabat) |
10 Agustus 2015 | 17 Februari 2016 | — | [15] | |||
(4) | H. Ahyar Abduh |
17 Februari 2016 | 17 Februari 2021 | H. Mohan Roliskana S.Sos., M.H. |
[16] | |||
5 | H. Mohan Roliskana S.Sos., M.H. |
17 Februari 2021 | Petahana | Mujiburrahman | [16] |
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Mataram dalam empat periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi pada Periode | ||||
---|---|---|---|---|---|
2009–2014[17] | 2014–2019[18] | 2019–2024[19] | 2024–2029 | ||
PKB | 0 | 1 | 1 | 1 | |
Gerindra | 3 | 6 | 6 | 5 | |
PDI-P | 4 | 5 | 5 | 5 | |
Golkar | 4 | 9 | 9 | 7 | |
NasDem | (baru) 2 | 1 | 4 | ||
PKS | 3 | 3 | 5 | 6 | |
Hanura | 3 | 2 | 1 | 1 | |
PAN | 3 | 1 | 3 | 2 | |
Demokrat | 7 | 4 | 4 | 4 | |
PPP | 3 | 5 | 3 | 5 | |
PBR | 2 | ||||
PKPB | 2 | ||||
PPI | 1 | ||||
Berkarya | (baru) 1 | ||||
PKPI | 0 | 2 | 1 | ||
Jumlah Kursi | 35 | 40 | 40 | 40 | |
Jumlah Partai | 11 | 11 | 12 | 10 |
Kecamatan
Kota Mataram terdiri dari 6 Kecamatan dan 50 Kelurahan. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 419.506 jiwa dengan luas wilayah 61,30 km² dan sebaran penduduk 6.843 jiwa/km².[20][21]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Mataram, adalah sebagai berikut:
Kemendagri | Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Daftar Kelurahan |
---|---|---|---|
52.71.01 | Ampenan | 10 | |
52.71.03 | Cakranegara | 10 | |
52.71.02 | Mataram | 9 | |
52.71.06 | Sandubaya | 7 | |
52.71.04 | Sekarbela | 5 | |
52.71.05 | Selaparang | 9 | |
TOTAL | 50 |
Demografi
Suku bangsa
Suku Sasak merupakan suku bangsa mayoritas penghuni Kota Mataram, selain Suku Bali, Tionghoa, Melayu dan Arab. Keharmonisan kehidupan antar suku di Mataram sempat terganggu oleh peristiwa pecahnya Kerusuhan Lombok 17 Januari 2000 yang menyeret isu agama dan ras sebagai penyebab kerusuhan.
Agama
Islam adalah agama mayoritas penduduk Mataram, sekitar 82.48‰ (Sensus 2010). Agama lain yang dianut adalah Hindu 13.99‰,Kristen 1.67%, Katolik 0.75%, Buddha 0.95% dan Konghucu 0.01%. Walaupun Islam merupakan agama mayoritas di Mataram, namun kerukunan umat beragama dengan saling menghormati, menghargai dan saling menolong untuk sesamanya cukup besar adalah niat masyarakat Mataram dalam menjalankan amal ibadahnya, sesuai dengan visi kota Mataram untuk mewujudkan Kota Mataram maju, religius, dan berbudaya.
Bahasa
Masyarakat Kota Mataram sebagian menggunakan Bahasa Sasak dalam keseharian, selain Bahasa Indonesia, Bahasa Bali, Bahasa Samawa, serta bahasa Bima. Bahasa Sasak itu sendiri terbagi atas beberapa dialek, bergantung daerah masing-masing pengguna di Pulau Lombok, serta dapat digunakan sebagai acuan perbedaan strata sosial di masyarakatnya.
Transportasi
Udara
Keberadaan Bandar Udara Selaparang merupakan pintu masuk melalui udara ke Kota Mataram khususnya serta Pulau Lombok dan Nusa Tenggara Barat umumnya. Dan seiring dengan perkembangan Mataram dan NTB pada umumnya, saat ini Bandar Udara Selaparang sudah ditutup dan digantikan dengan Bandar Udara Internasional Lombok, Bandara tersebut berlokasi di wilayah Lombok Tengah.
Darat
Terminal Induk di Kota ini bernama Terminal Mandalika yang terletak di sebelah Timur di kelurahan Bertais Kota Mataram, disamping itu juga ada Terminal Kebon Roek yang berada di sebelah barat di wilayah Ampenan. Terminal Kebon Roek merupakan sarana transportasi darat melayani angkutan kota di Kota Mataram. Untuk sarana transportasi darat lainnya di kota ini dikenal dengan nama Cidomo, kendaraan seperti Bemo serta Ojek.
Laut
Sebelum pelabuhan Lembar di Kabupaten Lombok Barat dikembangkan, Ampenan merupakan pelabuhan laut yang ramai, Pelabuhan Ampenan ini berada di sebelah barat Kota Mataram, Namun karena faktor keganasan arus laut Selat Lombok, dipilihlah lokasi yang lebih ideal untuk pelabuhan Laut yaitu sekarang ini di Lembar
Pariwisata
Kota Mataram yang terletak di Pualu Lombok yang eksotis, merupakan sentra dari perjalanan wisata di Pulau Lombok. Kota Mataram saat ini dikembangkan menjadi salah satu kota pariwisata.
Akomodasi dan penginapan
Di Kota Mataram terdapat beberapa hotel, mulai dari hotel kelas Melati sampai Hotel Berbintang. Beberapa di antaranya adalah Hotel Lombok Raya, Hotel Grand Legi, Hotel Lombok Garden, Hotel Lombok Plaza, Hotel Santika Mataram, Hotel Nitour, Hotel Chandra, Hotel Mataram Square, Hotel Handayani dan Hotel Lombok Vaganza.
Tempat wisata
Wisata Alam
Pulau Lombok dengan pusat di Kota Mataram, merupakan tempat yang sangat terkenal dengan eksotisme alamnya. Dari kota ini anda bisa menuju tempat wisata alam yang sangat terkenal di antaranya Pantai Senggigi, Gili Trawangan, Pantai Kuta, Pesona Gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia yaitu Rinjani.
Wisata Budaya
Untuk wisata budaya, perpaduan antara budaya Lombok dan Bali dan sentuhan dari etnis lainnya, melahirkan suatu kolaborasi budaya yang sangat menarik, dan ada beberapa tempat menarik yang layak untuk dikunjungi terkait dengan hal tersebut antara lain, Kuburan Tionghoa Bintaro, Taman Mayura, Pura Meru, Pura Segara, Museum Negeri Nusa Tenggara Barat, Loang Baloq, Kota Tua Ampenan, Taman Budaya Provinsi Nusa Tenggara Barat
Belanja
Kota ini juga memiliki berbagai pusat perbelanjaan, misalnya Mataram Mall,Lombok Epicentrum Mall, Pusat Kerajinan Mutiara Pagesangan dan Ampenan Cerah Ceria. Disamping itu untuk anda yang suka belanja oleh-oleh Senggigi Square, Sukarara, Pusat Mutiara Di desa Sekarbela, bisa menjadi pilihan anda.
Kuliner
Kota ini menyajikan sajian khas Lombok di antaranya adalah ayam taliwang, beberuk terong, sate bulayak, plecing kangkung, nasi balap puyung, ares, sate rembiga, sate tanjung, poteng jaje tujak, iwel, dan bebalung.
Pendidikan
Fasilitas pendidikan di Kota Mataram tersedia dengan cukup memadai, di Kota ini terdapat beberapa perguruan tinggi baik Negeri maupun Swasta.
Pendidikan tinggi
Perguruan Tinggi Negeri yang cukup terkenal di kota ini adalah Universitas Mataram dan UIN Mataram. Perguruan Tinggi Swasta di antaranya adalah:
- Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram
- IKIP Mataram
- Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mataram
- STIE Mataram
- Universitas Islam Al-Azhar Mataram (Unizar)
- Universitas Nahdlatul Wathan Mataram
- Universitas Muhammadiyah Mataram
- Universitas NTB
- Universitas 45 Mataram
- Universitas Saraswati
- STMIK Bumigora Mataram
Sekolah Menengah Atas
- SMAN 1 Mataram
- SMAN 2 Mataram
- SMAN 3 Mataram (sekolah Pacsh Jerman)
- SMAN 4 Mataram
- SMAN 5 Mataram
- SMAN 6 Mataram
- SMAN 7 Mataram
- SMAN 8 Mataram
- SMAN 9 Mataram
- SMAN 10 Mataram
Media massa
Online
Televisi
Radio
- RADIO INSANIA 87,6 FM MATARAM
- RADIO RONAL FM 88.88
Referensi
- ^ a b c d "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-19. Diakses tanggal 05-12-2018.
- ^ a b "Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten Kota 1993-2020". BPS NTB. Diakses tanggal 2 September 2020.
- ^ "Banyaknya Umat Beragama Menurut Kabupaten-Kota di Provinsi NTB". www.ntb.bps.go.id. Diakses tanggal 2 September 2020.
- ^ "Indeks Pembangunan Manusia Menurut Kabupaten Kota 2010-2019". www.ntb.bps.go.id. Diakses tanggal 6 Juli 2018.
- ^ "APBD 2018 ringkasan update 04 Mei 2018". 2018-05-04. Diakses tanggal 2018-07-06.
- ^ a b Anggraeni, Dewi (2013-12-10). "Inilah Asal Muasal Lahirnya Kota Mataram". LOMBOKita. Diakses tanggal 2019-11-19.
- ^ http://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_9d5b0eafb5_BAB%20IV04%20PROFIL%20WILAYAH%20MATARAM.pdf
- ^ "Mataram climate guide". Weather2travel. Diakses tanggal 25 Agustus 2020.
- ^ "Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia" (PDF). BMKG. hlm. 79 & 143. Diakses tanggal 25 September 2024.
- ^ "Mataram, Stasiun Meteorologi Selaparang – Periode 1971-2014". BMKG NTB. Diakses tanggal 25 Desember 2020.
- ^ "Mataram, Stasiun Meteorologi Selaparang – Periode 1971-2014". BMKG NTB. Diakses tanggal 25 Desember 2020.
- ^ "Stasiun Klimatologi Lombok Barat, Selaparang – Periode 1971-2014". BMKG NTB. Diakses tanggal 25 Desember 2020.
- ^ "Stasiun Klimatologi Lombok Barat, Selaparang – Periode 1971-2014". BMKG NTB. Diakses tanggal 25 Desember 2020.
- ^ "Mantan Wali Kota Mataram". Pemerintah Kota Mataram. Pemerintah Kota Mataram. Diakses tanggal 30 Desember 2017.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Subaidi, Ahmad (10 Agustus 2015). "Pelantikan Penjabat Walikota - Bupati". ANTARA News. Diakses tanggal 30 Desember 2017.
- ^ a b Joko (17 Februari 2016). Guswan, ed. "Setelah Dilantik, H Ahyar : Semua Akan Mendapat Pelayanan Sama". Mataram News. Diakses tanggal 30 Desember 2017.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "35 ANGGOTA DPRD KOTA MATARAM DILANTIK"[pranala nonaktif permanen], Antara
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Mataram 2014-2019
- ^ "Perolehan Kursi DPRD Kota Mataram 2019-2024". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-03. Diakses tanggal 2020-05-22.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
Lihat pula
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi Kota Mataram Diarsipkan 2011-07-21 di Wayback Machine.