Pandemi Covid-19 di Mayotte

Revisi sejak 24 Maret 2021 22.41 oleh JumadilM (bicara | kontrib) (menambahkan teks dan referensi)

Pandemi COVID-19 di Mayotte dipastikan telah terjadi pada 10 Maret 2020. Ini diumumkan oleh Departemen Prancis di Mayotte. Orang pertama yang meninggal karena COVID-19 terjadi pada 31 Maret 2020.[1] Penyebaran koronavirus berada di luar kendali pada akhir April 2020, sehingga aktif beredar di kepulauan Mayotte.[2]

Latar belakang

Organisasi Kesehatan Dunia memberikan konfirmasi bahwa koronavirus baru menjadi penyebab penyakit pernapasan pada sekelompok orang di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. Konfirmasi ini dilakukan pada 12 Januari 2020. Ini menanggapi laporan yang diterima pada 31 Desember 2019.[3][4] DIbandingkan dengan wabah SARS 2002-2004, tingkat fatalitas kasus COVID-19 jauh lebih rendah.[5][6] Namun, penularan COVID-19 jauh lebih besar dan disertai dengan umlah kematian yang sebanding.[7][8]

Lini masa

Maret 2020

Pada tanggal 10 Maret 2020, seorang pria dari departemen Oise, Prancis, tiba di Mayotte. Namun, ia dirawat di rumah sakit karena menderita flu yang mencurigakan. Ia melakukan rawat inap selama tiga hari. Pria itu dinyatakan positif COVID-19, setelah dilakukan pengujian pada 13 Maret 2020.[9] Kasus ketiga ditemukan pada tanggal 17 Maret pada seorang pendatang dari luar negeri. Mayotte akhirnya melakukan karantina wilayah seperti di wilayah Prancis lainnya. Populasi sebanyak 263.000 jiwa dikarantina pada satu rumah sakit pusat.[10] , sMasyarakatnya hidup dalam kondisi yang genting karena 84% penduduk mengalami kemiskinan. Di saat yang sama, masyaralat pulau ini juga dilanda demam berdarah.[11]

Pemerintah Mayotte akhirnya membuat sistem kontrol kesehatan di bandara Dzaoudzi pada 18 Maret 2020. Petugas kesehatannya merupakan para sukarelawan yang bekerja sebagai perawat sekolah.[12] Selan itu, jumlah tempat tidur di ruang instalasi rawat intensif hanya sebanyak 16. Anggota Majelis Nasional Prancis, Mansour Kamardine akhirnya mengirimkan fasilitas tambahan berupa 69 tempat tidur ke rumah sakit di Mayotte pada tanggal 23 Maret 2020.[13] Pemerintah juga membatasi jam malam antara pukul 20:00 hingga 05:00. Pembatasan sosial diterapkan dengan pelarangan pertemuan lebih dari dua orang. Di Seluruh pulau juga diberlakukan pembatasan lalu lintas.[14] Kematian pertama di Mayotte akibat koronavirus dikonfirmasi pada 31 Maret 2020.[15] Selain itu, pada tanggal yang sama diumumkan sebanyak 101 kasus telah dikonfirmasi dengan jumlah pasien yang pulih sebanyak sepuluh pasien. Sedangkan 90 kasus berstatus kasus aktif.[16]

Tindakan pencegahan

Sejak 15 Maret 2020, semua sekolah di Mayotte ditutup.[17] Dalam waktu yang sama, pemerintah Mayotte menghimbau pembatasan sosial dan pemberhentian aktivitas bisnis yang dianggap tidak vital.[18] Pada tanggal 18 Maret 2020, diwajibkan pada tiap orang yang memasuki Mayotte untuk mengisolasi diri selama 14 hari.[19] Akses ke pantai, teluk kecil, dan pulau-pulau tak berpenghuni mulai dilarang pada 20 Maret 2020. Pembatasan sosial diberlakukan dengan pembatasan jam malam. Kegiatan dibatasai mulai pukul 20:00 hingga 05:00 waktu setempat. Selain itu, diumumkan pelarangan berkumpul dengan lebih dari dua orang. Sedangkan di seluruh pulau dilakukan pembatasan lalu lintas.[20] Pembukaan kembali pasar petani di Coconi, Chirongui, dan Kaweni baru dilakukan pada tanggal 22 April 2020.[21] Pasar juga dibuka di Sada pada tanggal 3 Mei 2020.[22]

Referensi

  1. ^ "Coronavirus COVID-19 : 12 nouveaux cas confirmés à Mayotte : 94 au total". Mayotte la 1ère (dalam bahasa Prancis). Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  2. ^ "Coronavirus : Mayotte passe au stade 3 de l'épidémie". Mayotte 1ère (dalam bahasa Prancis). Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  3. ^ Elsevier. "Novel Coronavirus Information Center". Elsevier Connect. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 Januari 2020. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  4. ^ Reynolds, Matt (4 Maret 2020). "What is coronavirus and how close is it to becoming a pandemic?". Wired UK. ISSN 1357-0978. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Maret 2020. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  5. ^ "Crunching the numbers for coronavirus". Imperial News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 March 2020. Diakses tanggal 15 March 2020. 
  6. ^ "High consequence infectious diseases (HCID); Guidance and information about high consequence infectious diseases and their management in England". GOV.UK (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 March 2020. Diakses tanggal 17 March 2020. 
  7. ^ "World Federation Of Societies of Anaesthesiologists – Coronavirus". www.wfsahq.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Maret 2020. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  8. ^ "Crunching the numbers for coronavirus". Imperial News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Maret 2020. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  9. ^ Andjilani, Toufaili (14 March 2020). "Mayotte enregistre un premier cas de Coronavirus". Mayotte 1ère (dalam bahasa Prancis). Diakses tanggal 25 Maret 2020. 
  10. ^ "Populations légales des communes de Mayotte en 2017". INSEE (dalam bahasa Prancis). Diakses tanggal 30 April 2020. 
  11. ^ "Coronavirus : Mayotte se prépare à " faire face à la vague "". Le Monde.fr (dalam bahasa Prancis). 7 April 2020. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  12. ^ "Coronavirus COVID-19 : Point de situation et conduite à tenir". www.mayotte.ars.sante.fr (dalam bahasa Prancis). Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Maret 2020. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  13. ^ "Coronavirus : à la Guadeloupe, en Guyane, à la Martinique et à Mayotte, la crainte d'une possible catastrophe sanitaire". Le Monde (dalam bahasa Prancis). Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  14. ^ "Restrictions de circulation sur l'ensemble du territoire COVID-19 Mayotte". mayotte.gouv.fr (dalam bahasa Prancis). Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  15. ^ "Coronavirus COVID-19 : 12 nouveaux cas confirmés à Mayotte : 94 au total". Mayotte la 1ère (dalam bahasa Prancis). Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  16. ^ "Coronavirus disease (COVID-19) situation report 72" (PDF). World Health Report. 1 April 2020. hlm. 8. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  17. ^ "Coronavirus - COVID19 Le préfet de Mayotte annonce la fermeture des établissements scolaires". mayotte.gouv.gr (dalam bahasa Prancis). Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  18. ^ "Arrêté du 15 mars 2020 portant diverses mesures relatives de lutte contre la propagation du COVID19". mayotte.gouv.fr (dalam bahasa Prancis). Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  19. ^ "Un contrôle sanitaire renforcé à l'aéroport de Dzaoudzi - COVID19". mayotte.gouv.fr (dalam bahasa Prancis). Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  20. ^ "Restrictions de circulation sur l'ensemble du territoire COVID-19 Mayotte". mayotte.gouv.fr (dalam bahasa Prancis). Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  21. ^ "Ouverture de marchés de producteurs à Coconi, Chirongui, Kaweni COVID-19". mayotte.gouv.fr (dalam bahasa Prancis). Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  22. ^ "Ouverture du nouveau marché couvert de Sada ce samedi". Le Journal de Mayotte (dalam bahasa Prancis). Diakses tanggal 25 Maret 2021.