Bahasa Batak Simalungun atau Sahap Simalungun (dalam bahasa Simalungun) adalah bahasa yang digunakan oleh suku Simalungun yang mendiami Kabupaten Simalungun, Serdang Bedagai, Deli Serdang, Dairi, Medan, hingga ke Tapanuli di Indonesia.

Bahasa Simalungun
Sahap Simalungun
Dituturkan diIndonesia
WilayahKabupaten Simalungun, Sumatra Utara
Penutur
1 juta
Lihat sumber templat}}
Untuk kontributor: Sedang dilakukan otomatisasi klasifikasi bahasa secara berkala. Silakan sampaikan saran, pendapat, maupun perbaikan pada halaman pembicaraan templat maupun pembicaraan ProyekWiki
Status resmi
Bahasa resmi di
-
Diatur oleh-
Kode bahasa
ISO 639-1-
ISO 639-2-
ISO 639-3bts
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  +  Info templat

Klasifikasi Bahasa

Penelitian P. Voorhoeve (seorang ahli bahasa Belanda, pernah menjabat sebagai taalambtenaar Simalungun tahun 1937), menyatakan bahwa bahasa Simalungun merupakan bagian dari rumpun Austronesia yang lebih dekat dengan bahasa Sanskerta yang memengaruhi banyak bahasa daerah lain di Indonesia.[1]

Kedekatan ini ditunjukkan dengan huruf penutup suku mati:[2]

  1. "Uy" dalam kata babuy dan apuy.
  2. "G" dalam kata dolog.
  3. "B" dalam kata abab.
  4. "D" dalam kata bagod.
  5. "Ah" dalam kata babah atau sabah.
  6. "Ei" dalam kata simbei.
  7. "Ou" dalam kata lopou atau sopou.

Lebih jauh Voorhoeve juga menyatakan bahwa bahasa Simalungun berada pada posisi menengah antara rumpun Batak Utara dan rumpun Batak Selatan[3]. Penelitian lain yang dilakukan oleh A. Adelaar menunjukkan bahwa bahasa Simalungun merupakan cabang dari rumpun Batak Selatan yang terpisah dari bahasa-bahasa Batak Selatan sebelum terbentuknya bahasa Toba atau Mandailing yang sekarang[4].

Pandangan umum mengkategorikan Bahasa Simalungun sebagai bagian dari Bahasa Batak, tetapi Uli Kozok (filolog) mengatakan bahwa secara sejarah bahasa ini merupakan cabang dari rumpun selatan yang berbeda/terpisah dari bahasa-bahasa Batak Selatan sebelum terbentuknya bahasa Toba atau Mandailing.[5]. Beberapa kata dalam Bahasa Simalungun memang memiliki persamaan dengan bahasa Toba atau Karo yang ada di sekitar wilayah tinggalnya suku Simalungun, tetapi Pdt. Djaulung Wismar Saragih menerangkan bahwa ada banyak kata yang penulisannya sama dalam bahasa Simalungun dan Toba namun memiliki makna yang berlainan.[6]

Dialek dan Ragam Bahasa

Henry Guntur Tarigan membedakan dialek bahasa Simalungun ke dalam 4 macam dialek:[7]

  1. Silimakuta.
  2. Raya.
  3. Topi Pasir (Horisan).
  4. Jahe-jahe (pesisir pantai timur).

Aksara

Aksara yang digunakan suku Simalungun disebut aksara Surat Sisapuluhsiah.[8][9][10] Aksara Simalungun diteliti oleh Profesor Dr. Uli Kozok yang juga menciptakan aksara komputer yang dapat digunakan untuk mencetak aksara Simalungun[11]

Catatan kaki

  1. ^ Juandaha Raya P. Dasuha, Martin Lukito Sinaga, Tole! Den Timorlanden das Evangelium! Sejarah Seratus Tahun Pekabaran Injil di Simalungun, Kolportase GKPS, 2003, hlm. 16.
  2. ^ "Porloe Sahap ni Bangsa Sandiri bani Hakaristenon" dalam Sinalsal No.90/September 1938, hlm. 22-23.
  3. ^ Voorhoeve,Petrus (1955) Critical Survey of Studies on the Languages of Sumatra.'s Gravenhage:Nijhoff. hlm. 9.
  4. ^ Adelaar, K. Alexander, "Reconstruction of proto-Batak phonology" dalam Nusa 10-20
  5. ^ Uli Kozok, Warisan Leluhur: Sastra Lama dan Aksara Batak, Kepustakaan Popular Gramedia, Jakarta, 1999, hlm. 14.
  6. ^ Dj. Wismar Saragih, "Hata Toba pakon Hata Simaloengoen na Dos Tapi Legan Anggo Artini," Sinalsal No.52, edisi Juli 1935, hlm.7-10.
  7. ^ Henry Guntur Tarigan, Bahasa dan Kepribadian Simalungun.
  8. ^ 80 Tahun Djariaman Damanik, Gaya Media Pratama, Jakarta, 2000, hlm. 335-336.
  9. ^ J.R. Hutauruk, Kemandirian Gereja, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1993, hlm.164.
  10. ^ F. Marodjahan Purba, Undang-undang ni Surat Simalungun, Kalangan Sendiri, Pamatang Raya, 1974, hlm.1-58.
  11. ^ Uli Kozok, Warisan Leluhur: Sastra Lama dan Aksara Batak, Kepustakaan Popular Gramedia, Jakarta, 1999, hlm. 14.

Pranala luar