Franky Kayhatu

militer asal Indonesia

Laksamana Muda TNI (Purn.) Franklin William Kayhatu (lahir 23 Februari 1949) adalah seorang perwira tinggi dari TNI Angkatan Laut yang menjadi Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut dari Oktober 2000 hingga Mei 2002 dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Mei 2002 hingga Oktober 2004.

Franklin William Kayhatu
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Masa jabatan
14 Mei 2002 – 1 Oktober 2004
PresidenMegawati Soekarnoputri
Sebelum
Pendahulu
Mardiono
Pengganti
Petahana
Sebelum
Grup parlemenTNI/Polri
Informasi pribadi
Lahir23 Februari 1949 (umur 75)
Surabaya, Negara Jawa Timur
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Laut
Masa dinas1972—2004
Pangkat Laksamana Muda TNI
SatuanKorps Pelaut
KomandoPangkalan Utama TNI Angkatan Laut X
Dinas Penerangan Angkatan Laut
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Kelahiran dan pendidikan

Kayhatu dilahirkan pada tanggal 23 Februari 1949 di Kota Surabaya, ibukota Negara Jawa Timur.[1] Kayhatu memasuki Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia Bagian Laut (AKABRI Laut) pada tahun 1968 dan lulus dengan pangkat letnan dua pelaut pada tahun 1972.[2]

Selama berdinas di TNI Angkatan Laut, Kayhatu memperoleh gelar Sarjana Administrasi Negara dari Universitas Terbuka pada tahun 1993 dan Master of Business Administration dari School of Banking Management Jakarta pada tahun 1996.[3]

Karir militer

Kayhatu memulai karirnya di militer setelah lulus dari AKABRI Laut. Kayhatu pernah menjadi ajudan dari Laksamana Sudomo,[4] Sekretaris Dirjen Pembinaan Pengawasan pada Departemen Ketenagakerjaan,[5] dan Pembantu Asisten II Kementerian Koordinator Politik dan Keamanan.[6] Pendidikan militer lanjutan yang ditempuh oleh Kayhatu adalah Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara pada tahun 1986[7] dan Kursus Singkat Lemhannas pada tahun 2001.[8]

Pada tanggal 5 Juni 1998, Kayhatu ditetapkan sebagai Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut X (Danlantamal X) yang meliputi Provinsi Irian Jaya dan Maluku. Selama menjabat sebagai Danlantamal X, Kayhatu melakukan penambahan jumlah pos pengamat pada desa-desa di pesisir pantai Irian Jaya.[9] Kayhatu juga terlibat dalam rekonsiliasi pada konflik sektarian Maluku, dimana ia bersama dengan Gubernur Maluku M. Saleh Latuconsina dan Komandan Resor Militer 174/Pattimura Kolonel Hikayat bertemu dengan umat Kristen di Tugu Trikora dan umat Islam di Masjid Al-Fattah. Ketika rombongan tersebut sedang berdiskusi di Masjid Al-Fattah, kerumunan orang yang berada di sekitar masjid tersebut tiba-tiba menyerang rombongan tersebut.[10]

Setelah menjabat sebagai Danlantamal X, Kayhatu ditetapkan sebagai Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut pada bulan November 2000.[11] Pada tahun 2002, Kayhatu direkomendasikan oleh Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi sebagai Kepala Pusat Penerangan TNI, namun jabatan tersebut akhirnya diisi oleh Sjafrie Sjamsoeddin pada tanggal 15 Februari 2002.[12] Sebagai gantinya, Kayhatu ditetapkan sebagai anggota DPR dari Fraksi TNI/Polri[13] dan ia dilantik untuk jabatan tersebut pada tanggal 14 Mei 2002, menggantikan Mardiono.[1] Beberapa bulan setelah ditetapkan sebagai anggota DPR, pada tanggal 20 Desember, pangkatnya dinaikkan menjadi Laksamana Muda.[14]

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat

Kayhatu menjadi wakil ketua Komisi I dan wakil ketua Fraksi TNI/Polri selama menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat.[1] Kayhatu juga terlibat dalam pembentukan undang-undang TNI dan undang-undang penyiaran, revisi undang-undang antiteroris, panitia kerja pengadaan pesawat Sukhoi, panitia kerja Ambon, dan pembahasan mengenai Aceh.

Referensi

  1. ^ a b c Tim Penyusun (2004). Buku Kenangan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Masa Keanggotaan 1999-2004 (PDF). Jakarta: Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. hlm. 933. 
  2. ^ "Nama2 Para Taruna AKABRI yang Menjadi Perwira2 Remaja Tahun 1972". AKABRI (21). 1972. hlm. 61. Diakses tanggal 20 April 2021. 
  3. ^ "Laporan Tahunan Evergreen 2015" (PDF). Indonesian Stock Exchange. 2015. hlm. 39. Diakses tanggal 20 April 2021. 
  4. ^ Isnaini (2012-04-18). "Sosok Pak Domo di Mata Ajudan". OkeNews. Diakses tanggal 2021-04-20. 
  5. ^ "Mayor Laut Franky Kayhatu Pjs. Sek Ditjen Binawas Depnaker". Mimbar Kekaryaan (199). Juli 1987. hlm. 62. Diakses tanggal 20 April 2021. 
  6. ^ "Menko Polkam Diminta Tangani Kasus Sei Lepan". Kompas. 26 Agustus 1993. hlm. 7. Diakses tanggal 20 April 2021. 
  7. ^ "Angkatan 42". TNI Angkatan Udara. 17 April 2010. Diakses tanggal 20 April 2021. 
  8. ^ "KSA IX". ikal.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-04-20. 
  9. ^ "Lantamal V Jayapura Perbanyak Pembangunan Pos Pengamat". Antara. 19 Juli 2000. Diakses tanggal 20 April 2021. 
  10. ^ Sholeh, Badrus (Maret 2003). Ethno-religious Conflict And Reconciliation: Dynamics Of Muslim And Christian Relationships In Ambon (Tesis sub-thesis). Australian National University. https://openresearch-repository.anu.edu.au/bitstream/1885/110511/2/b21992782-B.Sholeh.pdf. Diakses pada 20 April 2021.  p. 27.
  11. ^ "Kiki Syahnakri Wakil KSAD, Fred Lonan Wakil KSAL Amir Tohar Komandan Paspampres". Kompas. 7 November 2000. hlm. 6. Diakses tanggal 20 April 2021. 
  12. ^ "New TNI spokesman Sjafrie's new controversy". The Jakarta Post. 25 Februari 2002. Diakses tanggal 2021-04-20. 
  13. ^ "Penunjukan Sjafrie sebagai Jubir Militer Mengejutkan". Kompas. 18 Februari 2002. Diakses tanggal 20 April 2021. 
  14. ^ "Danjen Akademi TNI Diserah Terimakan". Pusat Penerangan TNI. 23 Desember 2002. Diakses tanggal 20 April 2021.