Najis hukmi
Najis hukmi merupakan najis yang tidak terlihat namun diyakini kewujudannya.[1]
Macam-macam najis ada 3 yaitu: najis ringan atau yang disebut najis mukhaffafah, najis pertengahan atau yang disebut dengan najis mutawassithoh dan najis berat atau yang disebut dengan najis mugholladzoh.
Adapun najis mutawassitoh terbagi lagi menjadi 2 macam, yaitu: najis hukmi atau yang disebut dengan najis hukmiyyah dan najis ain atau yang disebut dengan najis ainiyyah. Dengan demikian, najis hukmi termasuk dalam kategori najis mutawassithoh.[2]
Dalam ajaran Islam najis hukmi adalah kotoran yang menempel di badan sehingga menghalangi sahnya beribadah.[1] Najis hukmi dapat juga dikatakan sebagai najis yang tidak mempunyai zhad (tubuh) hal itu dapat diketahui karena ada rasa dan baunya contohnya hadats.[1] Percikkan najis hukmi juga tergolong kedalam najis.[3] Menurut ajaran Islam Cara membersihkannya jika terkena badan maka hendaklah dibasuh tempat yang terkena percikkan najis tersebut.[3] Jika terkena kain atau pakaian maka pakaian atau kain tersebut harus dicuci atau dibersihkan terlebih dahulu.[3] Kain atau pakaain yang terkena najis hukmi jika dibiarkan kering maka pakaian tersebut tidak bisa dipakai untuk beribadah sebelum dibersihkan terlebih dahulu.[3] Najis hukmi berbeda dengan najis hakiki yang bentuknya konkret.[3] Menurut ajaran Islam najis hukmi merupakan najis yang di mana kondisi seseorang tidak dalam keadaan suci menurut syara'.[3]
Referensi