Sebagian atau keseluruhan dari artikel ini dicurigai telah melanggar hak cipta dari tulisan yang terletak di:
- https://ibtimes.id/mengenal-jejak-dakwah-digital-habib-jafar/
atau pihak di luar Wikipedia, dan selanjutnya akan dimasukkan dalam daftar Wikipedia:Artikel bermasalah hak cipta:
Disarankan untuk tidak melakukan perubahan apapun sampai masalah pelanggaran hak cipta di artikel ini diteliti pengguna lain dan diputuskan melalui konsensus
- Jika Anda ingin menulis ulang artikel ini sebagai tulisan yang sama sekali baru, untuk sementara tuliskan di sini.
- Berikan komentar mengenai hal tersebut di halaman diskusi artikel ini.
- Perhatikan bahwa hanya mengubah sedikit atau beberapa bagian dari tulisan asli tidak cukup untuk menghilangkan pelanggaran hak cipta dari tulisan ini. Lebih baik membangun kembali artikel ini dari awal sedikit demi sedikit daripada membajak tulisan orang lain demi sebuah artikel besar.
- Jika Anda sebenarnya memang adalah pemilik sumber tulisan asli yang dimaksudkan (dan termasuk pula pemilik bukti tulisan yang menjadi dasar kecurigaan pelanggaran hak cipta), dan ingin membebaskan hak cipta tulisan tersebut sesuai GNU Free Documentation License:
- berikan keterangan di halaman diskusi artikel ini, kemudian bisa menampilkan pesan izin tersebut di halaman aslinya, atau berikan izin tertulis ke Wikipedia melalui email yang alamatnya tersangkut langsung dengan sumber tersebut ke alamat permissions@wikimedia.org atau surat tertulis ke Wikimedia Foundation. Berikan izin secara eksplisit bahwa tulisan tersebut telah dibebaskan ke dalam lisensi CC BY-SA 3.0 dan lisensi GFDL.
- Jika tulisan bukti memang berada di wilayah lisensi yang bisa untuk dipublikasikan di Wikipedia,:
- Jelaskan hal tersebut di halaman diskusi artikel ini, dengan bukti referensi yang tepat dan benar.
Kecuali kecurigaan hak cipta ini bisa dibuktikan salah dalam waktu paling lambat dua minggu, artikel ini akan dihapus
- Memuat artikel yang melanggar hak cipta adalah pelanggaran hukum dan tidak sesuai dengan Kebijakan Wikipedia.
- Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai hak cipta, silakan lihat Hak cipta.
- Pengguna yang secara berulang memuat artikel yang melanggar hak cipta akan diblokir dari hak penyuntingan.
- Untuk sementara, pemuatan asli masih bisa dilihat melalui di halaman versi terdahulu.
- Anda dipersilakan memuat kontibusi orisinil.
Habib Husein Ja'far Al-Hadar, S.Fil.I atau yang akrab disapa Habib Ja'far (lahir 21 Juni 1988) adalah lulusan Magister Tafsir Qur’an di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia merupakan penulis buku keislaman terbitan Gramedia dan Mizan, penulis di media massa seputar keislaman (Kompas,[1][2] Majalah Tempo,[3][4][5][6] Jawa Pos,[7] dll), pembicara seputar keislaman di TV Nasional (Metro TV, CNN Indonesia, dll), Direktur Akademi Kebudayaan Islam Jakarta, dan aktivis di Gerakan Islam Cinta.[8]
Biografi
Kehidupan Awal
Pria berdarah Madura yang juga memiliki garis keturunan Nabi Muhammad tersebut, menampilkan sosok seorang Habib yang tidak seperti biasanya. Terbiasa memakai kaos dan juga celana levis, serta hanya dilengkapi peci putih di kepalanya, membuat habib Ja'far dijuluki sebagai ‘Habib Milenial’.[9]
Habib Ja'far merintis karier melalui dunia literasi (kepenulisan). Berbagai tulisannya menghiasi kolom-kolom media nasional. Ia aktif menulis sejak dibangku kuliah. Awalnya ia konsisten menekuni dunia kepenulisan, namun melihat media sosial saat ini diisi oleh banyak konten negatif, ujaran kebencian, serta berita hoaks, mendorongnya untuk tampil di depan layar. Salah satunya adalah, ia membuat kanal media YouTube berjudul “Jeda Nulis”. Menurutnya ranah dakwah tidak sempit hanya di mimbar-mimbar masjid ataupun majelis taklim.
Pendidikan
Sempat menempuh pendidikan pesantren Pondok Pesantren berbasis Syiah yaitu YAPI di daerah Bangil, Jawa Timur [10][11], lalu lulus sebagai seorang Sarjana Filsafat Islam (S.Fil.I) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta mengambil jurusan Akidah dan Filsafat Islam. Kemudian melanjutkan program master Tafsir Hadist di universitas yang sama.
Habib Ja’far hadir sebagai seseorang yang membawa Islam dengan damai, indah, dan dapat diterima oleh banyak kalangan. Sehingga wajah Islam hadir sebagai agama yang sejuk, damai, serta merangkul semua. Ia mengingatkan untuk senantiasa menjaga persatuan dalam bingkai kebhinekaan. Menghimbau agar tidak terjadi polarisasi antara umara dan ulama.[12]
Bertahan di jalur dakwah nilai-nilai moderat membuat Habib Husein Ja'far acap dicap ustaz liberal, secara ia pernah beberapa kali menulis untuk situs islamlib.com, media daring yang dipimpin oleh salah satu pimpinan JIL (Jaringan Islam Liberal), Ulil Abshar-Abdalla. Ia juga mendapat cap ustaz apolitis karena dianggap mendukung apatisme anak muda pada politik. Ia kerap berdakwah dengan memanfaatkan kecanggihan media sosial, seperti YouTube dan Instagram sehingga Habib Husein seakan punya ruang tersendiri di hati anak-anak muda.[13] Namanya kian melambung, serta memiliki ruang tersendiri di hati kaum milenial.[14]
Karya
Selain tulisan-tulisan ilmiah dan opini di media nasional, Habib Ja'far juga dikenal sebagai penulis buku. Di antaranya adalah Menyegarkan Islam Kita[10], Anakku Dibunuh Israel, Islam "Mahzab" Fadlullah, dan yang paling terkenal adalah Tuhan Ada di Hatimu yang diterbitkan oleh Noura Books.[15]
Nama Habib Ja'far menjadi perbincangan muslim milenial saat mengisi konten acara dakwah bulan Ramadan.[16] Kemudian semakin sering menghiasi platform digital YouTube ketika memutuskan berkolaborasi dengan Coki Pardede dan Tretan Muslim di Majelis Lucu Indonesia dalam tajuk Pemuda Tersesat.
Referensi
- ^ Al Hadar, Husein Ja'far (1 September 2014). "Setelah Negara Islam Dilarang di Indonesia". Kompas. Diakses tanggal 4 Maret 2021.
- ^ Al Hadar, Husein Ja'far (24 Februari 2017). "Islam dan Kesalehan". Kompas. Diakses tanggal 4 Maret 2021.
- ^ Al Hadar, Husein Ja'far (16 April 2015). "Titip Hadhramaut kepada Yaman". Tempo. Diakses tanggal 4 Maret 2021.
- ^ Al Hadar, Husein Ja'far (6 September 2016). "Munir, HAM, dan Islamnya". Tempo. Diakses tanggal 4 Maret 2021.
- ^ Al Hadar, Husein Ja'far (7 Maret 2019). "Terima Kasih, Selandia Baru". Tempo. Diakses tanggal 4 Maret 2019.
- ^ Al Hadar, Husein Ja'far (20 Maret 2015). "Me-Nyepi". Tempo. Diakses tanggal 4 Maret 2021.
- ^ Al Hadar, Husein Ja'far (31 Maret 2009). "Jihad Kebangsaan". Jawa Pos. Diakses tanggal 4 Maret 2021.
- ^ Redaksi. "Husein Ja'far Al Hadar S.Fil.I". Cari Ustadz. Diakses tanggal 4 Maret 2021.
- ^ Assalimi, Faiz Arwi (21 Mei 2020). "Mengenal Jejak Dakwah Digital Habib Ja'far Al Hadar". IB Times. Diakses tanggal 4 Maret 2020.
- ^ a b Hadar, Husein Ja'far Al (5 Mei 2015). Menyegarkan Islam Kita. PT Elex Media Komputindo. hlm. x. ISBN 9786020263038.
- ^ "Syiah Bangil Tahlil Untuk Hormati Gus Dur". NU Online. 2 Januari 2010. Diakses tanggal $ Mei 2021.
- ^ Iskandar, M Arief (6 Januari 2021). "Ormas Seharusnya Pengayom Persatuan". Antara News. Diakses tanggal 4 Maret 2021.
- ^ Hadi, Mulyono (20 November 2020). "Habib Husein, Wajah Pemuda Keturunan Rasulullah SAW yang Penuh Toleransi". Suara. Diakses tanggal 4 Maret 2021.
- ^ Azizah, Kurnia (2 Februari 2021). "44 Kata-Kata Mutiara Habib Husein Ja'far, Panutan 'Pemuda Tersesat' yang Viral". Merdeka. Diakses tanggal 4 Maret 2021.
- ^ Aprizal, Rendy. "Top 10 Buku Best Seller di MOM Literacy Expo". Mizan. Diakses tanggal 4 Maret 2021.
- ^ Hiwar (17 Mei 2020). "Husein Ja'far Al Hadar: Dimensi Kesuksesan Ramadhan". Republika. Diakses tanggal 4 Maret 2021.
Pranala luar