Malari

Demonstrasi dan kerusuhan di Indonesia
Revisi sejak 12 Mei 2021 20.43 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8)

Peristiwa Malari (Malapetaka Limabelas Januari) adalah peristiwa demonstrasi mahasiswa dan kerusuhan sosial yang terjadi pada 15 Januari 1974.

Peristiwa Malari
Tanggal15 – 16 Januari 1974
LokasiJakarta, Indonesia
SebabKorupsi
Persaingan dari investasi asing
Kekuatan militer
MetodeDemonstrasi, Kerusuhan, Pogrom
HasilLihat Akibat
Pihak terlibat
Mahasiswa Indonesia dan Massa Sosial
Pemerintah Orde baru
Jumlah korban
11 tewas, 137 luka-luka, 750 ditangkap
Tidak dilaporkan
Peristiwa Malari di Senen

Peristiwa itu terjadi saat Perdana Menteri Jepang Tanaka Kakuei sedang berkunjung ke Jakarta (1417 Januari 1974). Mahasiswa merencanakan menyambut kedatangannya dengan berdemonstrasi di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma. Karena dijaga ketat, rombongan mahasiswa tidak berhasil menerobos masuk pangkalan udara. Pada 17 Januari 1974 pukul 08.00, PM Jepang itu berangkat dari Istana tidak dengan mobil, tetapi diantar Presiden Soeharto dengan helikopter dari Bina Graha ke pangkalan udara.

Kedatangan Ketua Inter-Governmental Group on Indonesia (IGGI), Jan P. Pronk dijadikan momentum untuk demonstrasi antimodal asing. Klimaksnya, kedatangan PM Jepang, Januari 1974, disertai demonstrasi dan kerusuhan.

Usai terjadi demonstrasi yang disertai kerusuhan, pembakaran, dan penjarahan yang menyebabkan Jakarta berasap. Soeharto memberhentikan Soemitro sebagai Panglima Kopkamtib dan langsung mengambil alih jabatan itu. Jabatan Asisten Pribadi Presiden dibubarkan. Kepala Bakin, Sutopo Juwono digantikan oleh Yoga Soegomo.

Ali Moertopo dan Peristiwa Malari

Dalam peristiwa Malari Jenderal Ali Moertopo menuduh eks PSII dan eks Masyumi atau ekstrem kanan adalah dalang peristiwa tersebut. Tetapi setelah para tokoh peristiwa Malari seperti Sjahrir dan Hariman Siregar diadili, tidak bisa dibuktikan bahwa ada sedikitpun fakta dan ada seorangpun tokoh eks Masyumi yang terlibat di situ. Belakangan ini barulah ada pernyataan dari Jenderal Soemitro (almarhum) dalam buku Heru Cahyono, Pangkopkamtib Jenderal Soemitro dan Peristiwa Malari bahwa ada kemungkinan kalau justru malahan Ali Moertopo sendiri dengan CSIS-nya yang mendalangi peristiwa Malari [1].

Referensi

  1. ^ "Pernyataan ini diliput di situs web Swaramuslim". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-04-26. Diakses tanggal 2007-01-30.