Rabun jauh

Masalah Dengan Penglihatan Jarak Jauh

Miopia (dari bahasa Yunani: μυωπία myopia "penglihatan-dekat"[1]) atau rabun jauh adalah sebuah kelainan refraktif mata berupa citra yang dihasilkan berada di depan retina ketika mata tidak dalam keadaan akomodasi. Miopia dapat terjadi karena bola mata yang terlalu panjang atau karena kelengkungan kornea yang terlalu besar sehingga cahaya yang masuk tidak difokuskan secara baik dan objek jauh tampak buram.[2] Penderita kelainan refraktif ini tidak dapat melihat jarak jauh dan dapat ditolong menggunakan kacamata negatif (lensa cekung/sferis).

Rabun jauh
Informasi umum
SpesialisasiOptometri Sunting ini di Wikidata
Kompensasi miopia menggunakan lensa sferis negatif
Penglihatan normal.
Citra yang mensimulasikan miopia.

Penyebab

Penyebab miopia dapat bersifat keturunan (herediter), ketegangan visual atau faktor lingkungan. Faktor herediter pada miopia pengaruhnya lebih kecil dari faktor ketegangan visual. Terjadinya miopia lebih dipengaruhi oleh bagaimana seseorang menggunakan penglihatannya, dalam hal ini seseorang yang lebih banyak menghabiskan waktu di depan komputer atau seseorang yang menghabiskan banyak waktunya dengan membaca tanpa istirahat akan lebih besar kemungkinannya untuk menderita miopia.[2] Faktor lingkungan juga dapat memengaruhi misalnya pada rabun senja yang disebabkan oleh kesulitan mata untuk memfokuskan cahaya dan membesarnya pupil, keduanya karena kurangnya cahaya, menyebabkan cahaya yang masuk kedalam mata tidak difokuskan dengan baik.

Dapat juga terjadi keadaan pseudo-miopia atau miopia palsu disebabkan ketegangan mata karena melakukan kerja jarak dekat dalam waktu yang lama. Penglihatan mata akan pulih setelah mata diistirahatkan.

Diagnosis

Diagnosis miopia dapat ditegakkan dengan pemeriksaan visus (tajam penglihatan) dengan menggunakan optotip Snellen dan foropter. Pemeriksaan visus akan menunjukkan ketajaman penglihatan di bawah 6/6. Dengan menyingkirkan diagnosis banding seperti hipermetropi dan astigmatisma, diagnosis miopia dapat ditegakkan.

Perawatan

Pemakaian lensa kacamata dengan lensa sferis negatif merupakan pilihan utama untuk mengembalikan penglihatan. Beberapa tindakan bedah juga dapat dilakukan seperti photorefractive keratectomy (PRK) atau laser assisted in-situ keratomileusis (LASIK). Dapat juga dilakukan orthokeratologi atau terapi penglihatan (vision therapy).[2]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Online Etymology Dictionary
  2. ^ a b c (Inggris) "Myopia (nearsightedness)". American Optometric Association. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-06-25. Diakses tanggal 2011-07-02.