Nyai Ageng Pinatih merupakan saudagar terkaya dan terbesar pada masa Sunan Giri masih bayi. Nyai Ageng Pinatih juga merupakan ibu angkat dari Sunan Giri atau Syeikh Kanjeng 'Ainul Yakin'. Keberhasilan atas pengembangan usaha perdagangan pada tahun 1458 Kerajaan Majapahit mengangkatnya sebagai Syahbandar Pelabuhan Gresik. Menurut Oemar Zainuddin dalam buku Kota Gresik 1896-1916 Sejarah Sosial Budaya Dan Ekonomi, Nyai Ageng Pinatih adalah perempuan pertama di Nusantara yang menjadi pejabat syahbandar yang tugasnya pada saat itu adalah memungut bea cukai dan mengawasi pedagang asing. Tugasnya sebagai syahbandar ini dijalankan sampai Beliau wafat pada tanggal 12 atau 13 Syawal tahun 1478 Masehi, dimakamkan di Desa Kebungson (100 meter arah utara Alun-alun Gresik atau tepatnya di depan SMPN 2 Gresik). Beliau juga dikenal sebagai ulama perempuan yang juga menjadi kepala pelabuhan dan pengusaha sukses di era Kerajaan Majapahit.[1]


  1. ^ "Nyi Gede Pinatih, Berdakwah dengan Sarana Ekonomi". 3 Maret 2020. Diakses tanggal 7 Juni 2021.