Erastus Sabdono
Pdt. Dr. Erastus Sabdono, M.Th., D.D. (H.C.) (lahir 3 Desember 1959) adalah seorang pendeta Kristen di Indonesia. Ia adalah pendiri jemaat Rehobot Ministry dan Sinode Gereja Suara Kebenaran Injil, dengan sekitar 100.000 jemaat yang terdaftar dalam sinode tersebut.
Erastus Sabdono Pendeta Gereja Suara Kebenaran Injil | |
---|---|
Lahir | 3 Desember 1959 Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia |
Tempat tinggal | Jakarta, Indonesia |
Pendidikan |
|
Pekerjaan | Pendeta Teolog Akademisi Penulis Lagu Rohani Kristen |
Dikenal atas |
|
Suami/istri | Suharni Liberty |
Anak | 2 |
Situs web | GSKI Rehobot |
Ia dikenal sebagai seorang teolog Kristen di Indonesia dan juga menjadi pembicara dalam sejumlah seminar rohani dan KKR di Indonesia dan mancanegara, serta pengisi acara rohani Kristen dalam sejumlah televisi dan radio.[1] Erastus Sabdono sudah menulis lebih dari 50 judul buku dan menggubah lebih dari 160 lagu. Ia pernah mengajar teologi dan etika Kristen di STT Bethel Indonesia. Saat ini, ia menjabat sebagai Ketua STT Ekumene. Sebelumnya, ia pernah menjadi Ketua STT Bethel Indonesia pada tahun 2005–2009.
Dalam berteologi, Erastus dikenal sebagai pengkritik keras ajaran Teologi Kemakmuran.[2] Ia juga menekankan pentingnya kesucian hidup dan tanggung jawab dalam menjalani kehidupan sebagai umat Kristiani yang sudah ditebus oleh pengorbanan Kristus di kayu salib. Hidup Kristiani yang sesungguhnya menurut Erastus adalah hidup sebagaimana Kristus dulu hidup, meneladani-Nya dalam penderitaan dan ketaatan-Nya. [3]
Latar belakang
Pada usia 17 tahun, Erastus Sabdono mengambil keputusan melayani Tuhan sepenuh waktu setelah pindah dari Solo ke Jakarta atas keinginannya sendiri. Saat itu ia menjadi jemaat GPIB Paulus Jakarta. Dalam sebuah KKR, ia memutuskan untuk meninggalkan cita-citanya menjadi dokter dan mengambil keputusan untuk masuk sekolah Alkitab.
Kemudian, ia aktif dalam pelayanan bidang musik, remaja dan guru Sekolah Minggu di GBI Gunung Sahari. Dari gereja itulah ia mengenal Gereja Bethel Indonesia.
Pada 1987, Erastus Sabdono belajar melayani di sebuah gereja kecil dengan jumlah jemaat hanya belasan orang di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan bernama GBI Rehobot. Ia menjadi gembala sidang dan mengembangkan gereja tersebut. Awalnya perkembangannya tidak terlalu cepat, karena ia juga masih harus melayani di beberapa tempat, di antaranya menjadi pembicara utama di GBI Tiberias (sekarang Gereja Tiberias Indonesia) serta mengajar sebagai dosen dan pernah menjadi ketua STT Bethel Indonesia pada 2005–2009.[4]
Pada 2000, ia pun memutuskan untuk keluar dari GBI Tiberias dan memfokuskan diri di GBI Rehobot. Gereja tersebut berkembang menjadi Rehobot Ministry[5] dan kini terdiri dari 8 wilayah gereja lokal dengan 9 tempat ibadah di Jakarta dan Bekasi[6] dengan sekitar 12 ribu orang anggota jemaat. Namun khotbah dan pengajarannya melalui berbagai media seperti televisi, radio, YouTube dan podcast sudah menjangkau ratusan ribu orang.
Perkembangan selanjutnya, pada 2018 Erastus Sabdono mendirikan sinode Gereja Suara Kebenaran Injil.
Pendidikan
Erastus Sabdono memperoleh gelar Sarjana Teologi (S.Th) dari ITKI (sekarang STT Bethel Indonesia), Magister Teologi (M.Th) dari STT Jakarta, dan Doktor Teologi (D.Th) dari STT Baptis Indonesia Semarang. Ia juga dianugerahi gelar Doctor of Divinity (Honoris Causa) oleh American Christian College.[4]
Menjadi Pendeta
Pada tahun 1987, dia dan kawan-kawan belajar melayani di sebuah jemaat kecil yang dikenal sebagai gereja gubuk reot berukuran 10x5 meter di Perdatam, Kalibata, Jakarta Selatan. Jemaatnya hanya belasan orang. Ibadah pujian dan penyembahannya hanya diiringi gitar dan ketipung. Gereja kecil itu adalah GBI Rehobot.
GBI Rehobot tersebut pun dilanjutkannya hingga terus berkembang. Walaupun pada awalnya perkembangannya tidak terlalu cepat kerena dia juga masih harus melayani di beberapa tempat di antaranya menjadi salah seorang pembicara utama di GBI Tiberias, bahkan sebagai dosen dan sempat menjabat sebagai rektor di Seminari Bethel. Di Seminari Bethel tersebut dia mengabdi selama 21 tahun. Sehingga, kala itu, dalam satu minggu dia berkhotbah hingga 8 kali, tetapi hanya satu kali di Rehobot.
Kemudian, dia mengambil keputusan bertobat sebagai pendeta dan keluar dari Tiberias, untuk konsentrasi di Rehobot, sekaligus belajar bagaimana menyelenggarakan gereja sesuai dengan pola Alkitab. Suara hati pertobatannya sebagai pendeta dituangkannya dalam lirik lagu: "Di jalan itu kusesat, di rimbun rimba keputusanku/ Apa yang kupandang baik, ternyata timbunan ambisi/Di ujung hatiku nyeri meradang, duka sesalnya hati/Kulukai perasaan dan abaikan isi hati-Mu."
Sejak 1987, dia menggembalakan jemaat Tuhan di Gereja Bethel Indonesia Rehobot, Jl. Sarinah I/7 Jakarta Selatan. Dia ingin mengaplikasikan pertobatannya sebagai pendeta dengan keberanian sebagai pendeta pengajar yang tidak populis dengan penuh janji-janji dan klaim teologi kemakmuran,muzijat-mujizat penyembuhan dan berkat duniawi; tetapi dengan konsisten dan inovatif membangun kedewasaan logika iman para jemaat dalam kebenaran Alkitab. Kala itu tidak ada rencana dan tidak punya keberanian untuk membuka ibadah di gedung. Walaupun karena lokasi gereja tidak cukup menunjang, maka dengan sukacita dan rela Erastus Sabdono membagikan kebenaran Firman Tuhan ke berbagai gereja guna menyingkapkan kebenaran Allah yang mendewasakan jemaat.
Lalu, dalam perkembangannya dan atas desakan beberapa teman akhirnya sejak pertengahan tahun 2000 dibuka dan dibangun juga ibadah (kebaktian) di gedung-gedung dan pusat keramaian di beberapa tempat. "Hal ini bukan dimaksudkan untuk menyaingi gereja lain, turut berkonkurensi atau berkompetisi memindahkan jemaat gereja lain ke kandang Rehobot; tetapi Rehobot Ministry hendak menjawab kebutuhan banyak orang Kristen yang sudah keluar dari hidup agamawinya yaitu tidak menjadikan Kekristenannya sekadar agama, tetapi jalan hidup.[7]
Seminar
Pada 29 November 2017, Erastus Sabdono menjadi pembicara dalam seminar Hidup yang Dipulihkan di Medan, yang diadakan oleh DPC GAMKI Kota Medan.[8]
Pada 28 Februari 2018, Erastus Sabdono menjadi pembicara dalam seminar Menantang Zaman di Medan, yang diadakan oleh Komunitas House of Truth (HoT) Medan dan DPC GAMKI Kota Medan.[9]
Diskografi
Erastus Sabdono juga dikenal sebagai pencipta lagu rohani Kristen yang cukup produktif. Ia saat ini sudah menciptakan lebih dari 160 lagu.[10] Inspirasi untuk lagu-lagunya kebanyakan diperoleh secara tidak sengaja, saat ia sedang menyembah, berdoa, sedang dalam perjalanan, atau dalam masalah.[11]
Lagu-lagunya diterbitkan dalam bentuk album melalui label Solagracia Record yang didirikannya pada 1997.[12] Lagu-lagunya juga sudah diterbitkan dalam bentuk buku lagu yang berjudul Kidung Kelegaan volume 1 dan 2.[13][14]
- Album Studio[15]
- Inspirational Truth (1997)
- The Unforgettable Gospel Songs (1997)
- Memandu di Hadirat Tuhan, Vol. 1 (2004) Bersama Tower of Praise
- Memandu di Hadirat Tuhan, Vol. 2 (2005) Bersama Tower of Praise
- Selalu Untuk-Mu (2011)
- Pembaringan Terakhir (2011)
- Jalan Salib (2012)
- Nyanyian Kelegaan (2013)
- Kompilasi Lagu-lagu Pembaringan Terakhir (2013)
- Saat Berpisah (2014)
- Menyenangkan Hati Tuhan (2016)
- Pulang (2016)
- Lagu Populer
Beberapa lagu Erastus yang populer di kalangan Kristen Indonesia adalah:
- Betapa 'Ku Bersyukur
- Selalu untuk-Mu
- Suka-suka-Mu Tuhan
- Pulang
- Tarik Aku
Bibliografi
Berikut ini adalah sebagian dari karya tulis Erastus Sabdono:
- Sabdono, Erastus (2011). Doa Bapa Kami: Formula Kehidupan Orang Percaya. Jakarta: Rehobot Literature. ISBN 978-602-19196-0-6.
- Sabdono, Erastus (Juni 2012). Anda Ingin Kaya?: Tinjauan Alkitabiah Mengenai Materialisme. Jakarta: Rehobot Literature. ISBN 978-602-19196-1-3.
- Sabdono, Erastus (September 2014). Menemukan Kekristenan yang Hilang. Jakarta: Rehobot Literature. ISBN 978-602-19196-2-0.
- Sabdono, Erastus (2015). Financial Freedom: Raih Kemerdekaan Finansial dari Perspektif Kebenaran. Jakarta: Rehobot Literature. ISBN 978-602-19196-3-7.
- Sabdono, Erastus (2015). True Biblical Grace: Menyingkap Ajaran Kasih Karunia yang Alkitabiah. Jakarta: Rehobot Literature. ISBN 978-602-73199-2-9.
- Sabdono, Erastus (September 2015). Memandu ke Hadirat Allah: Menyelenggarakan Pelayanan Puji-pujian yang Baik. Jakarta: Rehobot Literature. ISBN 978-602-73199-1-2.
- Sabdono, Erastus (Maret 2018). Perceraian: Haikat Perkawinan Menurut Alkitab. Jakarta: Rehobot Literature. ISBN 978-602-63274-1-3.
Referensi
- ^ "Profil Erastus Sabdono". Rehobot Ministry. Diakses tanggal 4 April 2018.
- ^ Sabdono, Erastus (Juni 2012). Anda Ingin Kaya?. Jakarta: Rehobot Literature. hlm. 45. ISBN 978-602-19196-1-3.
- ^ Sabdono, Erastus (September 2014). Menemukan Kekristenan yang Hilang. Jakarta: Rehobot Literature. hlm. 55. ISBN 978-602-19196-2-0.
- ^ a b "Ikon Pendeta yang Bertobat". Tokoh Indonesia. Diakses tanggal 4 April 2018.
- ^ "Tentang Rehobot Ministry". Diakses tanggal 4 April 2018.
- ^ "Wilayah Rehobot Ministry". Diakses tanggal 4 April 2018.
- ^ "Biografi - Pdt. DR. Erastus Sabdono". Kristus Ministry. Diakses tanggal 4 April 2018.
- ^ "Hadiri, Seminar 'Hidup yang Dipulihkan' Persembahan GAMKI Medan". Pelita Batak (dalam bahasa Indonesia). Medan. 29 November 2017. Diakses tanggal 4 April 2018.
- ^ Siahaan, Sally (19 Februari 2018). "HoT dan GAMKI Akan Gelar Seminar Menantang Zaman". Tribun Medan (dalam bahasa Indonesia). Medan. Diakses tanggal 4 April 2018.
- ^ Nyanyian Kelegaan Jiwa. Rehobot Ministry. Maret 2018.
- ^ "Pendeta MultiTalent". Majalah Praise. Diakses tanggal 4 April 2018.
- ^ "Solagracia Record". Diakses tanggal 2018-04-04.
- ^ Rehobot Music Ministry Team (Desember 2011). Kidung Kelegaan. Jakarta: Rehobot Literature. ISMN 979-0-9013882-0-8.
- ^ Rehobot Music Ministry Team (Desember 2015). Kidung Kelegaan Volume 2. Jakarta: Rehobot Literature. ISMN 979-0-9013882-1-5.
- ^ "Katalog Audio CD Solagracia Record". Solagracia Record. Diakses tanggal 4 April 2018.
Pranala luar
- (Indonesia) Gereja Suara Kebenaran Injil, Situs resmi
- (Indonesia) Rehobot Ministry, Situs resmi
- (Indonesia) Pdt. Dr. Erastus Sabdono - Wartakan Firman Tuhan yang Murni dan Orisinil Diarsipkan 2018-04-05 di Wayback Machine., Majalah Bahana, Januari 2010