Revolusi Mongolia 1990

Revisi sejak 20 Juni 2021 17.43 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8)

Revolusi Mongolia 1990 (Revolusi Demokratis 1990, bahasa Mongol: Ардчилсан хувьсгал, Ardchilsan Khuvĭsgal) adalah suatu revolusi damai demokratis yang dimulai dengan demonstrasi dan mogok makan untuk menggulingkan Republik Rakyat Mongolia dan akhirnya bergerak menuju Mongolia masa kini yang demokratis dan penyusunan konstitusi yang baru. Revolusi ini dipelopori oleh kebanyakan orang muda yang berunjuk rasa di Lapangan Sükhbaatar di ibu kota Ulaanbaatar dan berakhir dengan pengunduran diri pemerintah otoriter tanpa pertumpahan darah. Beberapa pengorganisasi utama adalah Tsakhiagiin Elbegdorj, Sanjaasürengiin Zorig, Erdeniin Bat-Üül, Bat-Erdeniin Batbayar, dan Dogmidiin Sosorbaram.

Revolusi Mongolia 1990
Bagian dari the Revolusi 1989
Tanggal2 Januari–9 Maret 1990
LokasiMongolia
HasilBerakhirnya komunisme di Mongolia
Pemilihan umum multipartai diadakan pada Juni 1990
Dimulainya demokrasi di Mongolia
Berakhirnya penguasaan Soviet atas Mongolia
Pembubaran Republik Rakyat Mongolia dengan pengesahan sebuah konstitusi baru pada 12 Februari 1992
Pihak terlibat
Tokoh utama

Ini merupakan awal dari berakhirnya periode 70 tahun sosialisme di Mongolia. Meskipun sebuah sistem multipartai dibentuk, Partai Revolusioner Rakyat Mongolia (MPRP) sebenarnya tetap berkuasa hingga tahun 1996. Namun demikian, reformasi dilaksanakan dan transisi menuju ekonomi pasar dimulai. Revolusi ini diilhami oleh reformasi di Uni Soviet, dan oleh revolusi serupa di Eropa Timur pada akhir tahun 1989.

Latar belakang

Pada tahun 1911, muncul gerakan prokemerdekaan menentang kebijakan kolonisasi bekas Dinasti Qing. Akhirnya, Partai Rakyat Mongolia mengambil alih kekuasaan di Mongolia pada tahun 1921 dengan bantuan Uni Soviet, setelah pasukan Rusia Putih dan Tiongkok diusir. Pada tahun 1924, partai ini berganti nama menjadi Partai Revolusioner Rakyat Mongolia.[1] Selama beberapa dasawarsa berikutnya, Mongolia selalu bersekutu sangat erat dengan Uni Soviet. Setelah pengunduran diri Yumjaagiin Tsedenbal tahun 1984, dan diilhami oleh reformasi Mikhail Gorbachev di Uni Soviet, kepemimpinan baru di bawah Jambyn Batmönkh menerapkan reformasi ekonomi, tetapi gagal untuk memikat mereka, yang pada akhir tahun 1989 menginginkan perubahan yang lebih luas.[2]

Alur peristiwa

Orang-orang muda di Mongolia menginginkan perubahan dalam masyarakat, cara pemerintah menjalankan bisnisnya. Mereka mulai bertemu dan berdiskusi secara diam-diam. Sebagai contoh, selama studinya di Uni Soviet, Tsakhiagiin Elbegdorj belajar tentang Glasnost, konsep-konsep seperti kebebasan berbicara dan kebebasan ekonomi. Setelah kembali ke Mongolia, dia bertemu orang-orang dengan pemikiran sama dan mencoba mengemukakan ide-ide itu kepada khalayak yang lebih luas,[3] meskipun upaya represi dari otoritas Politbiro pemerintah.[4] Pada 28 November 1989, di akhir pidatonya dalam Kongres Nasional Seniman Muda Kedua, Tsakhiagiin Elbegdorj mengatakan bahwa Mongolia membutuhkan demokrasi dan mengimbau agar kaum muda berkolaborasi untuk mewujudkan demokrasi di Mongolia. Dia berkata kepada hadirin "Kita menganggap bahwa Perestroika merupakan sebuah langkah tepat waktu dan berani. Kontribusi kaum muda untuk masalah revolusioner ini bukan melalui pembicaraan yang mendukung tetapi melalui pekerjaan tertentu. Kontribusi kita adalah tujuan kita yang harus dipenuhi. Tujuan kita adalah: ... mengikuti demokrasi dan transparansi dan berkontribusi pada glasnost; ... dan mendukung kekuatan progresif yang adil; ... Ini adalah tujuan dari sebuah kelompok inisiatif-organisasi yang akan bekerja. Setelah kongres ini, saya berharap kita akan berkumpul dan berdiskusi dengan Anda mengenainya dalam (kelompok yang baru terbentuk) ini. Organisasi tersebut harus didasarkan pada prinsip-prinsip publik, sukarela, dan demokratis."[5]

Lihat pula

Catatan

  1. ^ Simons, William B., ed. (1980). The Constitutions of the Communist World. BRILL. hlm. 256. ISBN 9028600701. 
  2. ^ Kaplonski, Christopher (2004). Truth, History, and Politics in Mongolia: The Memory of Heroes. Psychology Press. hlm. 51, 56, 60, 64–65, 67, 80–82. ISBN 1134396732. 
  3. ^ "Interview with Akim Gotov (in Mongolian)". The Oral History of Twentieth Century Mongolia, University of Cambridge. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-21. Diakses tanggal 8 July 2013. 
  4. ^ "Transcript of interview with Khaidav Sangijav" (PDF). Civic Voices. hlm. 6. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 16 January 2014. Diakses tanggal 8 July 2013. 
  5. ^ Tsakhia, Elbegdorj (1999). Mongolian Democratic Union, New Period Youth Organization, and Mongolia's Young Leaders Foundation, ed. The Footstep of Truth is White book "Speech of Ulaan Od newspaper's correspondent Elbegdorj at Young Artists' Second National Congress". Ulaanbaatar: Hiimori. hlm. 15. ISBN 99929-74-01-X.