Agrowisata
Agrowisata adalah aktivitas wisata yang melibatkan penggunaan lahan pertanian atau fasilitas terkait (misal silo dan kandang) yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Agrowisata memiliki beragam variasi, seperti labirin jagung, wisata petik buah, memberi makan hewan ternak, hingga restoran di atas laut.[1] Agrowisata merupakan salah satu potensi dalam pengembangan industri wisata di seluruh dunia.[2][3][4][5]
Di Indonesia, daya tarik wisata sebagian besar masih berupa wisata bahari dan wisata budaya, sedangkan wisata berbasis perkebunan masih belum berkembang pesat karena kepemilikannya masih belum banyak. Contoh agrowisata di Indonesia terdapat di Cinangneng, Tenjolaya, Bogor berupa pembudidayaan sayur dan buah, wisata kebun salak di Sleman, Yogyakarta, dan wisata perkebunan teh di Puncak, Bogor.[6]
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Institut Pertanian Bogor terhadap agrowisata di perkebunan teh, agrowisata menyebabkan penurunan hasil petik daun teh di perkebunan karena jadwal pemetikan daun teh menjadi tertunda. Namun agrowisata memiliki efek positif dari sisi pendapatan dan manajemen produksi tanaman. Sehingga diperlukan analisis untuk menentukan jumlah optimal wisatawan untuk memaksimalkan pendapatan perkebunan.[7]
Kampus Institut Pertanian Bogor pun merupakan kawasan agrowisata.[8]
Lihat pula
Referensi
- ^ Biuso, Emily (November 23, 2007). "Down on the Farm With Your Sleeves Rolled Up". New York Times. Diakses tanggal 2009-07-04.
- ^ The Hollow Log Country Retreat. "Accommodation, Tours, Farmstay, B&B Options in Regional Australia". Agritourism Australia. Diakses tanggal 2012-04-04.
- ^ "Opportunities for Diversifying our Farms". Growing Forward and Manitoba Agriculture Food and Rural Initiatives. Manitoba Agritourism. Diakses tanggal 2 April 2013.
- ^ Michelle Nowak. "The Farm Stay Project". Farmstays.blogspot.com. Diakses tanggal 2012-04-04.
- ^ Wesvarrdec (2010-02-18). "Leading innovations in R&D for 2011-2016: Negros agri-tourism booms in 2009". Wesvarrdec.blogspot.com. Diakses tanggal 2012-04-04.
- ^ "Mengenal Lanskap Agrowisata". Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 April 2014.
- ^ Dahliani, Lili; Sudradjat; Arifin, Hadi Susilo (2006). "Analisis pencapaian produktivitas pemetikan pucuk sebagai dampak agrowisata di kebun teh Gunung mas, Bogor". Journal Agronomi Indonesia, Institut Pertanian Bogor.
- ^ "Yuk...Bangkitkan Kembali Agroedutourism IPB". Republika. 29 September 2014.
Pranala luar
- "Agritourism: Cultivating Tourists on the Farm" Washington State University publication # EB2020 Diarsipkan 2011-07-17 di Wayback Machine.
- Local Harvest, Farmers markets, You-pick farms, agritourism guide and resources
- "Rural Tourism Resources." Diarsipkan 2014-04-13 di Wayback Machine. (December, 2012). National Agricultural Library, Rural Information Center.
- Rural evolution: Experience the changing landscape of agriculture in the Valley Diarsipkan 2014-04-13 di Wayback Machine. from Canadian Geographic
- AgroTourNet Diarsipkan 2017-04-24 di Wayback Machine. - A project supported by the European Commission for the development of e-learning tools and methodologies for vocational training in the sector.
- Agritourism Resources Diarsipkan 2015-06-23 di Wayback Machine. Agritourism: Worksite Walkthrough, Policies and Procedures Checklist, Health and Safety Guidelines for Children. Retrieved July 6, 2009
- South-East Asian Tourism Organisation Diarsipkan 2021-02-26 di Wayback Machine. A new South-east Asian based organisation looking at ways to use agritourism and other initiatives to spread the benefits of tourism more widely.
- Hawaii Agritourism Association
 | Artikel bertopik wisata ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |
 | Artikel bertopik pertanian atau perkebunan ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |