Yuni Satia Rahayu

Politikus Indonesia
Revisi sejak 1 Juli 2021 05.40 oleh Lalang Nur (bicara | kontrib) (Menambahkan informasi mengenai Ibu Yuni Satia Rahayu.)

Dr. Hj. Yuni Satia Rahayu, SS., M.Hum (lahir 28 Juni 1968) adalah wakil bupati Sleman yang menjabat pada periode 2010-2015. Perempuan yang akrab dipanggil Neny ini, sebelumnya ia adalah aktivis LSM yang tertarik dengan pemenuhan hak-hak perempuan.

Yuni Satia Rahayu
Yuni Satya Rahayu
Wakil Bupati Sleman
Masa jabatan
2010–2015
Penguasa monarkiHamengkubuwana X
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Joko Widodo
GubernurHamengkubuwana X
Sebelum
Pendahulu
Sri Purnomo
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir28 Juni 1968 (umur 56)
Indonesia Ngawi, Jawa Timur
KebangsaanIndonesia Indonesia
Partai politikBerkas:LOGO-PDIP.svg Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Suami/istriMuhammad Yamin, SH
AnakNabiel Ahmad
Nadine Cahya Annisa
Alma materFakultas Sains dan Kemanusiaan Universiti Kebangsaan Malaysia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah tahun 2010, ia bersama Sri Purnomo berhasil memenangkan pilkada Sleman 2010 dengan perolehan suara sebesar 174.571 suara (35,2 persen) mengalahkan tiga pasangan lainnya yakni pasangan Bugiakso-Kabul Muji B mendapat 164.672 suara (21,1 persen), Mimbar Wiyono-Wening 14.860 suara (2,9 persen), Sukamto-Suhardono 106.838 suara (21,5 persen).[1]

Yuni Satia Rahayu banyak memiliki ketertarikan kepada hak-hak perempuan dan punya fokus perhatian untuk memperjuangkan isu-isu perempuan secara intens melalui pendirian Forum Diskusi Perempuan Yogyakarta (1989). Forum ini membela hak-hak perempuan edukasi dan pengorganisasian serta advokasi. Selain itu ia juga pernah membidani dan memimpin beberapa lembaga swadaya masyarakat antara lain; Rumpun Tjut Nyak Dien/RTND (1991-1995), Organization Woman Advancement (OWA/1996-1997) di Palembang, Women Crisis Center (WCC/1997-1999), Rumpun Gema Perempuan Jakarta (2000-2005). Sama seperti RTND, Rumpun Gema Perempuan juga berkonsentrasi pada sektor pekerja rumah tangga (PRT). Di Lembaga ini, ia menjabat sebagai Direktur Eksekutif dari tahun 2000–2005. Karena komitmennya pada isu- isu perempuan, pada tahun 2021 Yuni Satia Rahayu dilantik menjadi Ketua DPD Kaukus Perempuan Politik Indonesia periode 2021 - 2026.

Ia kemudian bergabung dengan PDI Perjuangan pada tahun 1999 dan lebih intens menjadi pengurus PDI Perjuangan setelah ia kembali ke Yogyakarta. Sesuai latar belakang aktivitasnya, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) DPD PDI Perjuangan DIY (2007 – 2010). Berikutnya, sebagai Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DIY (2010 – 2014) dan Sekretaris DPD PDI Perjuangan DIY. Pada tahun 2019 Yuni Satia Rahayu ditunjuk menjadi Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPD PDI Perjuangan DIY periode 2019 - 2024.

Pada Pemilihan Umum Legislatif Indonesia 2019, Yuni Satia Rahayu mencalonkan diri sebagai calon Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Dalam kontestasi pemilihan tersebut, Yuni Satia Rahayu berhasil memenangkan Pemilihan Umum Legislatif Indonesia 2019 dengan perolehan suara sebanyak 23.797 suara. Pada tanggal 02 September 2019, Yuni Satia Rahayu dilantik dan diambil sumpahnya sebagai anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta periode 2019- 2024. Yuni Satia Rahayu ditunjuk menjadi Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta periode 2019-2024. Selain itu Yuni Satia Rahayu ditunjuk sebagai Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah/Peraturan Daerah Istimewa (BAPEMPERDA) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Referensi

Didahului oleh:
Sri Purnomo
Wakil Bupati Sleman
2010 - 2015
Diteruskan oleh:
Sri Muslimatun