Ci Punegara

sungai di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat
Revisi sejak 6 Juli 2021 13.05 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: +{{Authority control}})

Ci Punegara atau Sungai Cipunagara adalah suatu sungai di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Panjangnya sekira 147,3 kilometer megalir dari dari Gunung Bukit Tunggul di Pegunungan Bandung Utara dan bermuara ke Laut Jawa. Sungai ini melintasi tiga kabupaten yaitu Kabupaten Subang, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Indramayu. Di hulu Sungai Cipunagara terdapat sebuah danau alami (Situ) yaitu Situ Cipabeasan. Hulu Sungai Cipunagara secara administratif masuk ke wilayah Desa Cipunagara, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang sedangkan muara sungai terletak di Desa Patimban, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang.

Ci Punegara
Sungai Cipunegara
PetaKoordinat: 6°11′17″S 107°53′27″E / 6.18806°S 107.89083°E / -6.18806; 107.89083
Lokasi
NegaraIndonesia
Ciri-ciri fisik
Hulu sungaiGunung Bukit Tunggul
 - elevasi1.600 meter (5.200 ft)
Muara sungaiLaut Jawa
Panjang1.473 kilometer (915 mi)
Luas DASDAS: 1.280,473 km2
Bendung Salam Darma pada masa Hindia Belanda

Daerah Aliran Sungai

Daerah Aliran Sungai (DAS) Cipunagara memiliki luas 1.280,473 km2 mencangkup tiga kabupaten yaitu Kabupaten Subang, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Indramayu. DAS Cipunegara berbentuk memanjang dengan topgrafi bergunung-gunung di bagian hulu dan daerah landai di bagian hilir. DAS Cipunagara terbagi lagi menjadi lima Sub-DAS lainnya terdiri dari 74 anak sungai. Anak sungai terbesarnya adalah Sungai Cikandung yang berhulu di Gunung Tampomas. Berikut anak sungai besar yang dimiliki Sungai Cipunegara:

  1. Sungai Cikandung
  2. Sungai Cigadung
  3. Sungai Cilamatan
  4. Sungai Cikaramas
  5. Sungai Cileat
  6. Sungai Ciburung
  7. Sungai Cicanang

Pemanfaatan

Penduduk di sepanjang Sungai Cipunagara memanfaatkan aliran sungai untuk sumberdaya perikanan baik secara tradisional dengan cara memancing atau menjala. Besarnya debit air Sungai Cipunagara juga dimanfaatkan untuk pengairan/ irigasi lahan pertanian melalui beberapa cekdam, pintu air atau bendung seperti Bendung Salam Darma di Dusun Salam Darma, Desa Mangunjaya, Kecamatan Anjatan , Kabupaten Indramayu. Bendung ini dibangun oleh pemerintah kolonial belanda pada tahun 1923 untuk mengairi lahan pertanian seluas 11.664 Hektar di Kabupaten Subang dan 24.504 Hektar di Kabupaten Indramayu.

Pranala luar