Museum BNI 1946

museum di Indonesia
Revisi sejak 6 Juli 2021 20.17 oleh Sumini 77 (bicara | kontrib) (Menambah Kategori:Museum di Jakarta menggunakan HotCat)

Museum BNI 1946 adalah museum khusus yang memberikan pengetahuan sejarah dari Bank Negara Indonesia. Lokasinya berada di area Kota Tua Jakarta. Penjelasan sejarah dimulai dari pembangunan Bank Negara Indonesia atas prakarsa R. M. Margono Djojohadikusumo pada tanggal 5 juni 1946. Penjelasan berlanjut ke fungsi bank sebagai pencetak sekaligus pengedar uang Republik Indonesia pada tanggal 30 Oktober 1946. Pemilik museum adalah Bank Negara Indonesia, sedangkan pengelolanya adalah Divisi Komunikasi Perusahaan dan Kesekretariatan. Koleksi yang dipamerkan berupa brankas, alat pencetak uang kuno, miniatur, foto pejabat dan logo Bank Negara Indonesia dari masa ke masa. Semua koleksi ini dikumpulkan dari cabang Bank Negara Indonesia di berbagai daerah di Indonesia. Alamat lengkapnya di Jalan Lada Nomor 1, Kota Tua, Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat. Lokasinya berada di titik koordinat 6°08’08.7” Lintang Selatan dan 106°48’51.9” Bujru Timur. Museum ini diacapai dari arah Bandar Udara Soekarno-Hatta (22,2 km), Bandar Udara Halim Perdana Kusuma (27,2 km), Terminal Rawamangun (19,5 km), atau Terminal Kampung Rambutan (31,8 km).[1]

Kepemilikan

Museum BNI 1946 didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998. Museum ini menempati area seluas 10.039 m2. Awalnya, gedung ini milik perusahaan dagang dari Belanda. Namanya ialah Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM) atau Factorji Batavia. Pada perkembangan berikutnya, gedung ini menjadi bank. Pada tahun 1960, Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM) dinasionalisasi menjadi salah satu gedung kantor Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) Urusan Ekspor Impor. Gedung tersebut pun beralih menjadi kantor pusat Bank Export import (Bank Exim) setelah Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) didirikan pada 31 Desember 1968. Gedung Museum BNI 1946 menjadi aset milik Bank Mandiri setelah penggabungan Bank Exim bersama Bank Dagang Negara (BDN), Bank Bumi Daya (BBD) dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) ke dalam Bank Mandiri (1999).[2]

Referensi

  1. ^ Rusmiyati, dkk. (2018). Katalog Museum Indonesia Jilid I (PDF). Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. hlm. 214. ISBN 978-979-8250-66-8. 
  2. ^ "Museum Bank Negara Indonesia". asosiasimuseumindonesia.org. Diakses tanggal 2021-06-18.