Museum Puro Mangkunegaran

museum di Indonesia
Revisi sejak 7 Juli 2021 23.29 oleh Nurazizahjaya (bicara | kontrib) (membuat halaman baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Museum Puro Mangkunegaran adalah museum khusus yang mengoleksi benda-benda milik Puro Mangkunegaran. Koleksi museum mulai dikumpulkan sejak tahun 1926. Museum Puro Mangkunegaran dibuka untuk umum pada tahun 1968. Bangunan museum berada di Dalem Ageng. Bangunan ini merupakan tempat diadakannya upacara-upacara tradisional. Bentuknya sama seperti limas dengan delapan buah tiang penyangga dan tanpa plafon. Bangunan ini merupakan simbol dari matahari. Koleksi museum meliputi perhiasan berbahan emas milik raja dan permaisuri. Macamnya yaitu anting, cincin, kalung, subang, gelang tangan, gelang bahu, jam, rantai, badong, dan perlengkapan menari. Selain itu, terdapat koleksi senjata seperti pedang, keris, tombak, dan alat berburu. Koleksi lai inya berupa perabotan makan yang terbuat dari perunggu, dan perlengkapan untuk upacara yakni tempat sapu tangan, tempat sirih, dan tempat meludah. Museum Puro Mangkunegaran berada di dalam Kompleks Istana Mangkunegaran, Jalan Ronggowarsito, Keprabon, Banjarsari, Surakarta, Jawa Tengah. Titik koordinatnya pada 7°33’56.6” Lintang Selatan dan 110°49’23.5” Bujur Timur. Akses ke museum dapat dari Bandar Udara Adi Sumarmo (13,2 km), Stasiun Solo Balapan (600 meter), atau Terminal Tirtonadi (2 km).[1]

Pemanduan

Museum Puro Mangkunegaran dibuka setiap hari. Pada hari Senin, Selasa, Rabu, Jumat dan Sabtu, jam kunjungan dimulai pada pukul 08.30-14.30 WIB. Sedangkan pada hari Kamis dan Minggu, jam bukanya berubah menjadi 08.30-14.00 WIB. Tiap pengunjung harus membayar biaya masuk agar dapat memasuki museum. Seorang pemandu akan menemani setiap pengunjung museum untuk berkeliling bangunan-bangunan utama yakni Pendopo Ageng, Pringgitan, Dalem Ageng, Keputren, dan Pracimosono. Pemandu akan memberikan arahan serta informasi kepada pengunjung tentang aturan di istana. Kunjungan ke dalam bangunan utama diwajibkan melepas alas kaki. Pengunjung akan diberikan kantong plastik untuk menyimpan sepatu atau sandalnya.[2]

Referensi

  1. ^ Rusmiyati, dkk. (2018). Katalog Museum Indonesia Jilid I (PDF). Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. hlm. 466–467. ISBN 978-979-8250-66-8. 
  2. ^ Mangkunegaran. "Museum". Puro Mangkunegaran (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 8 Juli 2021.