Kompas TV
Penyuntingan Artikel oleh pengguna baru atau anonim untuk saat ini tidak diizinkan. Lihat kebijakan pelindungan dan log pelindungan untuk informasi selengkapnya. Jika Anda tidak dapat menyunting Artikel ini dan Anda ingin melakukannya, Anda dapat memohon permintaan penyuntingan, diskusikan perubahan yang ingin dilakukan di halaman pembicaraan, memohon untuk melepaskan pelindungan, masuk, atau buatlah sebuah akun. |
Kompas TV adalah salah satu stasiun televisi swasta nasional di Indonesia yang berfokus pada konten berita.[2][3] Kompas TV dimiliki oleh KG Media.
Kompas TV PT Cipta Megaswara Televisi[1] | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Wilayah siaran | Nasional |
Kantor pusat | Menara Kompas Lt. 6, Jl. Palmerah Selatan No. 21, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10270 Indonesia |
Slogan | Independen, Terpercaya |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Pemilik | Kompas Gramedia (1 Agustus 2011-23 November 2018) KG Media (23 November 2018-sekarang) |
Media streaming | |
UseeTV | Kompas TV |
Situs resmi Kompas TV | Live Streaming |
YouTube | Live Streaming |
Sejarah
Stasiun televisi ini hadir menggantikan stasiun televisi yang pernah dimiliki oleh Kompas Gramedia, yaitu TV7. Sejak saham TV7 dibeli oleh pihak Trans Corp yang berdiri dibawah kepemimpinan Chairul Tanjung pada tahun 2006 dan nama TV7 diganti menjadi Trans7, maka saham Kompas Gramedia terhadap Trans7 menurun menjadi hampir setengah dari Trans Corp.
Pada tanggal 1 Agustus 2011, Kompas TV memulai siaran percobaan bersamaan dengan KTV selama 19 jam setiap hari dari jam 05:00 hingga 00:00 WIB dan Pada tanggal 9 September 2011, Kompas TV resmi diluncurkan dalam acara Simfoni Semesta Raya yang disiarkan oleh beberapa stasiun televisi berjaringan lokal daerah. Pada tanggal 11 September 2011, Kompas TV mengubah logonya yaitu dengan menghilangkan tulisan "TV" pada logo tersebut, dan tulisan "TV" tersebut kembali digunakan mulai 5 Oktober 2012 hingga 19 Oktober 2017.
Pada tahun 2013, Kompas TV memegang hak siar Bundesliga (2013-14 dan 2014-15) dan Serie A (hanya 2014–2015) lewat kerjasama dengan beIN Sports. Kompas TV juga pernah menayangkan ajang balap mobil Formula 1 (hanya musim 2012 dan 2013) lewat kerjasama Fox Sports dan hak siar kompetisi/turnamen olahraga lainnya seperti bulutangkis, voli, dan lain-lain.
Pada awalnya Kompas TV di Jabodetabek bersiaran di frekuensi 28 UHF dengan menggandeng stasiun televisi lokal KTV, tetapi mulai tanggal 28 Juni 2015, Kompas TV di Jabodetabek pindah frekuensi menjadi 25 UHF. Frekuensi ini dulunya digunakan oleh TV Plus! sebelum pindah frekuensi ke 32 UHF dan berganti nama menjadi MGSTV.[4]
Pada tanggal 28 Januari 2016, Kompas TV berfokus menjadi saluran berita dalam perhelatan Suara Indonesia.[5]
Pada tanggal 19 Oktober 2017, Kompas TV mengubah logonya dengan menghilangkan ikon "K" pada logo tersebut dan slogannya yang menjadi "Independen dan Tepercaya", bertepatan dengan acara Rosi Special: Launching Rumah Pilkada 2018.
Pada tanggal 29 Juli 2018, untuk pertama kalinya dalam sejarah, Kompas TV menjadi televisi nasional pertama yang menayangkan cabang olahraga elektronik secara gratis di Indonesia lewat siaran langsung Grand Final turnamen Mobile Legends Southeast Asia Cup 2018.
Melalui kerjasama dengan Fox Sports dan Mola TV, Kompas TV akan menayangkan ajang balap motor internasional yaitu Kejuaraan Dunia Superbike mulai musim 2020 dan hanya menayangkan sesi balapan kedua saja.
Jaringan siaran
Jaringan terestrial
Kompas TV mulai mengudara secara luas pada tanggal 9 September 2011 melalui jaringan televisi lokal di daerah. Siaran stasiun televisi lokal tersebut terdiri dari 70% siaran yang direlai dari Kompas TV dan sisa 30%-nya merupakan siaran yang dikelola sendiri. Pada awalnya, Kompas TV menggandeng 9 televisi lokal, yaitu KTV Jakarta, STV Bandung, TVB Semarang, BCTV Surabaya, Mos TV Palembang, Khatulistiwa TV Pontianak, ATV Malang, Makassar TV, dan Dewata TV Denpasar[6]. Direncanakan, kota-kota besar lain akan menyusul kemudian. Bahkan, sebagian besar kota sudah siap menyiarkan jaringan Kompas TV dengan membangun stasiun relai dan dalam tahap siaran percobaan, seperti di Yogyakarta, Purwokerto, Cirebon, dan kota-kota besar lain yang memiliki jaringan Kompas Gramedia atau disesuaikan dengan terbitnya koran Kompas di seluruh Indonesia. Seiring waktu, Kompas TV berhasil memperluas jangkauannya hingga ke seluruh Nusantara, dan tercatat kini telah mengudara dari Banda Aceh sampai Merauke.
Berikut ini adalah transmisi Kompas TV dan stasiun afiliasinya (sejak berlakunya UU Penyiaran, stasiun TV harus membangun stasiun TV afiliasi di daerah-daerah/bersiaran secara berjaringan dengan stasiun lokal). Data dikutip dari data Izin Penyelenggaraan Penyiaran Kominfo.[7]
Nama Jaringan | Daerah | Frekuensi Analog (PAL) | Frekuensi Digital (DVB-T2) |
---|---|---|---|
PT Cipta Megaswara Televisi | DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi | 25 UHF | 40 UHF |
PT Bayanaka Multimedia Digital | Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan | 26 UHF | 44 UHF |
PT Pratama Cipta Digital | Madiun, Magetan, Ngawi, Ponorogo | 22 UHF | 30 UHF |
Palembang | 60 UHF | 35 UHF | |
PT Oxcy Media Televisi | Surabaya, Lamongan, Gresik, Mojokerto, Pasuruan, Bangkalan | 40 UHF | 27 UHF |
PT Jember Mutiara Nunggal Resti | Jember | 54 UHF | 45 UHF |
Ambon | 60 UHF | ||
PT Syiar Media | Malang, Kota Batu | 62 UHF | 27 UHF |
PT Balakosa Media Digital | Kediri, Pare, Kertosono, Jombang, Blitar, Tulungagung | 45 UHF | 48 UHF |
PT Media Khatulistiwa Televisi | Pontianak | 39 UHF | |
PT Borneo Television | Banjarmasin, Martapura, Marabahan | 46 UHF | 37 UHF |
Yogyakarta, Bantul, Wonosari, Sleman, Wates, Solo | 47 UHF | ||
PT Mediatama Amrita Digital | Balikpapan | 52 UHF | 44 UHF |
Bandar Lampung, Kota Metro | 62 UHF | ||
PT Mahkota Ogan Sumatera | Kayu Agung, Ogan Komering Ilir | 52 UHF | |
Tenggarong, Samarinda | 29 UHF | 31 UHF | |
PT Kompas TV Aceh-Bangka | Pangkal Pinang | 31 UHF | |
PT Kompas TV Media Informasi | Kupang | 58 UHF | |
Medan | 59 UHF | 30 UHF | |
PT Papua Sorta Televisi | Merauke | 48 UHF | |
Sorong | 30 UHF | ||
PT Alternatif Media Televisi | Pekanbaru | 59 UHF | |
PT Makassar Lintas Visual Cemerlang | Makassar, Maros, Sungguminasa, Pangkajene | 23 UHF | |
PT Kompas TV Media Televisi | Gorontalo | 54 UHF | |
PT Pasundan Utama Televisi | Bandung, Cimahi, Padalarang, Cianjur | 34 UHF | 45 UHF |
PT Televisi Semarang Indonesia | Semarang, Ungaran, Kendal, Demak, Jepara, Kudus | 47 UHF | 42 UHF |
PT Andalan Utama Sukabumi | Sukabumi | 30 UHF | 45 UHF |
PT Televisi Antero Nusantara | Banda Aceh | 24 UHF | 39 UHF |
PT Televisi Tanah Liat Semesta | Purworejo | 59 UHF | |
PT Mediantara Televisi Bali | Denpasar | 23 UHF | |
PT Swara Alam Kendari Televisi | Kendari | 32 UHF | |
PT Pacific Televisi Anugerah | Manado | 46 UHF | |
PT Batanghari Televisi Indonesia | Jambi | 47 UHF | |
PT Bengkulu Televisi | Bengkulu | 38 UHF | |
Batam | 46 UHF | ||
Palu, Donggala | 55 UHF | ||
Nunukan | 28 UHF | ||
Palangkaraya | 42 UHF | ||
Meulaboh | 38 UHF |
Jaringan lainnya
Sejak tanggal 9 September 2011, Kompas TV juga dapat disaksikan di televisi berlangganan sebagai berikut:
Kompas TV dapat juga disaksikan secara siaran gratis melalui parabola di satelit Palapa D.
Kompas TV HD
Kompas TV juga menjadi stasiun televisi pertama di Indonesia yang mengadopsi kualitas gambar beresolusi tinggi atau High Definition yang dinamakan Kompas TV HD. Kompas TV HD sendiri hadir di K-Vision HD, Max3 dan live streaming di kompas.tv/live.
Acara
Sebagian besar acara Kompas TV adalah acara-acara berita dan faktual, dengan sedikit sisanya adalah acara hiburan.
Kompas adalah acara berita induk Kompas TV, yang terdiri dari beragam acara dari pagi hingga malam hari. Sapa Indonesia merupakan acara gelar wicara andalan yang tayang di pagi dan malam hari.
Acara hiburan di Kompas TV di antaranya audisi Stand Up Comedy Indonesia dan Kata Kita.
Presenter
Daftar direktur utama
No. | Nama | Awal jabatan | Akhir jabatan |
---|---|---|---|
1 | Bimo Setiawan | 2011 | 2018 |
2 | Rikard Bagun | 2018 | sekarang |
Direksi saat ini
Nama | Jabatan |
---|---|
Rikard Bagun | Direktur Utama |
Rosianna Silalahi | Direktur Pemberitaan |
Okiteguh Karya | Direktur Teknis |
P. Arief Prihantoro | Direktur Pemrograman |
Budiman Tanuredjo | Direktur Keuangan dan Sumber Daya |
Maria Goretti Limi | Direktur Penjualan dan Pemasaran |
Charlie Kasim | Direktur Operasional |
Slogan utama
- Inspirasi Indonesia (9 September 2011-28 Januari 2016)
- Berita dan Informasi (1 Juni 2015-28 Januari 2016)
- Berita dan Inspirasi Indonesia (28 Januari 2016-19 Oktober 2017)
- Independen, Terpercaya (19 Oktober 2017-sekarang)
Kontroversi
Kehadiran Kompas TV dipersoalkan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) melalui siaran pers tanggal 7 September 2011. Dalam siaran pers tersebut, KPI menilai Kompas TV belum memiliki izin sebagai lembaga penyiaran sehingga belum dapat mengatasnamakan diri sebagai badan hukum lembaga penyiaran. KPI juga berpendapat bahwa praktik sistem siaran berjaringan hanya dapat dilakukan pada sesama lembaga penyiaran yang telah memiliki Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) tetap, sementara Kompas TV bersiaran melalui sejumlah stasiun televisi lokal yang sebagian besar hanya memiliki IPP prinsip.
Logo Kompas TV pada layar televisi di sejumlah stasiun televisi lokal juga dinilai menyembunyikan/mengaburkan/memperkecil identitas atau logo stasiun televisi lokal tersebut, tidak sesuai dengan eksistensi dari stasiun televisi lokal tersebut yang telah cukup lama menempuh proses perizinan dengan semangat lokal yang perlu didorong.[8][9]
Kompas TV menanggapi siaran pers KPI tersebut dengan menegaskan bahwa Kompas TV hanya merupakan penyedia konten, sehingga yang memerlukan izin siaran adalah stasiun televisi lokal yang menjadi mitra siaran berjaringan di daerah.[10]
Isu pengambilalihan kepemilikan saham Dewata TV oleh Kompas TV membuat pihak KPID Bali mulai mengambil tindakan. Namun, itu tidak terbukti. Hanya saja, beberapa program Dewata TV mengalami penghapusan dan hanya disiarkan di jam-jam tertentu saja.[11]
Namun, penayangan Kompas TV di Dewata TV membuat Dewata TV harus mengganti Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) dari status IPP prinsip yang hanya boleh dimiliki oleh stasiun televisi lokal Independen, menjadi IPP tetap.[12]
Referensi
- ^ 12 Maret, KompasTV Tayangkan Secara Langsung Debat Perdana Pilkada Jawa Barat
- ^ Tweet Kompas TV mengenai sistem berjaringan (1 dari 2)
- ^ Tweet Kompas TV mengenai sistem berjaringan (2 dari 2)
- ^ Testimone Presenter 25 UHF (Promo)
- ^ Tahun Ini, Kompas TV Fokus Jadi Media Berita
- ^ KompasTV Warnai Televisi Nasional
- ^ DAFTAR IZIN PENYELENGGARAAN PENYIARAN LEMBAGA PENYIARAN TELEVISI YANG SUDAH DITERBITKAN OLEH MENTERI KOMINFO SAMPAI DENGAN NOVEMBER 2017
- ^ KPI: Kompas TV Tidak Punya Izin
- ^ "Legal Opinion Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Terhadap Kompas TV yang Bersiaran Pada Beberapa Stasiun Televisi Lokal di Sejumlah Daerah". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-11-19. Diakses tanggal 2011-09-10.
- ^ Kompas TV: Kami Content Provider, Tidak Perlu Izin Siaran
- ^ KPID Bali Sidak ke Kantor Dewata TV, Saham Dewata TV Tidak Dijual ke Kompas TV
- ^ Dewata TV Terima Izin Siaran Tetap