Nordic Mobile Telephone
Nordic Mobile Telephone (bahasa Indonesia: Telepon Bergerak Nordik) atau disingkat NMT (dalam bahasa aslinya adalah Nordisk MobilTelefoni atau Nordiska MobilTelefoni-gruppen) adalah sistem telepon seluler otomatis pertama. Sesuai namanya, sistem ini didesain oleh sejumlah perusahaan telekomunikasi di negara Nordik, dan diluncurkan pada 1 Oktober 1981 sebagai pengganti jaringan telepon seluler analog ARP (150 MHz) di Finlandia, MTD (450 MHz) di Swedia dan Denmark, dan OLT di Norwegia yang sudah overkapasitas.
Bagian dari seri |
Generasi telepon genggam |
---|
Telekomunikasi seluler |
NMT menggunakan sinyal analog, menandakan sistemnya yang masih 1G. Terdapat dua jenis sistem NMT yang dioperasikan (menurut frekuensi yang digunakan), yaitu NMT-450 (450 MHz) dan NMT-900 (900 MHz). NMT-900 diluncurkan pada 1986 dan memiliki kapasitas lebih besar dibanding NMT-450.
Spesifikasi NMT bersifat terbuka dan bebas sehingga banyak perusahaan memproduksi perangkat bersistem NMT, termasuk Mobira dan Ericsson. Di Denmark, layanan ini pertama kali dioperasikan oleh Storno (milik General Electric) dan AP. Awalnya, NMT hanya didesain untuk telepon mobil, dan pada saat itu walaupun ada yang sudah portabel tapi memiliki masalah pada daya tahan baterai dan ukurannya yang besar. Seiring waktu, model portabel seperti Benefon hanya berukuran 100 mm (3,9 inci) dan memiliki berat 100 gram.
Sejarah
Jaringan NMT pertama kali diluncurkan di Swedia dan Norwegia pada 1981, dan di Denmark dan Finlandia pada 1982. Lalu, sistem ini pada 1986 diperluas ke Islandia. Namun, untuk operasional secara komersial, pertama kali diluncurkan di Arab Saudi pada 1 September 1981 oleh Ericsson untuk 1.200 pengguna percobaan, dan pada bulan selanjutnya diperluas ke Swedia, negara asalnya. Pada tahun 1985 terdapat 110,000 pengguna NMT di Skandinavia dan Finlandia (dimana di Norwegia sebanyak 63,300) sehingga merupakan sistem telepon seluler terbesar saat itu.[1]
Selain negara-negara Nordik sebagai pionirnya, NMT sudah dipergunakan di berbagai negara seperti wilayah Baltik, Swiss, Prancis, Belanda, Hongaria, Polandia, Bulgaria, Rumania, Republik Ceko, Slovakia, Slovenia, Serbia, Turki, Kroasia, Bosnia, Rusia, Ukraina ditambah berbagai negara Asia, termasuk Indonesia. Namun, seiring dengan meluasnya jaringan digital seperti GSM, membuat pengguna NMT semakin menurun sehingga perlahan-lahan banyak operator yang mematikan jaringan NMT-nya. Di Estonia, jaringan NMT ditutup pada Desember 2000, lalu di Finlandia, jaringan NMT TeliaSonera dihentikan pada tanggal 31 Desember 2002. Jaringan NMT terakhir Norwegia dihentikan pada tanggal 31 Desember 2004 dan jaringan NMT TeliaSonera Swedia distop pada pada 31 Desember 2007. Namun, khusus di Islandia, NMT masih sempat bertahan karena sstem ini menjangkau wilayah yang luas, sehingga cocok untuk Islandia yang luas tapi berpenduduk sedikit, hingga akhirnya pada 1 September 2010, resmi dihentikan operasionalnya oleh Síminn. Di Denmark, Norwegia dan Swedia frekuensi NMT-450 kemudian dilelang ke Net 1 (dahulu Nordisk Mobiltelefon), yang awalnya beroperasi di CDMA 450 MHz, tetapi seiring waktu sudah dimigrasikan lagi ke 4G.
Satu-satunya jaringan NMT yang pada saat ini masih beroperasi adalah Skylink di Rusia, tepatnya di Oblast Arkhangelsk dan Krai Perm.[2][3] Jaringan ini dioperasikan di wilayah luas dengan penduduk sedikit, tetapi hanya akan bertahan izinnya sampai 2021.[4]
Operasional NMT di Indonesia
NMT merupakan sistem jaringan seluler pertama yang diluncurkan di Tanah Air.[5] Layanan NMT (versi NMT-450) pertama kali diluncurkan pada 1985, yang dikelola oleh PT Rajasa Hazanah Perkasa di frekuensi 450 MHz. Pengelolaan jaringan ini dilakukan dengan pola bagi hasil bersama Perumtel dengan target pelanggan awalnya sebesar 30.000 di wilayah Jakarta dan Jawa Barat.[6] Sistem ini awalnya hanya dioperasikan untuk pengguna telepon mobil, tetapi kemudian juga diperluas untuk telepon seluler. Pada 1995, kerjasama bagi hasil ini berakhir dan dialihkan ke perusahaan patungan Telkom dan PT Rajasa, PT Mobile Selular Indonesia (Mobisel, sekarang Sampoerna Telekom).[7] Mobisel sendiri merupakan operator tunggal dari sistem NMT-450 di Indonesia sepanjang operasional jaringan ini, dengan wilayah layanan di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Cikampek, Indramayu, Cilegon, Bandar Lampung dan Kalianda. Pada puncaknya di tahun 1997, pengguna NMT Mobisel adalah sebesar 29.000, tetapi kemudian merosot menjadi 5.000 pada 2003 seiring populernya sistem seperti GSM.[8] Operasional NMT sendiri tetap bertahan hingga 2006, ketika penerus Mobisel, yaitu Ceria resmi mengonversi 3.000 pelanggannya yang tersisa ke teknologi CDMA2000, mengakhiri operasi jaringan ini di Indonesia.[9]
Lihat juga
- AMPS, jaringan analog lain yang pernah juga dioperasikan di Indonesia.
Referensi
- ^ Nordsveen, Arve M (28 November 2005). "Mobiltelefonens historie i Norge" (dalam bahasa Norwegia). Norsk Telemuseum. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 February 2007.
- ^ Областной-Стационарный (ФЛ)_NMT
- ^ "Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 February 2016. Diakses tanggal 5 February 2016.
- ^ "Роскомнадзор - Реестр лицензий в области связи". Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 February 2016. Diakses tanggal 5 February 2016.
- ^ Untold Story IPO Telkom di NYSE & BEJ
- ^ 50 tahun peranan pos & telekomunikasi
- ^ Untold Story IPO Telkom di NYSE & BEJ
- ^ Yearbook of asia-pacific telecommunication
- ^ Sampoerna Telekom