Achmad Zaky

CEO-nya Bukalapak
Revisi sejak 23 Juli 2021 00.43 oleh Mat2174 (bicara | kontrib) (tambahan pada infobox)

Achmad Zaky (lahir 24 Agustus 1986) adalah founder dan mantan CEO dari sebuah situs e-commerce bernama Bukalapak. Ia mendirikan situs tersebut sejak tahun 2010 bersama rekannya Fajrin Rasyid dan Nugroho Herucahyono.

Achmad Zaky
LahirAchmad Zaky
24 Agustus 1986 (umur 38)[1]
Sragen, Indonesia
Kebangsaan Indonesia
PendidikanTeknik Informatika, Institut Teknologi Bandung (2004) [1]
AlmamaterInstitut Teknologi Bandung
PekerjaanPendiri dan mantan CEO Bukalapak.com [2]
Dikenal atasKontribusi menaikkan kelas UMKM melalui marketplace Bukalapak
Karya terkenalBukalapak
Suami/istriDiajeng Lestari
Anak2
PenghargaanEY Entrepreneur of the Year 2017
X: achmadzaky Modifica els identificadors a Wikidata

Zaky menempati posisi Chief Executive Officer (CEO) Bukalapak sejak berdiri hingga akhir tahun 2019. Posisi dari lulusan jurusan teknik informatika dari Institut Teknologi Bandung tersebut digantikan oleh Rachmat Kaimuddin.[3]

Pendidikan

Zaky mulai mengenal dunia teknologi sejak sekolah dasar. Pada tahun 1997, salah satu paman Zaky membelikan sebuah komputer dan buku-buku yang berhubungan dengan pemrograman. Ia tumbuh bersama komputer dan buku-buku tersebut.

Ketika mengenyam pendidikan di SMA Negeri 1 Solo, dia mendapat kesempatan untuk mewakili sekolahnya di ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang komputer dan menang hingga tingkat nasional.

Pada tahun 2004, Zaky melanjutkan studinya di jurusan Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung.[1] Di bidang akademis, Zaky sempat mendapat IPK 4.00 pada tahun pertama dan lulus dengan predikat cumlaude. [4]

Zaky sempat meraih beasiswa studi ke Oregon State University dari pemerintah Amerika Serikat selama dua bulan pada tahun 2008. Selain itu, ia juga pernah mewakili ITB dalam ajang Harvard National Model United Nations 2009.

Awal Karier

Karier Zaky berawal dari keaktifannya di dunia teknologi dan entrepreneurship sewaktu di ITB. Ia mendapatkan tawaran mengerjakan software quickcount pemilu dengan nilai 1,5 juta untuk sebuah stasiun televisi nasional.[4] Setelah lulus dari ITB, ia mendirikan perusahaan jasa konsultasi teknologi bernama Suitmedia.[5][6]

Zaky juga pernah sempat mencoba untuk membuka usaha kuliner mi ayam sewaktu kuliah yang akhirnya bangkrut. Zaky menghabiskan seluruh uang hasil menang dari berbagai perlombaan.[7]

Waktu itu kami keracunan virus entrepreneurship, pas ngumpul sama teman-teman tiba-tiba kepikiran dan pengen bikin warung mi. Uang saya dari lomba habis semua kesedot kesitu karena bangkrut. Takut dan trauma rasanya waktu itu, tapi saya berpikir ini seperti sekolah, mahal sekali biayanya, saya yakin ada pelajaran berharga.[4]

Bermodal pengalaman membangun sistem IT banyak perusahaan besar, Zaky lantas terpikir untuk membuat sesuatu yang lebih bermanfaat bagi banyak orang. Dari sinilah, Bukalapak mulai dirintis pada tahun 2010.[8] Ia bermimpi untuk mengubah hidup banyak orang dengan memajukan UMKM lewat internet. Code base Bukalapak diselesaikan dalam waktu dua bulan. Awalnya, Zaky mengajak para pedagang di mall untuk bergabung di Bukalapak. Tetapi, respon yang diberikan oleh mereka sangat kecil. Klien pertama yang ia dapat justru dari pedagang kecil. Ketika ditanya mengapa mereka mau bergabung, alasannya adalah karena barang mereka di toko tidak laku. Karena itu, mereka meminta bantuan Zaky untuk menjualnya di Bukalapak. Sejak itu, Ia pun memfokuskan diri mengajak para pelaku UMKM yang belum begitu berkembang. Pada tahun 2011, sudah ada sekitar 10.000 pedagang yang bergabung di Bukalapak.

Pertumbuhan Bukalapak yang sangat pesat menarik minat banyak investor untuk menanamkan modal di Bukalapak. Beberapa di antaranya adalah 500 Startups, Batavia Incubator, IMJ Investment, dan juga Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK Group).[1][5] Bersama dengan Nadiem Makarim (Founder & CEO PT. Go-Jek Indonesia), dan William Tanuwijaya (Co-founder & CEO PT Tokopedia), dan Sigit Arifianto (CEO Lister), Zakky menjadi salah satu CEO Terpopuler Indonesia versi LinkedIn.[9]

Kehidupan Pribadi

Minggu, 17 Oktober 2010, Zaky mengakhiri masa lajangnya dengan menikahi Diajeng Lestari. Zaky menularkan visinya pada sang istri untuk memanfaatkan internet dalam berbisnis. Istrinya yang memang sudah jenuh menjadi karyawan dan sulit menemukan hijab yang akan dikenakan dalam kesehariannya mencetuskan ide untuk membuat situs komersial yang mengkhususkan diri pada penjualan busana alamiah muslimah. Zaky mendukung penuh ide tersebut dan membantu Istrinya mendirikan Hijup pada tahun 2011.[10] Sampai saat ini, mereka telah dikarunia seorang anak yang diberi nama Laiqa Anzani. Nama Laiqa kemudian dipakai sebagai nama Majalah gaya hidup yang sangat terkenal di kalangan hijabers.

Satyalancana Wirakarya

Achmad Zaky menerima Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya pada 21 Juli 2016 yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Jambi.[11] Tanda Kehormatan ini merupakan penghargaan negara yang diberikan oleh Presiden atas jasa dan darma bakti seseorang kepada bangsa dan negara sehingga bisa dijadikan teladan bagi orang lain.[12]

Achmad Zaky dianggap telah berperan secara aktif memajukan perekonomian pelaku UKM melalui online marketplace dengan memanfaatkan teknologi internet untuk memperluas pangsa pasar UKM serta memanfaatkan platform Bukalapak yang telah dirintisnya sehingga berdampak tinggi terhadap masyarakat (high impact).


Referensi