William Tanuwijaya

wirausahawan Indonesia

William Tanuwijaya (lahir 11 November 1981) merupakan seorang pengusaha Indonesia yang juga merupakan pendiri Tokopedia, sebuah situs web perdagangan elektronik yang memungkinkan penggunanya untuk membeli barang secara daring.[2]

William Tanuwijaya
William Tanuwijaya pada bulan Februari 2018
Pendiri dan CEO Tokopedia
Mulai menjabat
6 Februari 2009
Informasi pribadi
Lahir11 November 1981 (umur 42)
Indonesia Pematang Siantar, Sumatera Utara, Indonesia
Suami/istriFelicia HW
Alma materUniversitas Bina Nusantara
Harvard Kennedy School
Dikenal karenaPendiri dan CEO Tokopedia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara, William yang kala itu baru lulus SMA merantau ke Jakarta untuk mengenyam pendidikan yang lebih baik, mengikuti keinginan Ayah dan Pamannya. Sayangnya pada tahun kedua perkuliahan, ayah William jatuh sakit sehingga mengharuskan William untuk mencari pekerjaan sampingan agar tetap dapat berkuliah di Jakarta. Keadaan yang mendesak ini lantas memunculkan kecintaan William pada dunia internet. Pekerjaan sampingannya sebagai seorang penjaga warnet ternyata mengantarkan William meluncurkan Tokopedia pada 2009, tentunya setelah melalui berbagai perjuangan yang tidak mudah.[3][4]

Tokopedia saat ini merupakan salah satu perusahan rintisan (startup) berstatus unicorn, alias mempunyai valuasi lebih dari US$ 1 miliar.[5] Perusahaan tersebut juga berhasil meraih Android Excellence Apps sebagai aplikasi terbaik pilihan Google di Play Store.[6] William juga berhasil memperoleh penghargaan Young Global Leaders pada tahun 2016, sebagai salah seorang pemimpin muda yang berpengaruh di dunia.[7] Bersama dengan Nadiem Makarim (Founder & CEO PT. Go-Jek Indonesia), dan Achmad Zaky (CEO PT Bukalapak), dan Sigit Arifianto (CEO Lister), William menjadi salah satu CEO Terpopuler Indonesia versi LinkedIn.[8]

Riwayat Hidup sunting

Masa Kecil dan Keluarga sunting

William Tanuwijaya lahir di Pematang Siantar, 11 November 1981. Selepas SMA, Ayah William memintanya untuk melanjutkan pendidikan di Jakarta. Meski berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan, orang tua William sangat peduli pada pendidikan. Mereka ingin agar William memperoleh pendidikan yang lebih baik sehingga bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik.[butuh rujukan]

William akhirnya menjalani pengalaman pertamanya keluar dari Sumatera Utara,[9] dan berkuliah di Universitas Bina Nusantara.

Sayangnya pada tahun kedua perkuliahan, ayah William jatuh sakit sehingga mengharuskannya untuk bekerja sampingan sebagai penjaga shift malam warnet 24 jam di dekat lokasi kampus. Saat itu ia mendapatkan keistimewaan untuk menggunakan internet secara gratis, setiap harinya. Hal ini memunculkan kecintaannya pada internet, khususnya dunia digital.

Karier sunting

Setelah menyelesaikan kuliah pada tahun 2003, William kemudian ingin mengikuti kecintaannya pada dunia digital dengan bekerja di perusahaan internet seperti Google dan Facebook. Ketiadaan kantor dua perusahaan internet raksasa tersebut kemudian membuatnya bekerja di beberapa perusahaan pengembang peranti lunak di beberapa perusahaan seperti TelkomSigma dan Sqiva Sistem setelah sebelumnya bekerja sebagai pengembang Game di Bolehnet. Kemudian di 2006 bekerja sebagai IT & Business Development Manager di Indocom Mediatama. Dari sini kemudian timbul idenya untuk mempunyai perusahaan internet sendiri.

Tahun 2007, ide untuk membangun Tokopedia muncul. Sayangnya, ia tidak memiliki modal untuk mewujudkan ide tersebut. Dia mengajak temannya Leontinus Alpha Edison untuk mendirikan Tokopedia.

Terinspirasi dari perusahaan internet dunia, William memberanikan diri untuk mulai mencari pemodal. Usaha ini terbilang sulit karena ia harus menerima penolakan dari banyak pihak. Dua tahun mencoba meyakinkan banyak orang, William harus menerima kenyataan bahwa perusahaan internet belum memiliki kepercayaan saat itu. Apalagi, saat itu ayahnya divonis penyakit kanker kronis. William pun dituntut menjadi tulang punggung keluarga.

William tidak putus asa. Ia terus berusaha meyakinkan orang-orang tentang potensi sebuah perusahaan internet. Maka pada tahun 2009, Tokopedia akhirnya dapat dijalankan setelah mendapat kepercayaan dari salah seorang pemodal. Ia mengumpulkan talenta-talenta terbaik negeri untuk bergabung di Tokopedia, meyakinkan para mahasiswa di berbagai universitas terkemuka.

Pada tahun 2016, William terpilih mewakili Indonesia sebagai Young Global Leader, World Economic Forum.[10] Di tahun 2019, William berhasil menyabet penghargaan Ernst & Young (EY) Entrepreneur of The Year.[11] Penghargaan ini diberikan kepada para individu maupun perusahaan yang sukses dalam memperlihatkan kepemimpinan dan visi untuk terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi sekitarnya.[12] Ia juga mendapatkan penghargaan Satyalancana Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia atas kontribusinya pada perkembangan ekonomi dan teknologi di Indonesia.[13][14] Pada tahun 2020, William masuk ke dalam 100 People Transforming Business in Asia menurut Business Insider.[15] William dipandang sebagai salah satu dari 100 orang yang visioner di Asia dalam melihat sebuah perubahan dan juga peluang bisnis yang dapat memberikan efek baik bagi seluruh usaha mereka.[16]

Referensi sunting

  1. ^ "William Tanuwijaya". Kumparan. 
  2. ^ TOKOPEDIA, PT (2020). "About Tokopedia". About Tokopedia. Diakses tanggal 17 September 2020. 
  3. ^ Idris, Muhammad, ed. (2020-05-13). "Profil William Tanuwijaya, dari Penjaga Warnet, Kini Bos Tokopedia". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-03-09. 
  4. ^ Yasmin, Puti. "Sosok William Tanuwijaya, CEO Tokopedia yang Kirim Surat ke Pengguna". detikcom. Diakses tanggal 2021-03-09. 
  5. ^ eck. "Valuasi 4 unicorn lokal sudah kalahkan Indosat dkk | Indotelko". Diakses tanggal 2018-09-04. 
  6. ^ Wahyu, Dimas, ed. (2018-07-05). "Di Google Play Store, Tokopedia Terpilih Jadi Aplikasi Pilihan Editor". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-09-04. 
  7. ^ Jamaludin, Fauzan (23 Maret 2016). Cahya, Indra, ed. "Bos Tokopedia terpilih jadi Young Global Leaders 2016". Merdeka.com. Diakses tanggal 23 Desember 2020. 
  8. ^ Rachmatunnisa (19 September 2017). "Ini CEO Terpopuler Indonesia Versi LinkedIn". detikcom. Diakses tanggal 27/2/21. 
  9. ^ Tanuwijaya, William. Winarno, Hery H, ed. "Semangat bambu runcing di era digital". merdeka.com. Diakses tanggal 2018-09-04. 
  10. ^ World Economic Forum (Januari 1, 2017). "Young Global Leader Indonesia". WEForum. Diakses tanggal 2018-02-07. 
  11. ^ Winarto, Yudho (2019-11-14). Winarto, Yudho, ed. "Bos Tokopedia William Tanuwijaya raih EY Entrepreneur of The Year 2019". Kontan.co.id. Diakses tanggal 2020-09-17. 
  12. ^ "EY Entrepreneur Of The Year™ Indonesia". www.ey.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-09-17. 
  13. ^ KOMINFO, PDSI. "Pemerintah Berikan Satyalancana Wira Karya kepada Pendiri Startup Unicorns". Website Resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-09-17. 
  14. ^ https://kominfo.go.id/content/detail/21805/pemerintah-berikan-satyalancana-wira-karya-kepada-pendiri-startup-unicorns/0/berita_satker
  15. ^ ING, in partnership with (2020-09-09). "100 people transforming business in Asia". Business Insider Australia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-09-17. [pranala nonaktif permanen]
  16. ^ Laraspati, Angga. "CEO Tokopedia Masuk Daftar 100 Orang Pengubah Bisnis di Asia". detikcom. Diakses tanggal 2020-09-17.