Stasiun Kamal

Stasiun Kamal
Kamal+0,41 m
Lokasi
Koordinat{{WikidataCoord}} – missing coordinate data
Ketinggian+0,41 m
Operator
Letak
km 0+000 lintas Kamal–Pamekasan dan Kamal–Bangkalan[1]
Layanan-
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
Sejarah
Dibuka1898
Ditutup1984-1987
Perusahaan awalMadoera Stoomtram Maatschappij
Lokasi pada peta
Lua error in Modul:Mapframe at line 384: attempt to perform arithmetic on local 'lat_d' (a nil value).
 
Sunting kotak info • L • B
 
Bantuan penggunaan templat ini


Stasiun Kamal (KML) adalah stasiun kereta api nonaktif yang terletak di Kamal, Kamal, Bangkalan. Stasiun yang berketinggian +0,41 mdpl ini termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya dan dahulu melayani kereta api ke berbagai jurusan di Pulau Madura. Sebagai stasiun besar di Madura, stasiun ini memiliki depo lokomotif dan bengkel. Stasiun ini cukup mudah diakses dari Jalan PJKA yang terhubung langsung dengan Jalan Raya Kamal–Kalianget. Di dekat stasiun ini juga terdapat Kantor Pengusahaan Aset PT KAI wilayah Madura, yang menempati bekas rumah dinas Madoera Stoomtram Maatschappij.

Sejarah

Stasiun ini dibuka pada tahun 1898 sebagai titik awal pembangunan jalur kereta api lintas Madura. Dibangun oleh Madoera Stoomtram Maatschappij, stasiun ini terintegrasi langsung dengan Pelabuhan Kamal sehingga para penumpang yang hendak melanjutkan perjalanan ke Jawa dapat langsung menggunakan kapal feri menuju Surabaya tanpa harus berjalan kaki jauh. Pembangunan terus dilanjut hingga pada tahun 1901 sampai di Kalianget.[3]

Pada tanggal 1 September 1913, dibangunlah shortcut jalur kereta api dari stasiun ini ke Stasiun Kwanyar, sehingga kereta dapat langsung menuju Stasiun Kwanyar tanpa harus melewati Stasiun Bangkalan.[4] Namun pada masa pendudukan Jepang jalur tersebut ditutup hanya sampai Stasiun Sukolilo setelah dari Stasiun Telang dibangun percabangan menuju Stasiun Sukolilo agar dapat tersambung ke Pamekasan, karena daerah Batuporon merupakan kawasan militer khusus yang dijaga ketat.[5] Karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur ini pada tahun 1984. Untuk menandai keberadaan stasiun tersebut, aset bangunan stasiun masih dipertahankan dan dikuasai oleh PT Kereta Api Indonesia.

Reaktivasi

Berdasarkan Perpres No. 80 Tahun 2019, Jalur kereta api lintas Madura rencananya akan diaktifkan kembali guna mendukung pemerataan dan percepatan pembangunan di sekitar wilayah Gerbangkertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan). Reaktivasinya pun direncanakan hanya sampai Sumenep tidak sampai Kalianget.[6]

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ S.M. Dengkeng-Sunito (1988). Inventaris van het archief van de NV Madoera Stoomtrammaatschappij, (1896) 1897-1973. Den Haag: Nationaal Archief.  line feed character di |title= pada posisi 45 (bantuan)
  4. ^ Indië: geïllustreerd tijdschrift voor Nederland en koloniën. 7. Cliché's en druk van Joh. Enschedê en Zonen. 1923. 
  5. ^ "Bangunan Sejarah Yang Terlupakan". Madura Corner. Diakses tanggal 19 Januari 2018. 
  6. ^ Lampiran Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 80 Tahun 2019 Tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik – Bangkalan – Mojokerto, Surabaya – Sidoarjo – Lamongan, Kawasan Bromo - Tengger - Semeru, Serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan
Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Kamalpier
Terminus
Lintas Madura
Kamalpier–Kwanyar via Bangkalan
Kamalpier–Kwanyar via Bangkalan
Trebung
menuju Kwanyar
Lintas Madura
Kamalpier–Kwanyar via Labang
Kamalpier–Kwanyar via Labang
Lintas Madura
Kamalpier–Kwanyar via Batuporon
Kamalpier–Kwanyar via Batuporon
Tanjung Jati
menuju Kwanyar

Stasiun Kamalpier

Stasiun Kamalpier
Kamalpier
 
Stasiun Kamalpier
Lokasi
Koordinat{{WikidataCoord}} – missing coordinate data
Operator
Letak
km 0+000 lintas Kamal–Pamekasan dan Kamal–Bangkalan[1]
Layanan-
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
Sejarah
Dibuka1898
Ditutup1984-1987
Perusahaan awalMadoera Stoomtram Maatschappij
Lokasi pada peta
Lua error in Modul:Mapframe at line 384: attempt to perform arithmetic on local 'lat_d' (a nil value).
 
Sunting kotak info • L • B
 
Bantuan penggunaan templat ini


Stasiun Kamal-Pier (KMLP) atau Dermaga Kamal adalah stasiun kereta api nonaktif yang terletak di Kamal, Kamal, Bangkalan. Stasiun yang berketinggian ini termasuk dalam Wilayah Aset VIII Surabaya dan dahulu melayani kereta api ke berbagai jurusan di Pulau Madura. Stasiun ini cukup mudah diakses dari Jalan PJKA yang terhubung langsung dengan Jalan Raya Kamal–Kalianget. Di dekat stasiun ini juga terdapat Kantor Pengusahaan Aset PT KAI wilayah Madura, yang menempati bekas rumah dinas Madoera Stoomtram Maatschappij.

Sejarah

Stasiun ini dibuka pada tahun 1898 sebagai titik awal pembangunan jalur kereta api lintas Madura. Dibangun oleh Madoera Stoomtram Maatschappij, stasiun ini terintegrasi langsung dengan Pelabuhan Kamal sehingga para penumpang yang hendak melanjutkan perjalanan ke Jawa dapat langsung menggunakan kapal feri menuju Surabaya tanpa harus berjalan kaki jauh. Pembangunan terus dilanjut hingga pada tahun 1901 sampai di Kalianget.[3]

Pada tanggal 1 September 1913, dibangunlah shortcut jalur kereta api dari stasiun ini ke Stasiun Kwanyar, sehingga kereta dapat langsung menuju Stasiun Kwanyar tanpa harus melewati Stasiun Bangkalan.[4] Namun pada masa pendudukan Jepang jalur tersebut ditutup hanya sampai Stasiun Sukolilo setelah dari Stasiun Telang dibangun percabangan menuju Stasiun Sukolilo agar dapat tersambung ke Pamekasan, karena daerah Batuporon merupakan kawasan militer khusus yang dijaga ketat.[5] Karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur ini pada tahun 1984.


Reaktivasi

Berdasarkan Perpres No. 80 Tahun 2019, Jalur kereta api lintas Madura rencananya akan diaktifkan kembali guna mendukung pemerataan dan percepatan pembangunan di sekitar wilayah Gerbangkertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan). Reaktivasinya pun direncanakan hanya sampai Sumenep tidak sampai Kalianget.[6]

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ S.M. Dengkeng-Sunito (1988). Inventaris van het archief van de NV Madoera Stoomtrammaatschappij, (1896) 1897-1973. Den Haag: Nationaal Archief.  line feed character di |title= pada posisi 45 (bantuan)
  4. ^ Indië: geïllustreerd tijdschrift voor Nederland en koloniën. 7. Cliché's en druk van Joh. Enschedê en Zonen. 1923. 
  5. ^ "Bangunan Sejarah Yang Terlupakan". Madura Corner. Diakses tanggal 19 Januari 2018. 
  6. ^ Lampiran Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 80 Tahun 2019 Tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik – Bangkalan – Mojokerto, Surabaya – Sidoarjo – Lamongan, Kawasan Bromo - Tengger - Semeru, Serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan
Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Terminus Lintas Madura
Kamalpier–Kwanyar via Bangkalan
Kamalpier–Kwanyar via Bangkalan
Kamal
menuju Kwanyar
Lintas Madura
Kamalpier–Kwanyar via Labang
Kamalpier–Kwanyar via Labang
Lintas Madura
Kamalpier–Kwanyar via Batuporon
Kamalpier–Kwanyar via Batuporon

Stasiun Surabaya Gudang merupakan... .

Sejarah

Referensi

Stasiun Pekulen merupakan... .

Sejarah

Referensi


Stasiun Jombang KSM merupakan... .

Sejarah

Referensi


Stasiun Kediri KSM merupakan... .

Sejarah

Referensi