Misofobia

Revisi sejak 4 Agustus 2021 16.51 oleh Aprilia D. (bicara | kontrib) (Membuat artikel baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Mysophobia, disebut juga germophobia, adalah ketakutan berlebihan atau fobia terhadap kontaminasi bakteri, kuman, debu dan kotoran. Mysophobia sering kali dikaitkan dengan gangguan obsesif-kompulsif karena memiliki perilaku yang sama yaitu, cuci tangan yang berulang kali.[1] Walaupun sebenarnya tujuan dari perilaku tersebut berbeda. Seseorang dengan gangguan obsesif-kompulsif mencuci tangan untuk membuatnya merasa tenang, sementara mysophobia mencuci tangan untuk menghilangkan kotoran yang menempel. Seseorang dengan mysophobia biasanya akan sangat menghindari kontak fisik dengan orang lain agar tidak terpapar oleh bakteri atau kuman yang dberada di tubuh orang lain. Contohnya seperti menghindari berjabat tangan atau berpelukan.

Gejala

Orang yang menderita mysophobia biasanya akan memiliki perilaku sebagai berikut:[2][3]

  • Mencuci tangan berulang kali.
  • Bersih-bersih secara berlebihan.
  • Menghindari kontak fisik dengan orang lain, terutama orang lain.
  • Menghindari keramaian.
  • Tidak mau berbagi barang pribadi dengan orang lain.
  • Tidak nyaman ketika melihat sesuatu yang berhubungan dengan kotoran, bakteri, kuman dan debu.

Mysophobia dapat berdampak buruk bagi penderitanya seperti panik, menangis, sesak nafas, berkeringat bahkan detak jantung yang lebih cepat ketika melihat objek ketakutannya.

Penyebab

Penyebab dari mysophobia dikaitkan pada adanya peristiwa tidak menyenangkan di masa lalu yang berhubungan dengan kuman atau benda kotor. Kemudian, faktor keturunan atau genetik juga berperan penting dalam perkembangan fobia ini. Selain itu, seseorang dengan gangguan obsesif-kompulsif juga memiliki risiko yang lebih tinggi.

Pengobatan

Sering mencuci tangan akan membuat tangan menjadi kering dan luka. Gaya hidup yang terlalu bersih juga dapat meningkatkan risiko penyakit yang lebih tinggi[4]. Terlebih lagi, adanya gangguan panik ketika melihat objek yang kotor dapat berpengaruh pada kehidupan sehari-sehari seperti menarik diri dari masyarakat, gangguan kecemasan bahkan depresi. Jika seseorang telah terdiagnosa mysophobia, maka ada beberapa cara yang digunakan untuk dapat mengobatinya. Berikut adalah pengobatan yang biasanya dianjurkan:[2][3][5]

  • Psikoterapi, sebuah terapi konseling yang bertujuan untuk mengurangi ketakutan berlebihan seseorang. Dalam terapi ini, penderita akan diajak untuk menggali kembali mengenai masa lalunya, lalu diajak untuk mengerti dan diubah pola pikirnya serta dibantu agar bisa menghilangkan ketakutan tersebut baik dengan mengendalikan pikiran dan mengalihkan pikiran.
  • Konsumsi obat. Untuk mengendalikan gejala yang timbul, biasanya penderita akan dianjurkan untuk mengonsumsi obat antidepresan seperti selective serotonin reuptake inhibitor (SRRI) dan obat lain jika dibutuhkan.

Selain itu, kemauan kuat dari penderita untuk sembuh juga dapat menjadi penunjang kesembuhan yang lebih cepat.

Referensi

  1. ^ William Alexander Hammond (1879). Neurological contributions (dalam bahasa English). unknown library. Putnam. 
  2. ^ a b "Mysophobia (Germophobia): Are You a Germaphobe?". Psycom.net - Mental Health Treatment Resource Since 1996 (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-08-04. 
  3. ^ a b "Bukan Sekadar Jijik Pada Benda Kotor, Ini yang Perlu Anda Tahu Tentang Mysophobia". Hello Sehat. 2021-02-02. Diakses tanggal 2021-08-04. 
  4. ^ Media, Kompas Cyber (2010-06-29). "Terlalu Bersih Justru Mengundang Penyakit". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2021-08-04. 
  5. ^ "A Case of Mysophobia". The Indian Medical Gazette. 89 (11): 690. 1954-11. ISSN 0019-5863. PMC 5204294 . PMID 29015686.