Misofobia
Misofobia, disebut juga germophobia, verminophobia, bacteriophobia, dan bacillophobia, adalah ketakutan berlebihan atau fobia terhadap kontaminasi bakteri, kuman, debu dan kotoran. Seseorang akan merasa bahwa adanya kontaminasi dari benda yang kotor akan sangat membahayakan dirinya. Misofobia sering kali dikaitkan dengan gangguan obsesif-kompulsif karena memiliki perilaku yang sama yaitu, cuci tangan yang berulang kali.[1] Walaupun sebenarnya tujuan dari perilaku tersebut berbeda. Seseorang dengan gangguan obsesif-kompulsif mencuci tangan untuk membuatnya merasa tenang, sementara misofobia mencuci tangan untuk menghilangkan kotoran yang menempel di tangannya. Seseorang dengan misofobia biasanya akan sangat menghindari kontak fisik dengan orang lain agar tidak terpapar oleh bakteri atau kuman yang berada di tubuh orang lain. Contohnya seperti, menghindari berjabat tangan atau berpelukan.
Gejala
Orang yang menderita misofobia biasanya akan memiliki perilaku sebagai berikut:[2][3]
- Mencuci tangan berulang kali.
- Bersih-bersih secara berlebihan.
- Menghindari kontak fisik dengan orang lain, terutama orang asing.
- Menghindari keramaian atau binatang.
- Tidak mau berbagi barang pribadi dengan orang lain.
- Tidak nyaman ketika melihat sesuatu yang berhubungan dengan kotoran, bakteri, kuman dan debu.
Misofobia dapat berdampak buruk bagi penderitanya apabila ketakutannya sudah berada diatas batas wajar. Hal tersebut biasanya ditandai dengan berkeringat, panik, menangis, mual, sesak nafas, bahkan detak jantung yang lebih cepat ketika melihat objek ketakutannya.
Penyebab
Penyebab dari misofobia dikaitkan pada adanya peristiwa tidak menyenangkan di masa lalu yang berhubungan dengan kuman atau benda kotor. Kemudian, faktor keturunan atau genetik juga berperan penting dalam perkembangan fobia ini. Selain itu, seseorang dengan gangguan kecemasan dan gangguan obsesif-kompulsif juga memiliki risiko yang lebih tinggi.
Pengobatan
Sering mencuci tangan akan membuat tangan menjadi kering dan luka. Gaya hidup yang terlalu bersih juga dapat meningkatkan risiko penyakit yang lebih tinggi[4]. Terlebih lagi, adanya gangguan panik ketika melihat objek yang kotor dapat berpengaruh pada kehidupan sehari-sehari seperti menarik diri dari masyarakat, gangguan kecemasan bahkan depresi. Jika seseorang telah terdiagnosa misofobia, maka ada beberapa cara yang digunakan untuk dapat mengobatinya. Berikut adalah pengobatan yang biasanya dianjurkan untuk mengurangi fobia tersebut:[2][3][5]
- Psikoterapi, sebuah terapi konseling yang bertujuan untuk mengurangi ketakutan berlebihan seseorang. Dalam terapi ini, penderita akan diajak untuk menggali kembali mengenai masa lalunya. Lalu diajak untuk memahami dan diubah pola pikirnya serta dibantu agar bisa menghilangkan ketakutan tersebut baik dengan mengendalikan pikiran dan mengalihkan pikiran. Biasanya metode terapi yang digunakan adalah cognitive behavioral therapy (CBT) atau terapi kognitif perilaku.
- Konsumsi obat. Untuk mengendalikan gejala yang timbul, biasanya penderita akan dianjurkan untuk mengonsumsi obat antidepresan seperti selective serotonin reuptake inhibitor (SRRI), serotonin and neropinephrine reuptake inhibitor (SNRI), dan obat lain termasuk beta blocker dan antihistamin jika dibutuhkan.
Biasanya, kedua metode ini akan dikombinasikan sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan. Selain itu, kemauan kuat dari penderita untuk sembuh juga dapat menjadi penunjang kesembuhan yang lebih efektif.
Referensi
- ^ William Alexander Hammond (1879). Neurological contributions (dalam bahasa English). unknown library. Putnam.
- ^ a b "Mysophobia (Germophobia): Are You a Germaphobe?". Psycom.net - Mental Health Treatment Resource Since 1996 (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-08-04.
- ^ a b "Bukan Sekadar Jijik Pada Benda Kotor, Ini yang Perlu Anda Tahu Tentang Mysophobia". Hello Sehat. 2021-02-02. Diakses tanggal 2021-08-04.
- ^ Media, Kompas Cyber (2010-06-29). "Terlalu Bersih Justru Mengundang Penyakit". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2021-08-04.
- ^ "A Case of Mysophobia". The Indian Medical Gazette. 89 (11): 690. 1954-11. ISSN 0019-5863. PMC 5204294 . PMID 29015686.